Post on 29-Nov-2020
Perancangan Video Promosi Clothing Brand Diamond
Light Artwear
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Anri Septiawan (692010022)
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Martin Setyawan, S.T., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015
i
Perancangan Video Promosi Clothing Brand Diamond
Light Artwear
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain
Peneliti:
Anri Septiawan (692010022)
Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Martin Setyawan, S.T., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
Perancangan Video Promosi Clothing Brand Diamond Light
Artwear
1)Anri Septiawan, 2)Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs., 3)Martin
Setyawan, S.T., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) anriseptiawan@gmail.com, 2) ant.tumimomor@gmail.com, 3) martin.setyawan@gmail.com.
Abstract
Diamond Light Artwear is a clothing brand in Salatiga which produces clothing
and accessories since 2011. The company is using social media to promote its products.
However, due to the lack of product promotion media information and monotonous cause
a decrease in consumer buying interest and its popularity. Consider these facts, it would
require a new media campaign to promote its newest product Black and White Collection.
The research strategy used is Linear Strategy, the results of the design of this research is
a promotional video that can be used as a media promotion and new innovations that can
improve consumer buying interest and its popularity in the wider society.
Key words: Clothing Brand, Media Promotion, Promotional Video, Social Media.
Abstrak
Diamond Light Artwear adalah clothing brand di kota Salatiga yang memproduksi
pakaian dan asesoris sejak tahun 2011. Perusahaan ini menggunakan media sosial untuk
mempromosikan produknya. Akan tetapi, karena media promosi produk yang minim
informasi dan monoton menimbulkan penurunan minat beli konsumen dan popularitasnya.
Mempertimbangkan fakta tersebut, maka diperlukan media promosi yang baru untuk
mempromosikan produk terbarunya Black and White Collection. Strategi penelitian yang
digunakan adalah Linier Strategy, hasil perancangan dari penelitian ini berupa video
promosi yang dapat digunakan sebagai media promosi dan inovasi baru yang mampu
meningkatkan minat beli konsumen dan juga popularitasnya pada masyarakat yang lebih
luas.
Kata kunci: Clothing Brand, Media Promosi, Video Promosi, Media Sosial.
_________________________
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia fesyen terus berubah dari tahun ke tahun. Seiring
dengan berkembangnya teknologi, sekarang masyarakat dapat memanfaatkan
media internet dalam membeli produk fesyen yang diinginkan cukup melalui
smartphone dan komputer. Hal ini menyebabkan banyak clothing brand baru yang
muncul di sektor industri fesyen dengan berbagai macam produk yang ditawarkan
melalui media internet. Demi menjaga kestabilan usaha mereka dan memenangkan
persaingan pasar, produsen pakaian juga berlomba membuat serangkaian promosi
untuk setiap produk-produknya dari promosi melalui media cetak, elektronik, dan
bahkan promosi berbentuk acara [1].
Sebelumnya Diamond Light Artwear masih menggunakan media promosi
berupa foto produk yang diunggah melalui media sosial (seperti: Facebook, Twitter,
Instagram). Namun minimnya informasi yang disampaikan dan promosi yang
monoton terjadi penurunan minat beli konsumen dan popularitas dikalangan
masyarakat yang dapat menyebabkan dampak negatif kedepannya. Berdasarkan
dengan penelitian awal oleh 30 responden yang dilakukan menurut pengelompokan
umur sesuai target pemasaran Diamond Light Artwear dapat disimpulkan banyak
yang mengetahui media promosi yang sudah ada tetapi banyak yang kurang tertarik
dan memahami informasi yang diberikan. Dan ditinjau dari data penjualan yang
dimiliki Diamond Light Artwear terjadi penurunan jumlah produk yang terjual dan
respon masyarakat terhadap produk yang dipromosikan pada periode bulan Juli –
September 2014.
Melihat masalah yang ada, maka perlu adanya media promosi dan inovasi
baru untuk mempromosikan produk seri Black and White Collection dari Diamond
Light Artwear. Media promosi baru Diamond Light Artwear berbentuk video
promosi yang terdapat konsep alur cerita yang bercerita tentang keseimbangan
hidup dengan menggunakan semiotika yang telah disesuaikan dengan semboyan
dari Diamond Light Artwear yaitu “stay young and respect”. Video promosi
menggunakan sistem multimedia sehingga pada penyajiannya terdapat informasi
produk yang ditawarkan dengan memadukan teks, animasi, grafis, visual dan audio.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya yang berjudul “Perancangan Media Promosi Produk
Vector Attack Melalui Video Augmented Reality Pada Sticker Merchandise.” oleh
Rama Satya Dharma dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yang
membahas video augmented reality pada sticker merchandise untuk
mempromosikan produk terbaru dari Vector Attack [2]. Media promosi dengan
video augmented reality pada sticker merchandise membutuhkan perangkat
aplikasi khusus untuk dapat membuka video augmented reality yang diberikan.
Penelitian lain dengan judul “Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media
Promosi Pada Kura-Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” oleh Triatmadi Santosa
dari AMIKOM Yogyakarta pada tahun 2011. Dalam penelitian tersebut membahas
bagaimana merancang iklan “Kura-Kura Ocean Park” sebagai media promosi
wahana rekreasi yang berlokasi di pantai Kartini, Jepara. Iklan “Kura-Kura Ocean
Park” dibuat dengan menggunakan video yang menampilkan potensi-potensi
2
pariwisata terutama keindahan alam bawah laut, wahana rekreasi ilmu pengetahuan
dan ruang teater multimedia. Hasil dari penelitian ini adalah pembuatan iklan
dengan video yang ditayangkan pada iklan televisi yang nantinya diharapkan dapat
menarik minat wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi Kura-Kura Ocean
Park. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembuatan media promosi dengan
video yang ditayangkan pada iklan televisi membutuhkan biaya yang besar dalam
pengaplikasiannya.
Pada perancangan video promosi clothing brand Diamond Light Artwear
memiliki konsep alur cerita tentang keseimbangan hidup yang menggunakan
semiotika dan telah disesuaikan dengan semboyan Diamond Light Artwear yaitu
“stay young and respect”. Video promosi menggunakan sistem multimedia
sehingga pada penyajiannya terdapat informasi produk yang ditawarkan dengan
memadukan teks, animasi, grafis, visual dan audio. Video promosi dibagi menjadi
tiga bagian yaitu: video teaser, video promosi utama, dan video detail produk.
Semua video promosi diunggah dan di-shared melalui media sosial dan dapat
diakses dengan bantuan QR-code sehingga memudahkan konsumen dalam
mengakses video promosi.
Komunikasi visual adalah penyampaian pola pikir dari penyampai pesan
kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan
tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat
mengubah sikap positif sasaran [4]. Komunikasi visual juga dapat menjadi suatu
alat untuk mengkomunikasikan suatu produk, jasa, pencitraan, perusahaan ataupun
yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas [1].
Media promosi Merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu
produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal
masyarakat lebih luas. Media promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke
mulut. Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan
penyampainannya kurang bisa di ukur dan di perkirakan [1].
Multimedia adalah beberapa kombinasi dari gambar, suara, animasi, dan
video ditampilkan melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan
manipulasi digital. Pada abad ke-21 Multimedia mendobrak batasan dari teks dan
memberikan dimensi baru dari membaca dengan menambahkan dan menyajikan
lengkap dengan suara, gambar, dan video dan animasi [5].
Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar
bergerak. Kata video berasal dari kata Latin, yang berarti "saya lihat". Aplikasi
umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam
aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Video merupakan salah satu
media massa jenis elektronik yang berfungsi untuk menyampaikan informasi
kepada audiens agar terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan [6].
Sinematografi berasal dai bahasa Yunani yaitu kinema (gerakan) dan
graphoo atau graphein (menulis atau menggambar ) yang mempunyai arti menulis
dengan gambar yang bergerak. Pada dasarnya pembuatan film adalah shooting
tetapi sinematografi lebih dari sekedar teknik karena mencakup ide, tone, emosi dan
segala bentuk emosi non-verbal yang dibentuk dalam visual [7].
3
Promosi adalah kegiatan membujuk para konsumen dengan menampilkan
keistimewaan pada suatu produk yang akan ditawarkan, sehingga nilai lebih yang
ada pada suatu produk dapat menarik minat para konsumen yang membelinya [8].
Fesyen, dandanan, gaya, dan pakaian yang bisa digunakan baik sebagai kata
benda maupun kata kerja. Semuanya mengacu baik pada kegiatan dan butir-butir
yang digunakan dalam kegiatan maupun produk kegiatan tersebut. Misalnya,
seorang mengenakan busana bikinanya sendiri atau orang lain dengan cara tertentu,
disini kata “busana” digunakan sebagai kata kerja, yang mengacu pada kegiatan [9].
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika berasal
dari kata Yunani semeion, yang berarti tanda. Ada kecenderungan bahwa manusia
selalu mencari arti atau berusaha memahami segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya dan dianggapnya sebagai tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan
suatu informasi sehingga bersifat komunikatif. Keberadaannya mampu
menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan, atau dibayangkan. Cabang ilmu
ini semula berkembang dalam bidang bahasa, kemudian berkembang pula dalam
bidang desain dan seni rupa [4].
QR-code adalah suatu jenis kode matriks dua dimensi. QR-code singkatan
dari Quick Response Code sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan
informasi dan mendapatkan respon yang cepat. Berbeda dengan kode batang
(barcode), yang hanya mampu menyimpan informasi secara horizontal, QR-code
mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal [11].
Diamond Light Artwear adalah perusahaan fesyen lokal yang bergerak
dibidang produksi pakaian dan aksesoris. Berdiri di Salatiga, Jawa Tengah,
Indonesia pada 21 Agustus 2011. Diamond Light Artwear memproduksi produk
pakaian dan aksesoris dengan desain yang sederhana, fleksibel dan original.
Clothing brand ini memiliki target konsumen remaja-pemuda pada usia 15-35
tahun. Slogan dari Diamond Light Artwear adalah “stay young and respect” yang
memiliki arti tetap berpenampilan muda dan baru serta mengajarkan untuk saling
menghormati sesama satu sama lain dan peduli terhadap lingkungan hidup dengan
menggunakan produk yang ditawarkan.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan video promosi
clothing brand Diamond Light Artwear adalah metode kualitatif dengan strategi
penelitian linier strategy. Linier strategy dirasa baik dan tepat untuk melancarkan
proses penelitian, karena pada suatu tahap dimulai setelah tahap sebelumnya
diselesaikan, demikian seterusnya [12].
Gambar 1 Bagan Linier Strategy.
Tahap pertama adalah pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, jenis data dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Untuk data primer diperoleh berdasarkan observasi
secara langsung dengan melakukan wawancara terhadap tim promosi dan desain
4
dari Diamond Light Artwear. Data sekunder digunakan sebagai sarana pendukung
perancangan video promosi yang baru dengan mempelajari buku, jurnal yang
berkaitan dengan topik pembahasan yang sama dan menonton media promosi
Diamond Light Artwear yang sudah ada sebelumnya kemudian dianalisa dan
dijadikan sebagai referensi dalam merancang video promosi yang baru. Pada video
promosi perancangan ini mempromosikan produk terbaru dari Diamond Light
Artwear yaitu seri Black and White Collection yang dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Produk dari Diamond Light Artwear – Black and White Collection.
Tahap kedua adalah analisa data bahwa Diamond Light Artwear selama ini
telah melakukan promosi dengan mengunggah foto produk pada akun media sosial
(Instagram, Facebook dan Twitter). Dari promosi yang ada dirasa perlu
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan minat beli konsumen dan popularitas
yang mulai menurun. Sehingga dengan video promosi yang akan dirancang akan
menjadi solusi dari masalah clothing brand Diamond Light Artwear dalam
melakukan promosi produknya.
Tahap ketiga adalah perancangan yang dilakukan setelah mendapatkan latar
belakang masalah dalam pengumpulan data dan melalui proses analisa data lalu
dilanjutkan dengan tiga proses selanjutnya yaitu pra produksi, produksi dan pasca
produksi. Setiap proses yang digunakan telah disesuaikan sesuai kebutuhan
perancangan video promosi clothing brand Diamond Light Artwear yang dapat
dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Bagan Metode Perancangan.
Pra Produksi
Ide/Konsep
Proses perancangan video promosi clothing brand Diamond Light Artwear
bermula dari sebuah latar belakang masalah penurunan minat beli konsumen dan
popularitas dari Diamond Light Artwear akibat media promosi terdahulu yang
kurang maksimal dan persaingan pasar yang semakin ketat. Konten dalam video
5
promosi menampilkan produk pada edisi Black and White Collection ini ke dalam
teknik sinematografi yang baik untuk dapat menarik perhatian dari calon konsumen
dan mengandung informasi-informasi yang penting. Pada video promosi
menggunakan semiotika tentang keseimbangan hidup sebagai anak muda dalam
menjalani kehidupannya dengan penampilan yang selalu baru dan segar (stay
young) dan saling menghormati sesama serta lingkungan hidupnya (respect).
Konsep alur cerita yang digunakan pada video promosi utama yang ditampilkan
dalam perancangan ini disesuaikan dengan tema yang hendak dipromosikan. Video
promosi dibagi menjadi tiga bagian yaitu video teaser, video promosi utama, dan
video detail produk.
Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar alur cerita yang menggambarkan
isi dari suatu film atau pementasan yang dilakukan secara umum. Sinopsis membuat
gambaran jelas secara sederhana tentang urutan cerita yang disajikan [13]. Video
promosi bermula dari seorang pria muda yang sedang berjalan menyusuri hutan
yang sepi. Sebelumnya pria muda tidak memiliki identitas diri/tidak menggunakan
pakaian lengkap. Pakaian dikenal sebagai suatu identitas diri yang kuat untuk
menggambarkan pribadinya [14]. Didalam cerita menggunakan dua model yaitu
pria dan wanita muda yang menggambarkan suatu keseimbangan dan target
konsumen Diamond Light Artwear yaitu anak muda yang berumur sekitar 15-35
tahun. Setelah pria muda menggunakan produk Diamond Light Artwear,
menemukan jati diri serta dapat bersosial dengan orang lain yang divisualisasikan
seorang wanita muda. Lalu kedua anak muda menjalani kehidupan bersama untuk
mencari pengalaman-pengalaman baru. Dengan kedua anak muda dengan
menggunakan produk terbaru dari Diamond Light Artwear, hal ini menggambarkan
anak muda yang selalu tampil segar dalam berbusana dan jiwa muda yang hidup
(stay young).
Setiap manusia selalu mendapat pengalaman hidup suka dan duka. Masa
muda juga akan mendapatkan masa sulit yang harus dilewati. Tidak seimbangnya
kehidupan manusia terkadang dialami karena keputusan yang mereka ambil.
Mereka harus melewati masa sulit akibat perbuatan negatifnya dengan segera
mengambil tindakan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Mereka melewati
semak belukar demi menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Pada akhirnya mereka diberhentikan oleh sumber mata air yang mengalir.
Dalam kehidupan manusia selalu diberikan kesempatan untuk menebus kesalahan
yang telah diperbuat dengan merawat, memulainya kembali atau melakukan hal-
hal yang positif. Pada akhirnya mereka mencoba kembali untuk ke jalan yang benar.
Dengan bersosial dan berlaku positif mereka mendapatkan suatu hal yang lebih baik
(respect).
Treatment
Kemudian tahap selanjutnya yaitu Treatment. Treatment merupakan
kerangka film yang diuraikan secara deskriptif seperti jenis shot pengambilan
gambar [13]. Berikut treatment dalam penyusunan video promosi:
Scene 1 – mengawali hidup
(Eye level – tracking shot – medium shot) Pria muda setengah telanjang berjalan di tanah lapang,
6
(Low Angle – tilting up – medium long shot) Pria muda setengah telanjang berjalan di tengah hutan pinus.
Scene 2 – mencari keseimbangan hidup
(Eye level – full shot) Pria dan wanita muda yang menunggu dan mencari
sesuatu di tengah hutan pinus,
(High angle – close up) Wanita muda memetik bunga mawar,
(Eye level – tracking shot – long shot) Pria dan wanita seorang diri menyusuri hutan pinus yang pada akhirnya akan bertemu satu sama lain.
Scene 3 – keseimbangan hidup
(over shoulder – tracking shot – medium shot) Pria dan wanita berjalan menyusuri hutan mencari pengalaman baru,
(Eye level – medium close up) Pria dan wanita yang saling berbagi kehidupan
satu sama lain.
Scene 4 – hidup yang tidak seimbang
(Low angle – full shot) Pria muda membakar kayu, Scene 5 – kesempatan untuk kembali menyeimbangkan kehidupan
(Eye level – following – knee shot) Anak muda melewati semak belukar. Scene 6 – penyeimbangan hidup kembali
(Low angle – knee shot) Pria dan wanita menemukan sumber mata air dan
mereka memulai kembali kehidupan yang seimbang dan lebih baik.
Storyboard
Storyboard merupakan visualisasi rekaan yang berbentuk sketsa gambar atau
perkiraan hasil gambar yang nantinya akan dijadikan pedoman pengambilan
gambar [13]. Sehingga dengan adanya storyboard, proses produksi video promosi
akan menjadi lebih mudah, jelas, fokus, dan terarah. Berikut adalah storyboard
perancangan video promosi clothing brand Diamond Light Artwear yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Storyboard Video Promosi Clothing Brand Diamond Light Artwear.
Scene No. Gambar Jenis Shoot Durasi Keterangan
1.
1.
eye level,
tracking shot,
medium shot
00:08
Pria setengah telanjang berjalan
menaiki bukit.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Wind
2.
Low angle,
close up 00:03
Tanah dan batu yang berjatuhan.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Wind
3.
Low Angle, tilt
up, medium
long shot
00:08
Pria yang berjalan setengah telanjang
di hutan pinus.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
4.
Low angle,
panning left,
full shot
00:04
Establishing shot hutan pinus.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
7
2.
1.
Eye level, full
shot 00:05
Pria yang duduk sedang mencari
sesuatu.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
2.
Eye level,
medium close
up
00:06
Wanita berputar dan melihat keatas
mencari sesuatu.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
3.
High angle,
close up 00:03
Wanita yang memetik kelopak bunga
mawar merah
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
4.
Eye level, long
shot 00:05
Pria dan wanita bertemu di tengah
hutan pinus
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
3.
1.
tracking shot,
medium shot 00:08
Pria dan wanita menyusuri hutan pinus
untuk mencari pengalaman hidup.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
2.
Eye level,
medium close
up
00:10
Pria dan wanita saling berbagi
kehidupan bersama.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Wind
4. 1.
Low angle,
crab right, full
shot
00:05
Pria membakar kayu di tanah kosong
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest fire
5.
1.
Eye level, close
up 00:03
Pria membawa pisau di semak-semak
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: Forest wind
2.
Eye level,
medium shot 00:05
Pria berusaha mencari jalan keluar
melalui semak-semak.
Backsound: El. Train-GUSH,
Ambience sound: Forest wind
6.
1.
Low angle, full
shot 00:08
Pria dan wanita menemukan aliran
mata air.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: River
2.
Low angle,
medium shot 00:06
Pria dan wanita menghadap ke
tanaman rimbun.
Backsound: El. Train–GUSH,
Ambience sound: River
8
Setting Setting lokasi yang digunakan bertujuan untuk menguatkan konsep yang
sudah ditentukan sebelumnya. Dalam pengambilan gambar video promosi
dilakukan di-tiga setting lokasi yaitu hutan pinus, tanah lapang, dan aliran mata air.
Pohon pinus mempunyai ciri khas dari karakter pohon, bijinya dan juga
aromanya. Pohon pinus mempunyai banyak manfaat : untuk menjaga kesuburan
tanah, menjaga ketahanan tanah dari erupsi, menghasilkan kertas yang berkualitas,
bahan pembuatan sabun, bahan pembuat cat, bahan pembuat batik, properti rumah,
ramp pengiriman barang berat. Hutan pinus juga selalu hijau sepanjang musim dan
mampu bertahan hidup sangat lama. Menurut filosofi Tionghoa pinus dipercayai
sebagai simbol umur panjang dan abadi [10]. Hal ini menjadi visualisasi produk
dari Diamond Light Artwear yang dapat bertahan lama dengan kualitas produk yang
baik, kegunaan produk yang fleksibel dan keunikan produk yang dimilikinya. Dan
serta menvisualisasikan jiwa yang selalu muda. Gambar hutan pinus dapat dilihat
pada gambar 4.
Gambar 4 Hutan Pinus, Krangkeng, Kab. Semarang.
Tanah lapang digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi yang tidak
seimbang. Perbandingan didapatkan antara perbedaan yang kontras antara kondisi
hutan pinus yang subur dan tanah lapang yang tidak terdapat tumbuh-tumbuhan.
Gambar tanah lapang dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5 Tanah Lapang, Karang Alit, Salatiga.
Aliran air digunakan dalam video promosi ini menggambarkan suatu kondisi
pemulihan. Karena sifat air itu sendiri jernih, menghidupi tumbuhan dan mengalir
sesuai aturan yang benar. Gambar aliran air dapat dilihat pada gambar 6.
9
Gambar 6 Aliran Air, Sumber Mata Air Senjoyo, Salatiga.
Script Breakdown Sheet
Pada proses pra-produksi video promosi menggunakan Breakdown sheet
untuk meminimalisir kesalahan pada saat proses produksi. Breakdown sheet
digunakan untuk mengupas segala data dan informasi keadaan dan kebutuhan scene
per scene [13]. Dengan script breakdown sheet akan membantu dalam pembagian
pemakaian produk oleh model pada setiap scene. Salah satu script breakdown sheet
yang digunakan dalam produksi dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Script Breakdown Sheet Scene Tiga.
Produksi
Shooting Proses shooting dilakukan dengan tertib sesuai semua yang telah
direncanakan secara matang pada tahap praproduksi [13]. Hal ini bertujuan untuk
menyingkat waktu dan meminimalisir kesalahan dalam pengambilan gambar.
Pengambilan gambar dengan menggunakan kamera DSLR dan alat bantu dalam
pengambilan gambar seperti bermacam lensa (20mm, 50mm, 18-55mm), slider,
tripod, spider rig, reflector dan led continous light. Semua pengambilan gambar
dilakukan pada setting outdoor sehingga dalam masalah pencahayaan
memaksimalkan penggunaan available light. Setelah dilakukan shot semua scene
jika dirasa masih ada kekurangan, maka dilakukan pengambilan gambar ulang
untuk melengkapi semua scene yang dibutuhkan.
Animasi
Produksi animasi yang digunakan dalam video promosi ini adalah animasi
teks pada setiap footage yang membutuhkan. Animasi teks banyak digunakan pada
video detail produk. Font atau teks merupakan bagian penting dalam dunia desain
komunikasi visual sebagai penjelas, unsur pendukung atau sebagai sajian utama
10
yang digunakan dalam mengkomunikasikan secara visual. Pada perancangan ini
terdapat dua jenis teks yang dipakai, yaitu Helvetica light dan Bebas Neue. Pada
font Helvetica light tidak memiliki kait dan memiliki tingkat ketebalan yang tipis
sehingga tingkat keterbacaan pada penggunaan huruf yang kecil masih dapat
dengan mudah dan jelas dibaca. Font Helvetica light dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Font Helvetica Light.
Bebas Neue tidak memiliki kait. Pada font bebas neue memiliki tingkat
ketebalan yang lebih tebal sehingga dapat lebih menonjol jika digunakan untuk
penekanan informasi yang penting. Jenis huruf seperti mengesankan lebih tegas,
bersifat fungsional, dan modern. Bebas Neue dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9 Font Bebas Neue.
Pasca Produksi
Offline Editing
Offline editing merupakan sebuah proses menata gambar sesuai dengan
skenario dan urutan shot yang telah ditentukan [13]. Dari semua hasil produksi
dilakukan review hasil produksi satu per satu dan dianalisa sesuai kebutuhan video
promosi. Dan setelah didapatkan bagian gambar yang penting lalu ditata pada
timeline software editing video sesuai urutan scene yang telah ditentukan. Gambar
proses offline editing dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10 Proses Offline Editing.
Online Editing
Pada tahap online editing dilakukan penambahan efek-efek tertentu seperti
efek transisi, efek warna, efek gerak, caption, dan memperhalus hasil editing offline
sesuai dengan kebutuhan video promosi [13]. Pertama dilakukan color correction
agar semua footage memiliki tone warna yang sama sehingga memudahkan pada
tahap color grading. Semua footage menggunakan pewarnaan dengan saturasi
rendah untuk menonjolkan warna hitam dan putih pada produk yang dipromosikan.
Gambar proses online editing dapat dilihat pada gambar 11.
11
Gambar 11 Proses Online Editing.
Mixing
Setelah tahap online editing selesai maka dilakukan penggabungan dan
penyelarasan antara visual dan audio agar menjadi kesatuan yang utuh serta
menambahkan efek suara untuk mempertegas dan memberi informasi suasana yang
ditampilkan [13]. Video menggunakan latar suara electronic dance music dengan
genre chill trap dari musisi El. Train dengan lagunya yang berjudul GUSH ditambah dengan efek suara tambahan seperti suara angin, suara hutan, suara api
dan suara aliran air. Penambahan efek suara tersebut bertujuan agar video promosi
yang ditampilkan dapat dinikmati secara visual dan audio. Gambar proses mixing
dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12 Proses Mixing.
4. Hasil Perancangan Video
Pada tahap keempat dihasilkan video promosi yang dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: video teaser, video promosi utama, dan video detail produk. Dan
beberapa media pendukung seperti foto, packaging, label dan hangtag.
Video Teaser Video teaser menggunakan footage dari video utama dengan durasi 15 detik
dan dibuat pada skala frame 1:1. Video teaser dibagi menjadi empat bagian, video
teaser satu menggunakan footage dari scene satu dan dua, video teaser dua
menggunakan footage dari scene tiga, video teaser tiga menggunakan footage dari
scene empat, dan video teaser empat menggunakan footage dari scene lima dan
enam. Video teaser di unggah pada media sosial secara berurutan dari video teaser
satu hingga empat. Video Teaser yang digunakan berfungsi untuk membangun
perasaan ingin tahu pada audience dan memberi gambaran singkat tentang cerita
pada video promosi utama. Footage yang digunakan pada salah satu video teaser
dapat dilihat pada gambar 13.
12
Gambar 13 Footage Video Teaser Dua
Video Promosi Utama
Setiap scene pada video promosi utama menampilkan produk yang terdapat
pada Black and White Collection yang diperjelas dengan caption detail nama
produk pada setiap footage. Video promosi utama ini terdapat cerita tentang
bagaimana anak muda hidup dengan seimbang untuk suatu hal yang lebih baik
dengan menggunakan semiotika.
Scene 1 – mengawali hidup
Gambar 14 Footage Scene 1.
Pada gambar 14 menampilkan pria muda dengan setengah telanjang berjalan
menyusuri hutan pinus. Hal ini menceritakan seorang yang sedang mencari jati diri
untuk mendapatkan keseimbangan hidup dalam bersosial dengan lingkungan
hidupnya. Sudut pengambilan gambar menggunakan low angle agar menunjukan
bahwa manusia punya kuasa terhadap lingkungannya dan ditambah pergerakan
kamera tilting up untuk menampilkan aktor dan setting secara bersamaan.
Scene 2 – mencari keseimbangan hidup
Gambar 15 Footage Scene 2.
Pada gambar 15 menampilkan seorang wanita yang berputar dan melihat
keatas. Adegan ini menggambarkan seseorang anak muda yang sedang mencari
13
sesuatu yang dia butuhkan dalam kehidupannya. Sudut pengambilan gambar
menggunakan low angle untuk menekankan bahwa wanita sedang melihat keatas.
Scene 3 – keseimbangan hidup
Gambar 16 Footage Scene 3.
Pada gambar 16 menampilkan pria dan wanita muda yang sedang berjalan di
hutan pinus. Setelah pria dan wanita muda bertemu mereka saling berbagi
pengalaman dan mencari pengalaman baru dengan menjalani kehidupan secara
seimbang. Pada footage ini menggunakan pergerakan kamera tracking shot agar
aktor tetap terlihat dengan jelas.
Scene 4 – hidup yang tidak seimbang
Gambar 17 Footage Scene 4.
Pada gambar 17 menampilkan pria muda yang sedang membakar kayu di
tanah yang kosong. Scene ini menceritakan tentang kehidupan yang tidak seimbang
dengan lingkungan hidupnya. Kondisi kontras didapatkan pada perbandingan hutan
pinus pada scene sebelumnya dilanjutkan pada scene empat yang menampilkan
kondisi tanah yang kosong. Footage diambil dengan menggunakan peralatan slider
dengan pergerakan kamera crab right hal ini bertujuan untuk memberikan kesan
dramatis dan sudut pengambilan gambar low angle bermakna kekuasaan.
Scene 5 – kesempatan untuk kembali menyeimbangkan kehidupan
Gambar 18 Footage Scene 5.
14
Pada gambar 18 menampilkan adegan pria muda yang sedang berusaha
melewati semak-semak yang rimbun. Pada adegan ini menceritakan tentang
kesempatan untuk merubah kondisi yang buruk menjadi sesuatu yang lebih baik.
Namun sebelum mendapatkan sesuatu yang lebih baik harus berusaha melewati
segala rintangan didepan untuk mendapatkannya. Footage diambil dengan sudut
eye level untuk menonjolkan produk tas yang dibawa dan memberikan detail
semak-semak yang berusaha dilewati.
Scene 6 – penyeimbangan hidup kembali
Gambar 19 Footage Scene 6.
Pada gambar 19 menampilkan adegan pria dan wanita menemukan aliran air
setelah melewati pepohonan yang rimbun. Sudut pengambilan gambar dilakukan
dengan low angle agar dapat menampilkan air dan aktor pada satu frame secara
utuh. Adegan ini menggambarkan suatu hasil yang lebih baik akan didapatkan jika
mau berusaha untuk mendapatkannya.
Video Detail Produk
Video detail produk dibagi menjadi empat kategori yaitu Tops, Bags, Bottom,
Accessories. Pada video detail produk menampilkan informasi penting tentang
produk yang ditawarkan seperti jenis bahan, detail desain, macam ukuran dan harga
produk. Informasi penting ditampilkan dalam animasi teks yang telah diberi efek-
efek tambahan seperti: track point, rotate, fade in dan fade out. Efek animasi teks
diberikan pada video detail agar tampilan video detail lebih menarik dan informatif.
Gambar video detail produk dapat dilihat pada gambar 20.
Gambar 20 Footage Video Detail Produk Kategori Bags
Media Pendukung
Untuk meningkatkan minat beli konsumen dan popularitas Diamond Light
Artwear dengan video promosi pada perancangan ini maka dirasa perlu
menggunakan media pendukung seperti foto, packaging, label dan hangtag. Pada
15
media pendukung terdapat QR-code yang berfungsi untuk memudahkan konsumen
dalam mengakses video promosi secara online.
Foto
Gambar 21 Media Pendukung Video Promosi 1
Gambar 21 adalah foto yang diunggah di media sosial. Foto terdapat QR-code
yang berisi tautan video promosi utama yang telah diunggah pada media sosial
secara online. Dan konten foto terdapat produk yang dikenakan model yang dapat
memberikan gambaran awal bagi calon konsumen.
Packaging
Gambar 22 Media Pendukung Video Promosi 2
Gambar 22 adalah tas serut berwarna hitam yang terdapat nama seri produk
& QR-code pada bagian depan. Tas serut ini dapat digunakan kembali pada jangka
panjang untuk kebutuhan yang lain, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian
para calon konsumen. Konsep desain tas serut ini berupa nama clothing brand
Diamond Light Artwear dengan nama edisi khusus yaitu Black and White
Collection dan terdapat QR-code yang mengarah pada tautan video promosi utama.
Label
Gambar 23 Media Pendukung Video Promosi 3
16
Gambar 23 adalah label produk yang terdapat Qr-code yang mengandung
tautan video detail produk pada setiap kategori. Pada edisi Black and White
Collection terdapat empat kategori yaitu tops, bags, bottom, dan accessories
sehingga pada label juga terdapat empat label yang berbeda dan terdapat QR-code
detail produk sesuai dengan kategori produk.
Hangtag
Gambar 24 Media Pendukung Video Promosi 4
Gambar 24 adalah hangtag yang digunakan untuk memberikan instruksi cara
menggunakan QR-code pada konsumen. QR-code pada hangtag mengarah pada
video promosi utama. Pada hangtag juga terdapat kontak yang dapat dituju untuk
mengetahui informasi lebih dari clothing brand Diamond Light Artwear.
5. Perancangan Media
Pada hasil akhir video teaser, video promosi utama, dan video detail produk
akan diunggah pada media sosial youtube dan di-shared melalui media sosial
Instagram, Facebook, dan Twitter yang dimiliki oleh Diamond Light Artwear.
Video teaser akan diunggah secara berkala dari video teaser satu hingga empat.
Pada media pendukung foto yang terdapat QR-code, video promosi utama, dan
video detail produk diunggah secara bersamaan pada media sosial sesudah semua
video teaser selesai diunggah. Dan media pendukung lainnya seperti label, hangtag,
dan packaging didapatkan oleh konsumen setelah membeli produk untuk
memudahkan konsumen mengakses video promosi secara online.
6. Pengujian
Tahap kelima adalah pengujian pada video promosi clothing brand Diamond
Light Artwear dilakukan melalui dua cara pengujian, yaitu pengujian secara
kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif diawali kepada pihak bagian promosi
dan desain clothing brand Diamond Light Artwear untuk mendapatkan masukan
apakah video promosi ini sudah memuat informasi yang ingin disampaikan dan
apakah dapat dijadikan sebagai media promosi yang baru. Dilanjutkan kepada ahli
bidang sinematografi yang dilakukan melalui wawancara kepada Bapak Benedictus
Ridho Junaldi selaku staff pengajar Universitas Kristen Satya Wacana dan Owner
Brids Studio untuk mendapatkan masukan tentang teknik sinematografi, audio,
animasi teks dan hasil akhir video promosi. Pada pengujian kualitatif ini nantinya
akan mendapatkan beberapa masukan dan jika masih terdapat revisi maka video
promosi direvisi sesuai kekurangan, dan setelah video promosi sudah direvisi maka
17
diujikan kembali. Apabila video promosi telah layak untuk dipublikasikan maka
tahap berlanjut pada pengujian kuantitatif dilakukan kepada 50 responden pada
remaja pemuda dengan kisaran usia 15-35 tahun yang sesuai dengan target
pemasaran Diamond Light Artwear yang dilakukan pada pameran tugas akhir di
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Pengujian Kualitatif
Tahap pengujian kualitatif diawali kepada pihak promosi dan desain dari
Diamond Light Artwear dalam hal ini adalah Bapak Pindeus Indra Prajoko. Video
promosi ini dinilai efektif dalam mempromosikan produknya, karena dapat menjadi
inovasi baru di dalam alternatif promosi produk selama ini dan menampilkan detail
produk yang dapat meminimalisir pertanyaan mendasar tentang produk saat akan
melakukan pembelian. Dari segi cerita video promosi dinilai baik karena
menggunakan semiotika yang sudah sesuai dengan pencitraan Diamond Light
Artwear sehingga dapat menjadi nilai lebih dari video promosi clothing brand yang
sudah ada. Namun ada beberapa koreksi sehingga akan dilakukan revisi pada video
promosi yaitu pada hal penulisan informasi detail produk dirasa perlu dibesarkan
teks nya agar keterbacaan pada layar yang kecil tetap terbaca jelas dan penambahan
keterangan harga pada setiap produk yang dipromosikan.
Lalu dilanjutkan pegujian kepada pakar dan ahli bidang sinematografi untuk
mendapatkan koreksi dan kesesuaian dalam penerapan ilmu sinematografi seperti
pengambilan gambar, angle, pergerakan kamera, serta audio yang digunakan dan
pewarnaan serta animasi teks pada hasil akhir video promosi. Video promosi ini
dinilai sudah bagus dari segi sinematografinya dan kekuatan penyampaian cerita
yang menggunakan semiotika dalam penyajiannya. Dan dirasa video promosi ini
efektif jika ditujukan pada media dan audience yang sesuai dengan target
pemasaran Diamond Light Artwear. Untuk penyampaian informasi produk melalui
animasi teks dirasa sudah jelas dan mudah dimengerti. Namun untuk framing
pengambilan gambar ada beberapa yang masih bisa diperbaiki lebih baik lagi.
Bapak Benedictus Ridho Junaldi menyatakan video promosi ini layak untuk
dipublikasikan karena masih sedikit video promosi clothing brand yang
menggunakan semiotika dalam penyampaian ceritanya terutama untuk di kota
Salatiga dan sekitarnya.
Pengujian Kuantitatif
Pada pengujian kuantitatif dilakukan pada saat pameran tugas akhir di
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada 8-10 Desember 2014. Sasaran
responden adalah sebagian besar mahasiswa/i dari Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga mayoritas pemuda-remaja umur 15-35 tahun. Kepada 50
responden diberikan kuesioner yang berisi pernyataan seputar video promosi baru
dari Diamond Light Artwear. Pengujian kuantitatif ini dilakukan dengan tujuan
menilai tanggapan responden terhadap video promosi baru dari Diamond Light
Artwear adapun kriteria jawaban dibagi menjadi lima opsi pilihan yaitu, (A) sangat
tidak tertarik, (B) tidak tertarik, (C) cukup tertarik, (D) tertarik, dan (E) sangat
tertarik. Daftar pernyataan dan hasil perhitungan yang diberikan kepada responden
dapat dilihat pada Tabel 1.
18
Tabel 1 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner
No. Pernyataan Jawaban
Total A B C D E
1 Video promosi baru dari Diamond Light
Artwear ini menarik. 0 0 2 28 20 50
2
Dengan melihat video promosi ini anda
mengerti tentang informasi produk baru dari
Diamond Light Artwear.
0 0 11 29 10 50
3
Video promosi baru dari Diamond Light
Artwear ini cukup jelas (gambarnya,
keterangannya, hurufnya dan lagu latar
belakangnya).
0 0 5 16 29 50
4
Video promosi baru dari Diamond Light
Artwear ini efektif untuk dijadikan media
promosi produk lainnya.
0 0 8 27 15 50
5
Dengan melihat video promosi ini anda
tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan dari Diamond Light Artwear.
0 0 7 28 15 50
Total 0 0 33 128 89 250
Dari hasil pengolahan pernyataan kuesioner, kemudian dilakukan
perhitungan menggunakan skala Likert untuk mendapatkan presentase dari masing-
masing jawaban dan diimplementasikan pada diagram, adapun rumus
perhitungannya sebagai berikut:
Tk =𝑇𝑗
(𝑇𝑟 𝑥 𝑇𝑠) 𝑥 100%
Keterangan :
Tk : Total keseluruhan jawaban (dalam %)
Tj : Total dari setiap jawaban
Tr : Total responden
Ts : Total soal
Perhitungan prosentase dari Tabel 1 adalah sebagai berikut:
Jawaban A didapatkan perhitungan dari : 0
(50 𝑥 5) 𝑥 100% = 0%
Jawaban B didapatkan perhitungan dari : 0
(50 𝑥 5) 𝑥 100% = 0%
Jawaban C didapatkan perhitungan dari : 33
(50 𝑥 5) 𝑥 100% = 13,2%
Jawaban D didapatkan perhitungan dari : 128
(50 𝑥 5) 𝑥 100% = 51,2%
Jawaban E didapatkan perhitungan dari : 89
(50 𝑥 5) 𝑥 100% = 35,6%
19
Gambar 25 Diagram Hasil Kuesioner Kuantitatif
Dari hasil pengujian yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa 51%
responden menganggap video promosi baru ini menarik. Dan sebanyak 36%
responden menganggap video promosi baru ini sangat menarik. Hal ini dapat dilihat
dari segi informasi mengenai produk baru yang dipromosikan, kejelasan dari
gambar, keterangan produk, huruf, dan latar suara yang digunakan. Menurut para
responden video promosi ini efektif untuk dijadikan media promosi produk lainnya
dan para responden setelah melihat video promosi ini menjadi tertarik untuk
membeli produk yang ditawarkan oleh Diamond Light Artwear pada produk
pakaian dan aksesoris seri Black and White Collection.
Kemudian 13% responden menganggap video promosi ini cukup mudah
dimengerti. Hal ini dapat dilihat dari segi cerita tentang keseimbangan hidup
dengan menggunakan semiotika. Para audience belum mengetahui makna
semiotika yang ada pada video promosi yang telah disajikan.
7. Simpulan
Dari hasil pengujian perancangan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa video promosi dinilai baik untuk dijadikan media promosi dan
menjadi inovasi baru bagi Clothing Brand Diamond Light Artwear, dan dengan
memanfaatkan media sosial dapat mempermudah dalam penyampaian informasi
pada masyarakat yang luas. Dengan serangkaian video promosi dan media
pendukung pada perancangan ini dapat meningkatkan standar kualitas media
promosi clothing brand khususnya di lingkup kota Salatiga dan sekitarnya. Terbukti
bahwa video promosi ini dapat meningkatkan minat dari para konsumen pada seri
produk Black and White Collection. Selain dari kekuatan cerita yang menggunakan
pendekatan semiotika, konsumen juga dapat melihat secara detail tentang produk
yang ditawarkan oleh Diamond Light Artwear. Semakin banyak konsumen yang
tertarik pada produk yang ditawarkan juga akan meningkatkan popularitas dari
Diamond Light Artwear.
Untuk pengembangan video promosi kedepan, dapat lebih diperkuat konsep
alur cerita mengenai pencitraan yang diharapkan dari para masyarakat dengan
visual dan audio yang lebih baik dengan sudut-sudut, teknik-teknik pengambilan
gambar, penambahan efek-efek grafis dan suara yang sesuai dengan porsi yang
dibutuhkan.
13%
51%
36%
KUESIONER KUANTITATIF
Jawaban A (Sangat Tidak Menarik)
Jawaban B (Tidak Menarik)
Jawaban C (Cukup Menarik)
Jawaban D (Menarik)
Jawaban E (Sangat Menarik)
20
Daftar Pustaka
[1] Juju, Dominikus dan Feri Sulianta. 2009. Branding Promotion with Social
Networks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
[2] Dharma, Satya Rama. 2013. Perancangan Media Promosi Produk Vector
Attack Melalui Video Augmented Reality Pada Sticker Merchandise. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
[3] Santosa, Triatmadi. 2011. Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi
Pada Kura-Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah. Yogyakarta: AMIKOM.
[4] Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Jalasutra
[5] Vaughan, T. (2006). Multimedia:making it work. Terjemahan Theresia Arie
Prabawati dan Agnes Heni Triyuliana. McGraw: Hill Company. Inc
[6] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[7] Brown, Blain. 2013. Cinematography: Theory and Practice. Taylor dan
Francis.
[8] Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights from A to Z. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[9] Barnard, Malcolm. 2006. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta:
Jalasutra
[10] Too, Lillian. 1995. FENG SHUI. Jakarta: Pt. Elex Media Komputindo.
[11] Winter, Mick. 2010. Scan Me. United States of America: Wetsong
Publishing.
[12] Jonathan, Sarwono, dan Hary, Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
[13] Widagdo, M. Bayu dan Winastwan Gora S.. 2007. Bikin Film Indie itu
Mudah!. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[14] Dillistone, F.W.. 2002. The Power of Symbols. Yogyakarta: Kanisius.