Pariwisata Pusaka Unesco

Post on 16-Aug-2015

264 views 14 download

Tags:

description

Pariwisata Pusaka atau heritage tourism biasanya disebut juga dengan pariwisata pusaka budaya (cultural and heritage tourism atau cultural heritage tourism) atau lebih spesifik disebut dengan pariwisata pusaka budaya dan alam. Di Provinsi NTT terdapat pusaka alam yaitu Taman Nasional Komodo yang merupakan Situs Warisan Dunia dengan komodo yang menjadi salah satu ikon pariwisata yang dikenal dunia. Terdapat pula Taman Nasional Kelimutu di Ende yang memiliki fenomena alam unik berupa tiga danau dengan tiga warna.

Transcript of Pariwisata Pusaka Unesco

United Nations Educational, Scientic and Cultural Organization (UNESCO) & Program Vokasi Pariwisata, Universitas IndonesiaBekerjasama denganDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik IndonesiaDidukung olehAgencia Espaola de Cooperacin Internacional para el Desariollo (AECID)Penulis:Rusli CahyadiJajang GunawijayaAnggota Tim Penulis:BoedhihartonoRahmi SetiawatiSri LukmiyatiFoto oleh:Meutia Farida Hatta Swasono UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo UNESCO Ofce, JakartaDesain gras oleh Ritchie Ned HanselCover: Kampung tradisional WaereboFoto oleh UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi ObloBuklet ini dapat diperbanyak dengan menyebutkan sumbernya. UNESCO 2009PARIWISATA PUSAKAMasa Depan bagi Kita, Alamdan Warisan Budaya BersamaWiwik Mahdayani/UNESCO Office, Jakarta Editor:4 WISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAKeindahan sungai yang terdapat di NTT(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)SayaselakuMenteri Kebudayaan&Pariwisata RepublikIndonesiamendukung &menyambutbaikinisiatif UNESCO&ProgramVokasi PariwisataUniversitasIndonesia yangtelahmenerbitanbuklet berjudul: Pariwisata Pusaka, Masa Depan bagi kita,Alam, dan Warisan Budaya Bersama. PemilihantemapariwisatapusakadiProvinsiNusa TenggaraTimuryangditampilkandalambuklet inisudahsejalandengankebijakanDepartemen KebudayaandanPariwisatauntukmempromosikan pariwisata Indonesia. ProvinsiNusa Tenggara Timurmerupakansalahsatu destinasiunggulanberdasarkanPeraturanMenteri KebudayaandanPariwisataNomorPM.37/UM.001/MKP/07tentangKriteriadanPenetapanDestinasi Pariwisata Unggulan. Kriteria destinasi wisata unggulan yang dimaksud oleh PerMen tersebut adalah:a.Ketersediaan sumber daya dan daya tarik wisata;b.Fasilitas pariwisata dan fasilitas umum;c. Aksesibilitas;d.Kesiapan dan Keterlibatan masyarakat;e.Potensi pasar; danf.Posisi strategis pariwisata dalam pembangunan daerah;DiprovinsiiniterdapatpusakaalamyaituTaman NasionalKomodoyangmerupakanSitusWarisan Dunia dengan komodo yang menjadi salah satu ikon pariwisatayangdikenaldunia.TerdapatpulaTaman NasionalKelimutudiEndeyangmemilikifenomena alam unik berupa tiga danau dengan tiga warna.SAMBUTANMENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIAPARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAPusakabudayayangtelahdikenalwisatawandunia antara lain sawah berbentuk jaring laba-laba (Lodokh) yanghanyaditemukandiPulauFlores;Pasoladi PulauSumbamerupakanritualtahunanyangterus dipertahankanhinggakini;sertaritualCaciyang melibatkandarahdalamsetiappertempurannya. Kesemuanya ini merupakan bentuk-bentuk pusaka alam dan budaya yang menjadi aset pariwisata tingkat dunia dan menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya. Salahsatucaranyaadalahmelaluikegiatanpariwisata pusaka yang dipromosikan dalam buklet ini. Program Visit Indonesia 2009 yang kami canangkan telahmenargetkan6,5jutawisatawanmancanegara. Halinimembukapeluangpengembanganpariwisata pusaka di destinasi unggulan yang telah kami tetapkan, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemahaman bersamamerupakanlangkahawalpengembangan pariwisatapusakayangmemberikanmanfaatbagi masyarakat sekaligus melestarikan kekayaan alam dan budaya. Semogabukletinibermanfaatdanbestpracticesyang ditampilkandalambukletinidapatditerapkanoleh parapelakuwisatadiProvinsiNusa Tenggara Timur maupun daerah lainnya. Jakarta, April 2009Pendahuluan1Denisi Pariwisata Pusaka2Mengapa Pariwisata Pusaka?4Manfaat Pariwisata Pusaka8Bagaimana Mengembangkan Pariwisata Pusaka ?9Peta Provinsi Nusa Tenggara Timur 12Peran Serta Masyarakat 17Potensi Pariwisata Pusaka di Nusa tenggara Timur dan Tujuan Pembangunan Milenium 19Hal-Hal yang harus Diantisipasi Sebagai Dampak Kegiatan Pariwisata Pusaka 24 Rujukan 26DAFTAR ISIPARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAPariwisataadalahindustriyangpalingbesardiduniasaatinibiladilihat darijumlah orang yang terlibat maupun uang yang beredar di dalamnya. Bersama-samadengansektorpertaniandanindustrimanufaktur,pariwisata adalah ujung tombak perekonomian dunia. Industri pariwisata terbentuk dari 7 unsur yaitu:Informasi wisata 1. Biro Perjalanan 2. Transportasi 3. Aksesibilitas 4. Destinasi Wisata 5. Atraksi Wisata 6. Unsur Penunjang (seperti pendidikan pariwisata maupun pemasaran) 7. Infrastruktur dan sumberdaya alam dan budaya merupakan syarat penting keberhasilan pariwisata. Demikian halnya dengan keinginan baik (public goodwill) dan keramahtamahan penduduk di daerah tujuan wisata. kedua hal di atas merupakan faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pariwisata pusaka (heritage tourism). Pendahuluan1PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAMenurut Undang-Undang nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Berdasarkan motivasi wisatawan serta atraksi yang terdapat di daerah tujuan wisatamakakegiatanpariwisatadibedakandalamduakelompokbesaryaitu pariwisata yang bersifat massal dan pariwisata minat khusus. Jika pada pariwisata jenis pertama lebih ditekankan aspek kesenangan (leisure) maka pada tipe kedua penekanannyaadalahpadaaspekpengalamandanpengetahuan.Pariwisata Pusaka adalah salah satu bentuk pariwisata minat khusus yang menggabungkan berbagaijeniswisata(sepertiwisatabahari,wisataalam,wisatatrekking, wisatabudaya,wisataziarahdansebagainya)kedalamsatupaketkegiatan yang bergantung pada sumber daya alam dan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah. Pariwisata Pusaka atau heritage tourism biasanya disebut juga dengan pariwisata pusaka budaya (cultural and heritage tourism atau cultural heritage tourism) atau lebih spesik disebut dengan pariwisata pusaka budaya dan alam. Pusaka adalah segala sesuatu (baik yang bersifat materi maupun non materi) yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang ingin kita jaga keberadaan dan keberlangsungannya. Dalam undang-undang negara kita, pusaka yang bersifat material disebut sebagaiBenda Cagar Budaya. Padapasal1UURINo.5Tahun1992tentangBendaCagarBudaya mendenisikan Benda Cagar Budayasebagai : Be 1.ndabuatanmanusia,bergerakatautidakbergerakyangberupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khasdanmewakilimasagayasekurang-kurangnya50tahun,serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan;Be 2.nda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.Jadiyangdimaksuddenganpusakabisaberupahasilkebudayaanmanusia maupun alam beserta isinya. Denisi Pariwisata PusakaPARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 2Beberapalembagatelahmendenisikanpariwisatapusakadengantitikberat yangberbeda-beda.Organisasi WisataDunia(World TourismOrganization) mendenisikanpariwisatapusakasebagaikegiatanuntukmenikmatisejarah, alam,peninggalanbudayamanusia,kesenian,losodanpranatadariwilayah lain. BadanPreservasiSejarahNasionalAmerika(TheNational TrustforHistoric Preservation)mengartikannyasebagaiperjalananuntukmenikmatitempat-tempat,artefak-artefakdanaktitas-aktitasyangsecaraotentikmewakili cerita/sejarah orang-orang terdahulu maupun saat ini.SuatunegarabagiandiAmerika,Texas(TexasHistoricalCommission) mengartikannyasebagaiperjalananyangdiarahkanuntukmenikmati peninggalan-peninggalanyangterdapatdisuatukota,daerah,provinsiatau negara.Kegiataninimembuatwisatawandapatmempelajari,dandilingkupi oleh adat-istiadat lokal, tradisi, sejarah dan budaya.Berdasarkan berbagai denisi yang telah ada, maka dapatlah disimpulkan bahwa pariwisata pusaka adalah sebuah kegiatan wisata untuk menikmati berbagai adat istiadat lokal, benda-benda cagar budaya, dan alam beserta isinya di tempat asalnya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman akan keanekaragaman budaya dan alam bagi pengunjungnya.3PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMATaman Nasional Komodo(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)MengapaPariwisata Pusaka?Berbagai penelitian tentang industri pariwisata akhir-akhir ini telah sampai pada kesimpulan yang pasti bahwa pariwisata pusaka adalah bagian dari industri pariwisata yang paling maju perkembangannya (lihat misalnya Jamieson, 1998; Boniface & Fowler, 1993). Hal ini bisa terlihat dari jumlah penyelenggara (negara, lembaga dan operator/penyelenggara), dan terutama dari segi jumlah wisatawannya.Meningkatnyajumlahwisatawanjenisiniterkaitdengannilai tambahyangmerekadapatkanberupapengetahuandanpengalamanbudaya sertakenyamanan,yangakhirnyadapatmeningkatkankemungkinanuntuk datang kembali. PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 4Persawahan yang berbentuk sarang laba-laba(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)Namunsayangnya,sebagianbesardaerahtujuanwisatasaatiniberkembang kearahyangmembuatsatusamalainsemakinmirip.Atraksi-atraksiyang ditawarkan,bentukpelayananyangseragam,pengalamanyangdiperolehdan bahkancinderamatayangdibawapulanghampirtidakbisadibedakanlagi. Kondisi semacam ini dianggap membosankan oleh sebagian besar wisatawan yangmenghendakipengalamanyangberbeda,spesikdanotentik/aslidari berbagai tujuan wisata yang didatanginya. Dengan kata lain, tren wisata dunia berkembangdaripariwisatayangbersifatmassal/umumkepariwisatayang bersifat alternatif/khusus. Disisilain,masyarakatdiberbagaitempatmulairesahdengankondisi memudarnyaberbagaipraktekbudayalokal(adatistiadathinggaberbagai keseniandankerajinanlokal)sertasemakinrusaknyakondisialam.Halini disebabkan oleh adanya persinggungan dengan budaya luar dan anggapan bahwa budaya sendiri sudah kuno dan tidak menarik. Pemanfaatan sumberdaya alam kian meningkat untuk memenuhi kebutuhan manusia juga telah menyebabkan lingkunganalammenjadisemakinrusak.Ditengahkondisisemacaminilah diperlukan sebuah alternatif usaha yang bisa memberikan keuntungan ekonomi sekaligusmenjagamartabatdankeberadaanbudayalokalsertamelindungi lingkungan alam. Pariwisatapusakamerupakanbentukpariwisatayangmenyatukankegiatan pendidikan,wisata,pelestarianbudayamaupunalamdanaktitasekonomi. Karena budaya lokal dalam konteks aslinya adalah atraksi utama, maka keresahan akanpudarnyabudayalokalbisadiatasi.Demikianpuladengankelestarian lingkunganalam.Alamtidakperlulagidieksploitasiuntukmenghasilkan uangakantetapijustruakanmenghasilkanuangdengancaradipertahankan kelestariannya.5PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAInternasionalMenurutDepartemenPerdagangan Amerika,padatahun2004,terdapatlebihdari10,6jutawisatawanyangmelakukan kunjunganantarnegaradanberpartisipasidalamkegiatanwisatapusakaselamamerekaberadadinegaratujuanwisata. Lima negara yang wisatawannya paling banyak melakukan kegiatan wisata jenis ini adalah Inggris, Jepang, Jerman, Perancis dan Australia. Wisatawan pusaka-budaya mancanegara yang berkunjung ke suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) rata-rata menghabiskan lebih dari 19 hari (sementara rata-rata lama berkunjung wistawan mancanegara adalah 16 hari) Lebih dari 72% berkunjung untuk tujuan bersenang-senang/berlibur (sementara hanya 62% wistawan mancanegara melakukannya untuk tujuan yang sama) 41% wisatawan jenis ini menyatakan keinginan mereka untuk mengunjungi lebih dari satu negara (hanya 30% pada wisatawan mancanegara lainnya).(Sumber:Departemen Perdagangan Amerika, 2005)Di Amerika Serikat81%daritotal146,4jutaorangdewasayangmelakukanperjalananwisatadi Amerikaadalahmerekayangmelakukan kegiatan pariwisata pusaka. Jika dibandingkan dengan tipe wisatawan umum, wisatawan tipe ini:M engeluarkan uang lebih banyak (US$ 623:US$ 457)Menggunakan hotel, motel atau penginapan lebih banyak (62%: 55%) Total pengeluaran kurang lebih US$ 1000 lebih banyak( 19% :12%) Rata-rata waktu bermalam lebih lama (5,2 malam: 3,4 malam) Jumlahnya meningkat dari 192,4 juta orang pada tahun 1996 menjadi 216,8 juta orang pada tahun 2002 Mereka lebih muda dan lebih kaya, lebih berpendidikan dan lebih paham akan teknologi 35,3 juta orang dewasa menyatakan bahwa aktitas atau kegiatan kesenian, budaya yang spesik sangat mem- pengaruhi pilihan tujuan wisata mereka (Sumber: Asosiasi Industri Perjalanan Amerika dan Majalah Smithsonian The Historic/Cultural Traveler,edisi tahun2003)Di IndonesiaMeskidatawisatawanyangberhubungandenganpariwisatapusakadiIndonesiatidaktersedia,akantetapijumlah pengunjung lokasi-lokasi wisata yang menawarkan warisan budaya kita seperti, Istana Tampak Siring di Bali, Istana Yogyakarta sertabangunancandisepertiBorobudurdanPrambananterusmengalamipeningkatan. Tahun2006jumlahwisatawan yang berkunjung ke lokasi-lokasi tersebut hanya 1.923.073, sementara tahun 2007 (hingga bulan Mei saja) telah mencapai 2.051.736.Taman Nasional Komodo (sebagai salah satu warisan alam yang penting), jumlah pengunjungnya hampir mencapai 30.000 orang setiap tahunnya. Meskipun tidak ada data statistik yang mendukung akan tetapi, jumlah kunjungan wisatawan (nusantara maupun mancanegara) kedaerah-daerahdiIndonesiayangmenawarkankeanekaragamanbudayadanbentangalamdipercayaterusmengalami peningkatan. (Sumber: Buku Saku Statistik Kebudayaan dan Pariwisata, 2007)GAMBARAN SINGKAT PARIWISATA PUSAKAPARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 6PERUBAHAN TREN DI DUNIA PARIWISATA Wisata sambil belajar dan wisata petualangan semakin meningkat popularitasnya. Penyelenggaraan wisata berskala kecil semakin diminati. Jumlah wisatawan yang berkunjung harus dibatasi pada tingkatan yang bisa ditolerir oleh sumberdaya yang dipromosikan. Daerah-daerah terpencil dan cenderung tertutup justru dipandang sebagai tempat wisata yang aman. Wisatawan ingin melihat budaya yang berbeda, melihat atraksi lokal, membeli barang produksi lokal, bertemu dengan penduduk lokal dan menghadiri acara-acara lokal.7PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAPengamatan Burung, salah satu kegiatan wisata di alam(Sumber Foto:UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo)Manfaat Pariwisata PusakaKeuntungan-keuntungan pengembangan pariwisata pusaka (Walker, 1996):1. Ekonomi Tersedianya kesempatan kerja;Keragaman lapangan pekerjaan;Peningkatan pendapatan penduduk maupun daerah;2. FisikMempertahankan bangunan bersejarah dan pusaka budaya/alam;Peningkatan infrastruktur;Meningkatnya upaya-upaya konservasi ora/fauna dan ekosistemnya;3.SosialSemakin dikenalnya masyarakat di daerah tujuan wisata;Meningkatnya upaya-upaya menjaga nilai-nilai budaya setempat;Meningkatnya kebanggaan warga; meningkatnya kesempatan akan pendidikan yang lebih tinggi;Membantu warga untuk lebih memahami diri sendiri (siapa mereka, di mana mereka berada serta apa keunikan mereka);PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 8Bagaimana Mengembangkan Pariwisata PusakaBelajardarihal-halyangdilakukanolehbeberapanegaramajudiEropa dan Amerika, terdapat beberapa kondisi yang harus dipersiapkan jika ingin memastikan keberhasilan pariwisata pusaka yaitu:Pengelompokkanproduk-produkpariwisatasehinggasalingmendukung1. usaha yang lainnya.K 2.omitmen yang kuat untuk menghindari pengulangan.Kerjasam 3.aantaraanggotakomunitasdenganunsur-unsurlainditingkat daerah dan nasional.Partisi 4.pasi warga dalam perencanaan kepariwisataan.Sumberdaya 5.keuanganyangcukupuntukmemulaipembangunsektor publik dan swasta.Komitmen unt 6.uk memberikan pengalaman yang asli/otentik melalui inter-aksi dan keterlibatan langsung warga masyarakat.Penghormata 7.n terhadap nilai-nilai budaya.Komitme 8.n untuk menjaga dan membangun kembali sumber daya sejarah dan budaya.Pengemban 9.gansumberdayamanusiamelaluipeningkatankesadaran, pendidikan dan pelatihan.Pengidentikasianatrak 10.si-atraksibudayayangsesuaidenganminatdan ketertarikan target pasar.Visiu 11.ntukmenjaminkelangsunganhinggakemasadepandengantetap mempertahankan integritas sumberdaya yang menjadi daya tarik.9PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMATAHAPAN-TAHAPAN PEMBANGUNAN PARIWISATA PUSAKASecaraumum,Erickson(2001)menyatakanbahwaterdapat6tahapan pengembanganprogram. Tahapaninidilakukanuntukdestinasiyangbelum teridentikasiobyekdandayatarikwisatanya.Langkah-langkahtersebut adalah:Identikasi sumberdaya;1. Penyelidikan2.terhadap potensi-potensi yang ada;Membuat ren 3.cana program dan penatalaksanaannya;Peng 4.embangan produk;Marketi 5.ng dan Komunikasi;Pe 6.nelitian;Sementara itu Walker (1996) dalam buku petunjuknya tentang urutan-urutan pengembangan pariwisata pusaka menyajikan langkah-langkah yang lebih terinci. Adapun langkah-langkah ini dilakukan pada destinasi yang obyek dan daya tarik wisatanyatelahteridentikasi.Langkah-langkahtersebutlebihberorientasi pada program. Langkah-langkah yang telah dimodikasi tersebut adalah: PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 10Pertunjukan Caci sebagai salah satu atraksi budaya Manggarai(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)Keindahan pemandangan yang dapat dilihat saat trekking di hutan lindung Todo, Kabupaten Manggarai(Foto:UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo)Keindahan hutan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat(Foto:UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo)12PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAOrnamen rumah adat Todo, salah satu kekayaan budaya NTT (Foto:UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo)keunikan Kampung Adat Tarung, Sumba Barat (Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)15PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAMenentukan pihak yang terlibat1. Menentukan tujuan 2. Mengidentikasi sumberdaya 3. Membangun konsep pengembangan program4. Membuat rencana aksi yang terdiri dari rencana kerja, tata waktu, dan5. prioritasMenentukan target pasar 6. Membuat analisa SWOT ( 7.Strength, Weakness, Opportunity, Threat)Membuat rencana pemasaran 8. Melakukan analisa keuangan 9. Menentukan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan 10. Menyiapkan rencana pelayanan wisatawan 11. Membuat rencana konservasi 12. Meluncurkan dan mempromosikan program 13. Monitor dan evaluasi perkembangan program14. Kedua pendapat tersebut, bersama dengan pendapat-pendapat lain (lihat misalnya http://www.culturalheritagetourism.org/howToGetStarted.htm) bersifat saling melengkapi satu sama lain. Semuanya menekankan empat kegiatan utama yaitu:1.Identikasi (sumber daya berupa alam, budaya serta manusia)2.Perencanaan (atraksi, wisatawan, termasuk rencana pemasaran)3.Pelaksanaan4.Evaluasi.Sebagaitahappermulaankitabisamemulaikegiatandenganmengacupada apa yang telah dibuat oleh Walker & Brooks (1999). Buku manual yang dibuat olehkeduanyatelahdilengkapidenganberbagaidaftarpertanyaanyang akan membantu kita menemukan apa yang harus kita lakukan pada berbagai tahapan kegiatan. Namun demikian, manual tersebut harus diikuti secara hati-hati karena konteks pembuatannya sangat tergantung pada kondisi daerah dan masyarakat kita. Namundemikian,terdapatpra-kondisiyangharusdisiapkansebelum melakukan berbagai tahapan di atas, yaitu timbulnya kesadaran bahwa kegiatan pariwisatahanyadapatdilakukandenganmelibatkanberbagaipihakdengan posisi yang setara.Apayangtelahdilakukandaerahlainterkaitpariwisatapusakaalamdan/atau budaya?1.Lembaga Pariwisata Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser. Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT)didirikandenganinisiatifdarisekelompokorangyangsemulamenebangkayusecara tidak sah di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Sumatera Utara. Kelompok masyarakat ini menyadari perbuatan mereka dan kemudian membentuk kelompok (LPT) untuk mengatur kegiatan pariwisata di wilayah mereka. LPT memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat, pemerintah setempat dan pengelola TNGL dengan membawa bendera pelestarian lingkungan. Kelompok ini mengembangkan paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Paket wisata tersebut berupa trekking di hutan, berperahu karet di sungai, menjelajah goa, patroli dengan gajah di hutan dan memandikan gajah. Paket wisata ini termasuk menginap, jasa pemanduan, dan makan.2.Wisata kota tua di Jakarta. Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia mengadakan kegiatan Wisata Kota Tua yang dilakukan pada akhir pekan. Peserta berkumpul di depan Museum Bank Mandiri yang memanfaatkan gedung tua. Wisata kota tua tersebut terdiri dari berjalan-jalan mengunjungitempat-tempatyangmenjadibagiansejarahKotaJakartayaituMuseumBank Mandiri,MuseumBankIndonesia,CharteredBank, TokoMerah,JembatanKotaIntan,Cafe Galangan, Gudang Kayu VOC, Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kalapa, Menara Syahbandar, JalanTongkol,CiptaNiaga,DasaadMusinConcern,TamanFatahillah,PTPosIndonesia, Museum Sejarah Jakarta, serta Escompto Bank. Seorang pemandu wisata menemani peserta untuk menerangkan cerita dibalik tempat-tempat tersebut. 3.RevitalisasibudayadiNiasSelatanmelaluipariwisata.YayasanRagiBuana,sebuahlembaga swadayamasyarakatbekerjasamadengankelompokibu-ibu,parapemuda,dankelompok adatdiKampungOnohondrodanHilinawaloFaudiNiasSelatan,SumatraUtarauntuk menghidupkankembalikebudayaanmereka.Kegiatandilakukanmelaluimembentukpaket wisata budaya dan alam di Nias Selatan. Bersama kelompok ibu-ibu yang mengatur makanan untukwisatawanyangberkunjung,pemanduyangmerupakanparapemudadarikampung tersebut, membentuk paket wisata yang terdiri dari kunjungan ke dua kampung tersebut untuk melihatrumahadat,sertaarsitekturasliNiasSelatanyangmasihbertahanhinggasaatini, menyaksikan lompat batu, pertunjukan budaya seperti tari perang, proses pembuatan kerajinan dan trekking di sepanjang aliran sungai yang menghubungkan kedua kampung tersebut. Yayasan ini juga menggagas kerjasama dengan para ibu dan pemuda kampung untuk membuat baju dan aksesoris pelengkap pertunjukan budaya secara swadaya.4.Menjelajahikeindahanhutan TododanKampung Waerebo.UntukmenujuKampung Waerebo, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kakimelintasihutanlindung Todoyangsangatindah.Parapemudadi Waereboakhirnya bersepakat agar perjalanan para tamu yang datang dari berbagai negara di dunia ke kampung merekadapatdifasilitasidenganbaik.Pendudukkampungmenyambuttamudenganacara adat, para ibu memasak untuk setiap tamu yang datang, para lelaki di kampung tersebut juga melakukan pertunjukan seni tanpa diminta dan mengharapkan imbalan. Penduduk Kampung Waerebo juga secara swadaya bekerja memperbaiki jalan menuju kampung mereka agar aman bagi pengunjung.PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 16Salahsatukuncikeberhasilanpariwisatapusakaadalahpentingnya keterlibatanmasyarakatsetempatpadakeseluruhantahapanpelaksanaan kegiatan.Masyarakatsetempatharusterlibatdandilibatkanpadatahapan perencanaan,pelaksanaandanevaluasikegiatan.Anggotamasyarakatyang terlibatdiharapkanakanmampumenyampaikankepentinganbersamaserta memberikan ide-ide bagi pengembangan kegiatan maupun bentuk peran serta warga. Warga masyarakat harus ditempatkan dalam kerangka mitra kerja yang setara, terjamin dan efektif. Kerangka kemitraan yang menjamin keterlibatan warga secara setara dengan pemangkukepentinganlainnyaharusdiimbangipulaolehkemampuan masyarakatuntukmengelolabentuk-bentukwisatayangakandikembangkan agar sesuai dengan visi dan karakter masyarakat setempat.Peran Serta Masyarakat17PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAKemampuanmenenunyangdimasalaludijadikantolokukurkemampuan memasuki kehidupan rumah tangga, saat ini bisa menjadi daya tarik pariwisata(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta)24 WISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAPARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 18Kopi Flores terkenal akan cita rasanya yang khas dan nikmat, salah satu hasil bumi masyarakat Flores yang disuguhkan pada tamu, seperti di Waerebo, Kabupaten Manggarai.(Foto:UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo)Potensi Pariwisata Pusaka di Nusa Tenggara Timur dan Tujuan Pembangunan Milenium Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi pusaka budaya dan alam yang banyak dan unik. Seluruh dunia telah mengenal Pulau Komodo yangmasukkedalamNatural WorldHeritage.Selainitu,adajugadanautiga warna (Kelimutu) yang bisa berubah-ubah warna. Keanekaragaman budaya baik yangbersifatsik(tangible)maupunnon-sik(non-tangible)yanghinggakini masih ada dan terus dipraktekkan oleh penduduk merupakan potensi atraksi wisatayangmenarik.Jumlahyangbanyaksertasifatnyayangunikjikatelah didata dan kategorikan berdasarkan satuan-satuan geogra dimasa yang akan datang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan masyarakat dan daerah.19PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA1. Taman Nasional Komodo TamanNasionalKomodoterletakdi ujung barat Pulau Flores. Taman ini adalah rumahbagikadalpurbaraksasaKomodo yangmenjadiprimadonakawasanini. Selain terkenal dengan Komodonya, Taman Nasional Komodo memiliki keindahan alam bawah laut, pulau-pulau kecil dengan pantai yangindahdanbersih,danorafauna lainyangmenghunipulau-pulautersebut. TamanNasionalKomododitetapkan sebagai Cagar Biosfer pada tahun 1986 dan Situs Warisan Dunia pada tahun 1991. 2. Hutan MbelilingHutan yang terletak di Flores bagian barat inimerupakansalahsatukekayanalamdi Kabupaten Manggarai, NTT. Hutan lindung seluas18.420Hainiadalahrumahdari berbagai burung endemik di Flores seperti Kehicapores,SerinditoresdanGagak ores.3. Kampung tradisional WaereboKampungtradisionalyangterletakdi KabupatenManggaraiiniadalahsalah satukampungManggaraitradisional yangtersisadiFlores. Terdapat4rumah tradisionalyangmasihmempertahankan bentukaslinya.MasyarakatdiWaerebo masihmempertahankankeasliantradisi dengantidakmelakukanritualadatuntuk tujuan dipertontonkan kepada pengunjung. Kampung in terletak di dalam hutan lindung Todoyangmasihutuhdankayaakan keragaman hayati khas Nusa Tenggara.Aset pariwisata pusaka alam dan budaya di Nusa Tenggara Timur:PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 20Taman Nasional KomodoFoto:UNESCO Ofce, JakartaHutan MbelilingFoto: UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi ObloKampung tradisional WaereboFoto:UNESCO Ofce, Jakarta4. CaciCaciadalahritualaducambukmasyarakat ManggaraidiFloresyangdilakukanuntuk menyambuttamubesar,acarapernikahan, sertamembukaladangbaru.Cacisaatinijuga dilakukanuntukmenyambutpastoryangbaru dilantik.Caciharusdilakukanolehpriadan menjadibuktikeperkasaandankegagahan denganmelecutkanrotanyangujungnya terbuat dari kulit ekor kerbau yang dikeringkan. Ketangkasanmemukullawandankemampuan menghindar sangat diperlukan dalam permainan ini.Lawanharusmenghindarbilatakingin terluka akibat lecutan tersebut. 5. Perkampungan Megalitik BenaMasyarakatdiKampungBena,yangterletak diKabupatenNgadatetapmempertahankan keaslianrumahdikampungtersebutdengan tidakmembangunrumahmodern.Terdapat rumah-rumahyangterbuatdarikayu,bambu danalang-alangberderetberhadapandengan halamantengahberbentuksegiempat.Rumah di Kampung Bena terdiri dari tiga jenis bangunan utama yaitu sao saka puu, sao saka lobo dan sao wuaghaosertabangunanpendukunglainnya yakningadhu,bhaga,saokakadanwekawoe. Pembangunanrumahdikampunginiselalu didasariolehpenghormatanpadaleluhur. Masyarakatdikampunginiumumnyamasih bertani dan menenun. 6.Lodokh(sawahberbentuk jaring laba-laba)Lodokhadalahsawahyangberbentukjaring laba-laba. Dihasilkan dari pola penanaman sawah ataukebunsecaratradisionaldiFloresBarat. Setiap bagian dari sawah/kebun berbentuk jaring laba-labatersebutdilakukandengansistem pembagian tanah oleh ketua adat. Pembagian ini selaludianggapadilolehmasyarakat.Keluarga yangmemilikisawah/kebunharusmematuhi aturansepertimasatanam,upacarayang harusdilakukan,danpengerjaansawah/kebun tersebut. 21PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAPerkampungan Megalitik BenaFoto:Meutia Farida Hatta SwasonoLodokh (sawah berbentuk jaring laba-laba)Foto:UNESCO Ofce, JakartaCaciFoto: UNESCO/National Geographic Indonesia-Dwi Oblo7. Danau KelimutuDanauKelimutuyangterkenalsebagai Danau Tiga Warnamerupakansalahsatu keajaiban alam yang terletak sekitar 66 km dari Kota Ende. Terletak di kawasan Taman NasionalKelimutudenganketinggian berkisar antara 1.500 - 1.731 m dpl. Danau ini memiliki tiga warna yang selalu berubah-ubah. Warnadanauiniadalahmerah,biru danputihdenganperbandinganbeberapa macam warna antara lain hijau, hijau muda dan hitam. Perubahan warna ini diakibatkan garambesidansulfursertamineralyang terkandung di dalamnya yang menyebabkan kawahdanauituberubahsetiapwaktu, adanya aktivitas gas vulkanik dan pancaran sinar matahari.8. Kuburan Raja TerletakdidaerahSumbaTimur,di beberapakampungsepertiPrailiu,Pau-DesaWatuHadang,Praiyawang& Rambangaru. Kuburan ini terbuat dari batu megalitik yang ditutup dengan batu persegi empatdenganempattiangyangtingginya sekitar 1,5 m. Kuburan ini biasanya terletak di depan rumah raja.9. Rumah Adat di Sumba TimurBentukatapnyatinggilancip,didalamnya tersimpanbenda-bendapusaka.Rumah adat ini terbagi dalam 2 bagian, bagian laki-laki dan bagian perempuan. Sekeliling rumah adatiniterdapatkuburanmegalitikyang menarik.Rumahadatinidapatdilihatdi Kampung Wunga-KecamatanHaharudari kota Waingapu yang merupakan Kampung Pertama dan Tertua di Sumba Timur. PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 22Danau KelimutuFoto:Meutia Farida Hatta SwasonoKuburan RajaFoto:Meutia Farida Hatta SwasonoRumah Adat di Sumba TimurFoto:Meutia Farida Hatta SwasonoKondisialamNTTbersifatuniksecaraekologidanbiogeograkarenaterdiri dari gugusan pulau-pulau beraneka ukuran, sehingga rentan terhadap perubahan lingkungan.Disisilain,dengankondisialamtersebutjustrumelahirkan keanekaragaman budaya lokal yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Dengan keunikan alam dan keanekaragaman budaya lokal di NTT tersebut, pengembangan pariwisatapusakamerupakansalahsatucarauntukmencapaitargetTujuan PembangunanMillenium(MilleniumDevelopmentGoals/MDGs). Terutamatujuan 1dan7yaitumenanggulangikemiskinandankelaparan,serta;memastikan kelestarian lingkungan hidup. 23PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA10. Kain Tenun di NTT Kaintenunterdapathampirdiseluruh wilayahNusa Tenggara Timur.Kaintenun adalahbagiandarikehidupansehari-hari masyarakatyangmasihdipertahankan hinggasaatini.Kaindipakaiuntuksehari-hari,perkawinan,pernikahandanupacara menyambutpanen.Dibeberapadaerah diNTT,prosespembuatankaintenun masih mengggunakan peralatan tradisional danbahan-bahanalamiyangdiambildari alamsekitar.Motifkaintenundaritiap daerah memiliki ciri khas berbeda dan arti tersendiri bagi masyarakatnya. Di beberapa daerahdiNTT,masyarakatmemakai seragam dengan motif khas daerah masing-masing seminggu sekali ke sekolah maupun ke kantor. Contoh salah satu Kain Tenun di NTTFoto:UNESCO Ofce, JakartaHal-Hal yang Harus Diantisipasi sebagai Dampak Kegiatan Pariwisata PusakaPelaksanaankegiatanwisataibaratpisaubermatadua,selainmembawa keuntungan juga membawa kerugian bagi masyarakat. Hal-hal yang harus diantisipasi antara lain:Ekonomi1. Meningkat a.nya investasi publikMeningkatnya biaya-biaya pelayanan b. Ketergantungan yang berlebihan terhadap pariwisata c. Pekerja di sektor pariwisata biasanya diupah lebih rendah dibanding- d. kan dengan sektor industriMeningkatnya harga barang-barang kebutuhan sehari-hari e. Meningkatnya harga tanah f. Fis 2.ik Me a.rosotnya sumberdaya alam dan budaya Jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas b. Polusi dan sampah c. So 3.sialKon a.ik dengan pekerja pendatangMeningkatnya kejahatan b. Berubahnya gaya hidup (terutama di kalangan muda) c. Konik penggunaan sumberdaya d. PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 2425PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMAKomodo sang fosil hidup yang menjadikan NTT terkenal di seluruh dunia(Foto: UNESCO Ofce, Jakarta)Keindahan Pantai di Taman Nasional Komodo(Foto:UNESCO Ofce, Jakarta )RUJUKANU.S. Department of Commerce and the Presidents Committee on the Arts and the Humanities2005A Position Paper on: CULTURAL & Heritage Tourism in The United States. Position paper was developed by the U.S. Department of Commerce and the Presidents Committee on the Arts and the Humanities for the 2005 U.S. Cultural & Heritage Tourism Summit.Hargrove, Cheryl M. 2002Heritage Tourism. CRM No 1.Boiface, Priscilla & Peter J. Fowler1993Heritage and Tourism in the global village. Routledge, LondonErickson, Valerie A.2001A Research Paper Submitted in Partial Fulllment for the Requirements for theMastersofScienceDegree WithaMajorinHospitalityand Tourism. The Graduate College University of Wisconsin-Stout.Heritage Tourism: A Case Study Of The Laura Ingalls Wilder Heritage Tourism Site At Pepin, Wisconsin . National Trust For Historic Preservation 2007Cultural Heritage Tourism 2007 Fact SheetNWHO1999Sustainable Tourism and Cultural Heritage A Review of Development Assistance and Its Potential to Promote Sustainability. McManus, Ruth 1997Heritage and Tourism in Ireland -an unholy alliance? Irish Geography, Volume 30(2), 1997, 90-98.PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA 26McKercher, Bob and Pamela S.Y. Ho2006Assessing the Tourism Potential of Smaller Cultural and Heritage Attractions. Journal of Sustainable Tourism Vol. 14, No. 5, 2006.NN2001ReportpreparedfortheDepartmentofConservationandNatural Resources(DCNR),theDepartmentofCommunityandEconomic Development(DCED),thePennsylvaniaHistoricalandMuseum Commission (PHMC), and the Center for Rural Pennsylvania.Moving Heritage Tourism Forward in Pennsylvania. Silver, Christopher2007Tourism, Cultural Heritage and Human Rights in Indonesia: The Challenges ofanEmergingDemocraticSociety.DalamHelaineSilvermandanD. Fairchild Ruggles, Cultural Heritage and Human Rights. Springer.Texas Historical Commission (THC)ttHeritage Tourism Guidebook.Environment Protection and Heritage Council2002Issues Paper, National Tourism and Heritage Taskforce for the Environment Protection and Heritage CouncilGoing Places. Developing natural and cultural heritage tourism in Australia. Walker, Lee-Anne and Diana Brooks1996The Tourism Action Society in the KootenaysStep-by-Step Guide to Heritage Tourism Development in the Kootenay-Boundary. Kompas2008Berburu Hantu di Parijs van Java. Kompas 18 April 2008.RUJUKAN27PARIWISATA PUSAKA: MASA DEPAN BAGI KITA, ALAM DAN WARISAN BUDAYA BERSAMA