Post on 13-Feb-2018
Pertemuan 2 Industri TIK dan Regulasi
Regulasi Telematika
Regulation not end in itself
W hy regulate?
- Avoid market failure- Ensure consumer interests are protected- Safeguards to create effective competition
- Prevent anti-competitive practices
End Goal
Effective Competition Increa se ICT Access and Protect Consumers
• REGULASI
• Regulasi adalah Suatu cara yang dilakukan untuk mengendalikan masyarakat dengan serangkauan aturan tertentu
• Tujuan Regulasi Telematika:
• Tersedianya layanan telekomunikasi bagi semua lapisan masyarakat
• Membentuk pasar yang kompetitif
• Terciptanya industri yang sehat dengan memperhatikan kepentingan Stakeholder
Pemetaan Kebutuhan Regulasi
• Siklus alamiah kemajuan:
• Teknologi baru manfaat baru pola bisnis baru gaya hidup baru perbuatan hukum baru dampak ipoleksosbud baru ancaman hankamnas baru Legislasi baru.
Stakeholder industri TIK
•Pemerataan infrastruktur telekomunikasi nasional
•Penciptaan lapangan pekerjaan
•Peningkatan pendapatan Negara
•Pencapaian RPJMN Pemerintah
•Memperoleh keuntungan
•Memperoleh kepastian pengembalian modal
•Kompetisi yang sehat
•Value chain industri yang sehat Industri
•Coverage layanan yang luas
•Harga layanan yang terjangkau
•Kualitas layanan yang tinggi
•Perlindungan pelanggan Masyarakat
Lingkup Legislasi Telekomunikasi (infrastruktur)
• Mengatur penyediaan Jaringan backbone nasional
• Memastikan semua kabupaten, kecamatan, dan kelurahan terhubung.
• Menjaga efisiensi infrastruktur jaringan broadband nasional.
• Mengatur penyediaan jaringan akses (mobile & fixed)
• Perumahan, perkantoran, industri, UKM, sekolah, kampus, puskesmas, museum, pusat budaya, situs sejarah, tempat wisata, perpustakaan, kantor pemerintah, wilayah perbatasan, daerah terpencil, dst.
Lingkup Legislasi Telekomunikasi (infrastruktur)
• Mengatur hubungan antara Jaringan dengan Aplikasi & Konten
• Mengatur penyediaan beragam jasa pemanfaatan akses broadband oleh pemilik jaringan atau pun melalui kerjasama dengan penyedia aplikasi dan konten.
• Kebijakan affirmative untuk pembinaan ekosistem industri kreatif dalam negeri dan panduan/rambu kemitraaan global
• Mengatur Gerbang NKRI dunia-cyber
• Gerbang Kabel Laut dan Landing Right Satelit Asing.
• Rambu-rambu kerjasama global & penyediaan layanan virtual dari Luar Negeri.
• Mengatur penyelenggaraan telekomunikasi tidak bertanggung jawab atas isi/materi konten.
• Mengatur penyelenggaraan telekomunikasi oleh OTT global
• Mengatur tarif jasa konvergensi.
Peraturan perundang-undangan
Sektor Telekomunikasi
• Sektor TIK dan Broadband terbukti memberikan kontribusi ekonomi dan sosial signifikan.
• Penambahan 10 sambungan layanan 3G per 100 sambungan, dapat meningkatkan 1.5% Gross Domestik Produka (GDP) per kapita
• Pertumbuhan 1% penetrasi broadband terhadap jumlah “household” dapat mengurangi angka pengangguran sebesar 8.61%
• Pembangunan broadband nasional sangat tergantung dari kemampuan industri selular mengembangkan layanan Mobile Broadband (>90%).
Profil Infrastruktur Telekomunikasi
• PEMBANGUNAN 2015-2019 adalah pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas, serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penggunaan jaringan pita lebar (broadband) di tiga platform ini akan meningkatkan kedayagunaan dan ketepatgunaan proses dan hasil pembangunan.
• Konektivitas bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terkadang sulit diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur fisik, tetapi dimungkinkan melalui infrastruktur komunikasi maya, terutama jaringan koridor pita lebar (broadband)
• Indonesia belum masuk ke dalam negara dalam kelompok yang digerakkan oleh efisiensi (efficiency-driven). Penyebabnya karena TIK Indonesia belum secara optimal berkontribusi kepada peningkatan daya saing bangsa. Tingkat penetrasi internet dan fixed broadband termasuk yang relatif rendah di kawasan.
• Infrastruktur TIK Indonesia saat ini belum berkontribusi secara optimal terhadap peningkatan daya saing nasional. Untuk itu, akselerasi pembangunan broadband sangat diperlukan.
Sebaran BTS
Sebaran BTS di Indonesia
Perbandingan Kualitas Broadband (download speed) di Beberapa Negara
Kualitas akses adalah hal yang menjadi isu penting dalam penetrasi layanan broadband ke masyarakat. Pemakaian semakin tinggi dikarenakan permintaan akses tumbuh cepat, namun Indonesia dihadapkan dengan permasalahan rendahnya kecepatan dan latency bila dibandingkan dengan kondisi yang dicapai oleh negara lain. Indikasi perbandingan wilayah regional dan internasional menunjukkan terdapat perbedaan kecepatan akses.
Alokasi Spektrum Frekuensi
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SPEKTRUM FREKUENSI CAHAYA SONAR
Infra Red
Ultra Violet
X ray Alpha Betha Gamma
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SONAR
Cahaya tam pak
cos mic
Spektrum gelombang elektromagnetik
SUDAH DIALOKASIKAN UNTUK 37 JENIS JASA (TEREST RIAL DAN SATELIT)
VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF
275 GHz 9 KHz
TIDAK DIALOKASI-KAN
400 GHz 0
30 kHz 300 kHz 3MHz 30 MHz 300MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz
Gelombang radio: • Bagian dari gelombang elektromagnetik • Frekuensi lebih rendah dari 3000 GHz • Merambat dalam ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan (Radio Regulation ITU)
Penyelengaraan Telekomunikasi
HINGGA 2003 SEJAK 2 004
SIRKIT T ELKOM - I'SAT TE RBUKA
PAKET
T ELKOM - I'SAT TE RBUKA
T ELKOM - I'SAT TE RBUKA
PERSAINGAN
PERIZINAN
TELSUS
SEGMEN
DLL
AMATIOR RADIO
ISP
NAP
INTERNET TELEPONI
T ERBUKA
T ERBUKA
TERBUKA
JASA
JARINGAN
LOKAL
WAP
PERSAINGAN
PERSAINGAN
STRUKTUR
SELEKSI
T ELKOM - I'SAT TE RBUKA
PENYELENGGARAAAN
PERSAINGAN
PERSAINGAN
(EKSKLUSIVITAS)
PERSAINGAN
(EKSKLUSIVITAS)
SELEKSI
EVALUASI
TERTUTUP
PERSAINGAN
EVALUASI
EVALUASI
TERBUKA
TERBUKA
-
TERBUKA
-
TERBUKA
EVALUASI
KPI
-
KEPERLUAN SENDIRI
PENYIARAN
HANKAM
PEMERINTAH
DINAS KHUSUS
BADAN HUKUM
RADIO S IARAN
TERTUTUP
PERSAINGAN
PERALATAN
TELEVISI SIARAN
TNI
POLRI
CPE
NON-CPE
T
E
L
E
K
O
M
U
N
IK
A
S
I
STORE & FORWARD
CALL CENTER
NILAI TAMBAH
TELEPONI
TE LEVISI BE RBAYAR
PANGGILAN PREM IUM
KARTU PANGGIL
TELEPON MAYA
RTUU
MULTIMEDIA
TELEPONI
DASAR
TELEPON
T ELEX
T ELEGRAPH
FAKSIMILI
TERESTRIAL
SELUL ER
SATELIT
BERGERAK
TETAP JARAK JAUH
INTERNASIONAL
TERTUTUP
Profil Industri Telekomunikasi
Profil Industri Telekomunikasi
• Dari jumlah penduduk sebanyak 251,3 juta orang baru terlayani layanan telekomunikasi sebanyak 103,7 juta penduduk (terlayani 41% dari jumlah penduduk)
• Dari jumlah subscriber layanan telekomunikasi sebanyak 315 juta pelanggan hanya sebanyak 103,7 juta pelanggan unique, artinya bahwa rata-rata 1 pelanggan memiliki 3,04 nomor pelanggan
• Secara umum luas coverage layanan telekomunikasi baru mencapai 920 ribu Km2 (2013) dari luas wilayah daratan Indonesia seluas 1.9 juta km2, artinya bahwa luas wilayah Indonesia yang terlayani hanya sekitar 48% dari seluruh luas indonesia.
Profil Industri Telekomunikasi
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan tersebut juga berdampak pada pergeseran kebutuhan layanan telekomunikasi yang tidak hanya terbatas pada layanan voice teleponi saja tetapi juga sudah mengarah pada layanan data broadband.
Profil Industri Telekomunikasi
Telkomsel, indosat dan XL dengan menguasai market share lebih dari 80%. Sedangkan penyelenggara te lekomunikasi lainnya berusaha untuk tetap bertahan atau melakukan merger dengan penyelenggara lain.
Pertumbuhan pendapatan penyelenggara terus mengalami penurunan setiap tahunnya
Faktor Penyebab : Kompetisi, OTT dan industri yang saturasi
Profil Industri Telekomunikasi
Walaupun pengguna telekomunikasi terus meningkat, namun ARPU (Average Revenue Per User) penyelenggara terus menurun, sehingga pertumbuhan pendapatan penyelenggara te lekomunikasi terus mengalami penurunan setiap tahunnya
Penurunan pertumbuhan Revenue yang dihadapi oleh banyak penyelenggara te lekomunikasi berpengaruh terhadap kemampuan investasi atau capital expenditure (CAPEX) Operator.
Profil Industri Telekomunikasi
Bila kita lihat dari pembangunan Jumlah BTS yang ada, menunjukan peningkatan yang sangat signifikan terutama pada penyelenggara te lekomunikasi besar.
Scissor Effect
Penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia sedang mengalami masa saturasi dimana beberapa penyelenggara kesulitan untuk menambah jumlah pelanggan, ditambah dengan menurunnya penggunaan layanan Voice dan pertumbuhan komunikasi data mengakibatkan peningkatan revenue tidak sebanding dengan investasi dan operational yang dikeluarkan setap tahunnya.
OTT (Over The Top)
Over the top (OTT) merupakan layanan yang disampaikan melalui jaringan operator, tetapi tidak secara langsung melibatkan operator.
Dari sisi pengguna mendapatkan manfaat dari banyaknya layanan yang tidak berbayar, sehingga menyebabkan, pengeluaran pelanggan untuk layanan messaging lebih berkurang dengan adanya OTT.
Operator sering melihat para pemain OTT sebagai ancaman karena mereka mendorong lalu lintas data ke puncak baru sebagai peselancar dunia maya yang mengkonsumsi lebih banyak konten.
•470 million cellular users has been erased so far
•33 billion USD in SMS revenue has been erased so far
•2012 – 2018 : 386 billion USD in revenue will lost
•700 million users at least using wa 1x a month
•1 billion user before 2015
•10 billion messages a day
Profil Pengguna Internet
Profil Pengguna Internet
Profil Pengguna Internet
Profil Pengguna Internet
Proyeksi Kebutuhan Bandwidth Indonesia
Internet Connectivity Market
Ekosistem Aplikasi TIK Broadband Indonesia
E-government
• langkah pemerintah dalam memudahkan masyarakat dapat mendapatkan informasi dan menjalani proses birokrasi dengan pemerintah yang lebih terbuka dan dengan proses yang lebih cepat dan efisien.
E-licensing
• Setiap kementrian yang menerbitkan lisensi (ijin) penyelenggaraan industry mengembangkan aplikasi e-licensing dan mengawasi pelaksanaannya sehingga proses perijinan usaha di Indonesia
E-Learning
• menjadi satu layanan pengembangan pendidikan masyarakat yang dapat terlaksana dengan adanya infrastruktur telekomunikasi yang merata secara nasional
Ekosistem Aplikasi TIK Broadband Indonesia
E-Health
•layanan berupa informasi medis, kesehatan publik, dan kegiatan yang berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dikonvergensikan dan dikembangkan melalui infrastruktur broadband..
E-Logistic
•untuk mengoptimalkan koordinasi logistic barang antar daerah sehingga kebutuhan secara nasional dapat terpetakan dan terdistribusi dengan efisien dan efektif.
E-Commerce Dan Digitalisasi Layanan Publik
•perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur broadband.
•Digitalisasi layanan publik dilakukan dengan menyediakan sistem yang terintegrasi sehingga tercipta layanan publik yang efektif dan efisien dari sisi waktu, biaya dan tempat.
Sektor Penyiaran
• Infrastruktur Telekomunikasi bergerak menjadi infrastruktur dan layanan yang menjadi basis penyediaan semua aplikasi termasuk aplikasi komputasi dan penyiaran.
• Penyiaran mulai bertransformasi ke arah reposisi industri penyiaran digital.
• Teknologi komputasi komputasi berjaringan dengan menggunakan jaringan telekomunikasi yang ditopang data center dan cloud.
Sektor Penyiaran
RADIO AM FM TELEVISI SWASTA
2363
736
JUMLAH MEDIA RADIO DAN TELEVISI
TELKOMSEL XL INDOSAT SMARTFREN TOTAL
100000
30000
50000
6500
186500
JUMLAH BTS
VS Jumlah BTS Seluruh Indonesia
Problematika di sektor Penyiaran
• Regulasi eksisting tidak mampu menyelesaikan permasalahan konvergensi
• Secara formal muncul akhir 1990-2000an
• Konvergensi fenomena tahun 2000 an
• Media penyaluran konten memiliki banyak alternatif :
• Terrestrial network
• Fixed Coax, HFC, OFC
• Satelit satelit asing di luar kendali Indonesia
• Bentuk teknologi digital baru (broadband)
• ADSL Broadband
• Wireless broadband
• Mobile telephony – 3G/4G
Problematika di sektor Penyiaran
• Dominasi internet protocol (IP)
• TV streaming
• Video streaming
• Telepon bergerak 3G/4G berkemampuan multimedia.
• Isu konten media massa saat ini berkembang melebihi konten penyiaran perlu diatur.
• Isu konten berkembang melewati domain digital dan terhadap seluruh sistem transmisi .
• Penyiaran akan tidak menjadi lagi “kasus khusus”, terdapat media baru yang juga memerlukan kebijakan (policy treatment) yang sama.