Post on 23-Apr-2020
i
KEPATUHAN MEMBAYAR DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN PASIEN BPJS MANDIRI
DI RSUD HAJI KOTA MAKASSAR
THE OBEDIENCE OF PAYING AND THE HEALTH SERVICE QUALITY GIVEN TO THE AUTONOMOUS BPJS PATIENTS AT HAJI LOCAL GENERAL HOSPITAL MAKASSAR CITY
CHAERUNNISA AR
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2017
ii
KEPATUHAN MEMBAYAR DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN PASIEN BPJS MANDIRI
DI RSUD HAJI KOTA MAKASSAR
Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Disusun dan diajukan oleh
CHAERUNNISA AR
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2017
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Chaerunnisa AR
Nomor Induk Mahasiswa : P1802215025
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar –
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pemikiran orang lain.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebahagian
atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, Mei 2017
Yang menyatakan,
Chaerunnisa AR
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT .atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga semua proses belajar mengajar pada Program Studi
Kesehatan Masyatakat Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin
sampao dengan penulisan tesis ini dapat dilalui dengan sangat baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada
junjungan alam, suri tauladan, Nabi Muhammad SAW, juga kepada
segenap keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Upaya maksimal telah
penulis tempuh dengan sebaik-baiknya untuk menyempurnakan
penyelesaian tesis ini, namun penulis mengharapkan saran dan masukan
demi lebih menyempurnakan tesis ini.
Secara khusus dengan hormat ucapan terima kasih penulis kepada
Bapak Dr. Darmawansyah, SE, MS selaku Ketua Komisi Penasehat dan
Prof. Dr. H. Muh. Asdar, SE, M.Si selaku anggota Komisi Penasehat yang
dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan
pemikirannya untuk memberikan arahan kepada penulis mulai dari awal
hingga selesainya penulisan tesis ini. Demikian pula kepada Bapak Prof.
Dr. H. Indar, SH., MPH., Bapak Drs. H. Muh. Alwy Arifin, Drs, M.Kes., dan
vi
Bapak Prof. Dr. dr. H. Muh. Syafar, MS., selaku Tim Penguji yang telah
memberikan kritik dan masukan yang bersifat membangun kepada penulis
Ucapan syukran wajazakumullahu khairan katsiran serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tuaku tercinta,
Ayahanda Agus Ronrong, SE., serta Ibunda Nurul Hidayat, atas segala
cinta kasih serta doa yang tidak putus-putusnya kepada saya. Juga
kepada saudaraku tercinta Widya Dwi Pramitha AR, SE, dan terkhusus
kepada seseorang yang selalu ada, saudara Rio Aristo Birawa, SKM.,
serta keluarga besar penulis atas segala kasih sayang, pengertian,
pengorbanan, doa restu, dukungan moril maupun materil yang tak
terhitung jumlahnya, kesabaran serta dan do’a yang tidak pernah putus
kepada penulis demi keberhasilan penulis
Dalam kesempatan ini pula secara khusus penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Rektor Universitas Hasanuddin, Direktur Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin, serta Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin dengan segenap birokrat institusi yang
memberikan kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu di bagian
konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin.
vii
2. Bapak Dr. Ridwan Thaha, M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin
3. Seluruh dosen pengajar Pascasarjana Magister Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Universitas Hasanuddin yang telah memberikan
bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
4. Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin atas
segala arahan, dan bantuan yang diberikan selama penulis mengikuti
pendidikan terkhusus kepada staf jurusan Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan, Pak Salim dan Kak Ros atas segala bantuannya.
5. Jajaran pengelola Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin atas bantuannya selama ini.
6. Direktur, staf dan seluruh pihak Rumah Sakit Umum Daerah Haji Kota
Makassar atas bantuan dan kerjasamanya selama penyusunan tesis
ini.
7. Sahabat – sahabatku tercinta Nurul Anisa, SKM., Novianasasary,
SKM., Ainun Nida’a, SKM., Sulfianti Fakhruddin, SKM., Ayu
Rahmayanti, SKM., Nisrina Nursakinah, SKM., Radila Tunjung Sari,
SKM., Andi Mu’tiah Sari, SKM., dan Muliana, SKM., yang selalu ada
bersama-sama melewati masa-masa sulit pembuatan tesis ini dan
sedang berjuang menyelesaikan tesis saya ucapkan banyak terima
kasih.
viii
8. Sahabat-sahabat tersayang Ruliani Aida, SH., Safirah Wardina Irianto
Putri, SE., A. Adini Thahirah Irianti, SH., A. Absharina Binawa, S.Ked.,
Medina Noor Pratiwi, SE., dan Alifyanti, ST., yang selalu ada
memberikan semangat dan doanya untuk penulis menyelesaikan tesis
ini.
9. Teman-teman Program Pascasarjana Unhas Konsentrasi Administrasi
dan Kebijakan Kesehatan Angkatan 2015, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu. Semoga kebersamaan kita menjadi kenangan
dan pelajaran yang tidak terlupakan.
10. Serta semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.
Penulis sadar bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu besar harapan penulis kepada pembaca atas kontribusinya berupa
saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan dan amal ibadah dari pihak yang
membantu penulis mendapat pahala setimpal dari Allah SWT.dan semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Makassar, Mei 2017
Penulis
ix
ABSTRAK
CHAERUNNISA AR. Kepatuhan Membayar Dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pasien BPJS Mandiri di RSUD Haji Kota Makassar (dibimbing oleh Darmawansyah dan H. Muh. Asdar).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan membayar dan mutu pelayanan kesehatan pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota Makassar.
Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan kajian potong lintang (cross sectional study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta BPJS Mandiri di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Kota Makassar. Sampel penelitian sebanyak 173 orang. Teknik penentuan sampelnya adalah dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menggunakan chi square menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,000), kelas sosial (p=0,000), pengalaman masa lalu (p=0,012), motivasi (p=0,900), dukungan keluarga (p=0,000) terhadap kepatuhan membayar dan terdapat pengaruh antara kepatuhan membayar (p=0,000) terhadap mutu pelayanan kesehatan. Hasil uji regresi logistik berganda secara bersamaan diperoleh bahwa pengetahuan (Exp.B=7,059) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pasien BPJS Mandiri.
Kata kunci: Kepatuhan membayar, BPJS kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
x
ABSTRACT
CHAERUNNISA AR. Compliance Paying And Quality Of Health Service Bpjs Mandiri Patient In Hospital Haji Makassar City (supervised by Darmawansyah and H. Muh. Asdar).
This research aims to analyze the factors that affects compliance of
paying and quality of service BPJS Mandiri patients in Haji Hospital Makassar City.
This research type was quantitative research by using cross sectional stud y design. The population in this research were all BPJS Mandiri patients in Inpatient Instalation of Haji Hospital Makassar City. The sample of this research as many as 173 people. Purposive sampling method was used on this research. Data analysis used was chi square and multiple logistic regression analyses.
The result of chi square showed that knowledge (p=0,000), social class (p=0,000), past exprience (p=0,012), motivation (p=0,900) and family support (p=0,000) for compliance paying variable and there is a relation between compliance paying (p=0,000) and the quality of health services. The variable that most influence the compliance of paying BPJS Mandiri patients is knowledge (Exp.B = 7,059). Keywords: Compliance, bpjs health, quality of health service
xi
DAFTAR ISI
PRAKATA v
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xvi
I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 7
Tujuan Penelitian 7
Manfaat Penelitian 8
II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjuan Umum Keteraturan Membayar 10
Tinjauan Umum BPJS Kesehatan 13
Tinjauan Umum Mutu Pelayanan Kesehatan 18
Tinjauan Umum Rumah Sakit 22
Tinjaan Umum Variabel Yang Diteliti 26
Kerangka Teori 31
Kerangka Pikir 33
Kerangka Konsep 34
Sintesa Penelitian 35
Definisi Operasional dan Kerangka Objektif 39
xii
III Metode Penelitian
Jenis Penelitian 42
Waktu dan Lokasi Penelitian 42
Populasi dan Sampel 42
Jenis dan Sumber Data 44
Pengelolaan Data 44
Analisis Data 45
IV HASIL & PEMBAHASAN
Gambaran Umum RSUD Haji Makassar 49
Hasil Penelitian 54
Pembahasan 68
V KESIMPULAN
Kesimpulan 81
Saran 82
DAFTAR PUSTAKA 83
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sintesa Penelitian 35
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Kota
Makassar 48
Tabel 3.
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pasien di Instalasi
Rawat Inap RSUD Haji Makassar 57
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas Sosial Pasien di Instalasi Rawat
Inap RSUD Haji 57
Tabel 5.
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Pasien
di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Kota Makassar 58
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Masa
Lalu Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar 58
Tabel 7.
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar 59
Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Membayar
Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar 60
Tabel 9.
Distribusi Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan
Kesehatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Haji Makassar 60
Tabel 10. Pengaruh antara Pengetahuan dengan Kepatuhan
xiv
Membayar Di Instalasi rawat Inap RS Haji Makassar 61
Tabel 11
Pengaruh antara Kelas Sosial dengan Kepatuhan
Membayar Di Instalasi rawat Inap RS Haji Makassar 62
Tabel 12 Pengaruh antara Motivasi dengan Kepatuhan
Membayar Di Instalasi rawat Inap RS Haji Makassar 63
Tabel 13
Pengaruh antara Pengalaman Masa Lalu dengan Kepatuhan Membayar
Di Instalasi rawat Inap
RS Haji Kota Makassar 64
Tabel 14
Pengaruh antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Membayar Di Instalasi rawat Inap RS Haji Makassar 65
Tabel 15 Pengaruh antara Kepatuhan Membayar dengan Mutu
Pelayanan Kesehatan Di Instalasi rawat Inap RS Haji Makassar 66
Tabel 16
Variabel Yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pasien BPJS Mandiri
Secara Simultan di RSUD Haji Makassar 67
Tabel 17 Master Tabel 88
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Hasil Output Analisis Univariat
Lampiran 3. Hasil Output Analisis Bivariat
Lampiran 4. Hasil Output Analisis Multivariat
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7. Biodata Diri
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu.
Hal ini membuat sebagian orang yang peduli dengan kesehatannya
melakukan berbagai upaya proteksi kesehatan. Jaminan Kesehatan
Nasional diselenggarakan berdasarkan undang-udang Nomor 24 Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS). BPJS
kesehatan pada 1 Januari 2014 mulai menyelenggarakan jaminan
kesehatan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang mampu maupun
tidak mampu (DJSN, 2012).
Program Jaminan kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh
BPJS Kesehatan mulai dirasakan penting oleh sebagian besar
masyarakat. Peningkatan jumlah peserta menjadi indikator bahwa
program ini semakin dibutuhkan. Jaminan kesehatan adalah salah satu
bentuk jaminan sosial, yang pada dasarnya bertujuan menjamin stabilitas
ekonomi seseorang saat mengalami risiko kesehatan. Dalam SJSN,
jaminan kesehatan diselenggarakan dengan prinsip asuransi sosial, yakni
solidaritas sosial, efisiensi, ekuitas, komprekensif, portabilitas, nirlaba dan
responsif (Thabrany, 2003).
2
Jaminan sosial yang diselenggrakan oleh pemerintah diartikan
sebagai salah satu bentuk perindungan (proteksi) sosial, untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
layak (UU No. 40/2004). Pemberlakuan JKN yang diselenggarakan oleh
BPJS Kesehatan mulai tanggal 1 Januari 2014 mengharapakan seluruh
masyarakat Indonesia dapat ikut serta sehingga seluruh masyarakat akan
tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Depkes, 2014).
Pemerintah menyebutkan bahwa di tahun 2019 seluruh rakyat
Indonesia sudah wajib menjadi anggota BPJS Kesehatan. Dengan adanya
JKN, masyarakat yang sakit akan merasakan dampak layanan kesehatan
yang mereka terima sebagai peserta JKN yaitu pemeriksaan, perawatan,
dan pengobatan dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Saat ini tercatat jumlah peserta BPJS Kesehatan per November
2016 adalah 171.053.743 orang (BPJS Kesehatan, 2016). Itu berarti lebih
dari separuh penduduk Indonesia sudah menjadi peserta BPJS
Kesehatan. Sementara di Provinsi Sulawesi Selatan, jumlah peserta BPJS
Kesehatan mencapai 6.502.440 jiwa atau sekitar 68,79% dari total
keseluruhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan. Mengingat
pentingnya JKN, maka semua pihak dituntut aktif menjaga agar program
ini bisa berjalan secara berkelanjutan.
BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN juga
berpotensi mengalami defisit setiap tahunnya. Ini dikarenakan pemasukan
3
yang diterima dari iuran peserta lebih rendah daripada pengeluaran untuk
membayar klaim ke fasilitas kesehatan (faskes). Pendapatan total BPJS
Kesehatan Tahun 2016 mencapai Rp. 53,37 triliun, sedangkan
pengeluarannya mencapai Rp. 57,19 triliun. Bahkan kondisi ini akan
semakin buruk setiap tahunnya. Konsekuensinya, akan selalu ada
pembahasan mengenai dana talangan untuk JKN, bila akar masalahnya
tidak diselesaikan (BPJS Kesehatan, 2016).
Adanya fenomena insurance effect (efek asuransi) menjadi salah
satu penyebab terjadinya mismatch. Artinya mereka yang tadinya tidak
pernah berobat ketika sakit, kini berbondong-bondong berobat ke
puskesmas dan rumah sakit (RS). Salah satunya penyumbang terbanyak
insurance effect adalah dari kelompok Non PBI Mandiri yang jumlahnya di
2016 mencapai sekitar 18,55 juta jiwa (Intiasari, 2016).
Kepesertaan mandiri yang semakin meningkat tidak sejalan
dengan kepatuhannya dalam membayar iuran JKN. Kepatuhan
merupakan ketaatan atau ketidaktaatan pada perintah atau aturan,
sedangkan kepatuhan dalam membayar iuran berarti perilaku seseorang
yang memiliki kemauan membayar iuran secara tepat berdasarkan waktu
yang telah ditetapkan (Fildzah, 2016).
Berdasarkan data sekunder BPJS yang diperoleh oleh peneliti
jumlah peserta Non PBI Mandiri di Makassar mencapai 271.792 jiwa per
Oktober 2016, namun terdapat sekita 64.929 jiwa peserta Non PBI Mandiri
4
yang memiliki tunggakan pembayaran (BPJS Kesehatan, 2016). Ini
berarti sekitar 41% peserta Non PBI Mandiri BPJS tidak memiliki
kepatuhan untuk membayar iuran BPJS di Kota Makassar.
Masalah yag dihadapi dalam pengumpulan iuran peserta mandiri
(PBPU) adalah tunggakan pembayaran (tidak rutin membayar) oleh
peserta.
Alasan responden tidak rutin membayar %
1. Penghasilan tidak menentu 23.6
2. Malas mengantri 15.8 3. Lainnya (ATM sering offline, lama proses bayar, dll) 16.5 4. Lupa 12.8 5. Kecewa dengan pelayanan badan asuransi atau faskes 6.8 6. Sibuk 5.6 7. Biaya iuran terlalu tinggi 5.2 8. Saya tidak sering sakit dan kalau sakit cukup beli obat di warung
4.1
9. Kesulitan menjangkau tempat pembayaran 3.4
10. Kalau saya tidak sakit, uang saya hilang begitu saja 2.7
11. Pengalaman sebelumnya penggunaan faskes 1.8 12. Tidak tahu membayar kemana 1.6 Sumber : Kajian Model Pengumpulan Iuran Program JKN Pada
Kelompok Peserta Non PBI Mandiri Tahun 2016
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan dapat dikategorikan
bahwa peserta penunggak relatif orang berpendidikan menengah, usia
produktif, kawin, dan pembayar utama wanita. Sekitar penunggak
karena mendaftar saat sakit. Lebih dari ½ penunggak peserta perawatan
kelas III. Lebih dari ¾ penunggak yang membayar iuran sendiri, hampir ½
5
penunggak yang membayar iuran melalui ATM dan lebih dari ½ peserta
PBPU percaya kepada beberapa saluran lainnya dengan catatan si
pengumpul iuran terdaftar pada BPJS dan memberikan bukti bayar yang
sah (DJSN, 2012).
Penelitian (Annisa, 2015) menyatakan bahwa pengalaman
kesakitan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, ATP 1 dan ATP 2
merupakan faktor yang berhubungan dengan kemauan membayar
seseorang. Peserta Non PBI Mandiri memiliki potensi yang lebih besar
untuk tidak patuh membayar iuran karena berbeda dengan pekerja sektor
formal yang pada umumnya dikelola oleh organisasi dimana mereka
bekerja dan dipotong langsung dari gaji. Keteraturan dalam membayar
iuran JKN bagi peserta mandiri merupakan komponen terpenting untuk
mempermudah pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Hasil analisis data sekunder dalam penelitian (Ni Made Sri
Nopiyani, 2015) menunjukkan bahwa faktor-fator yang berpengaruh
terhadap kepatuhan pembayaran iuran adalah usia, kelas kepesertaan,
status kepesertaan, pemanfaatan layanan FKTP dan pemanfaatan
layanan FKTL. Iuran dari peserta merupakan salah satu sumber
pendapatan untuk pengelolaan skema asuransi kesehatan. Oleh karena
itu, kepatuhan peserta asuransi untuk membayar iuran sangat penting
bagi keberlangsungan skema asuransi kesehatan tersebut.
6
Terdapat faktor lain seperti penelitian yang dilakukan oleh (Duku,
2016) yang menyatakan bahwa persepsi mengenai rendahnya kualitas
layanan yang diterima serta frekuensi kunjungan ke layanan kesehatan
yang lebih rendah berhubungan dengan meningkatnya drop-out dari
asuransi kesehatan. Kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh besaran
pembayaran, perilaku tenaga kesehatan yang melayani, motif layanan
kesehatan dan juga ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan (DJSN,
2012).
Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan
secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Masalah yang sering dihadapi
secara umum oleh rumah sakit adalah rumah sakit belum mampu
memberikan sesuatu hal yang benar-benar diharapkan pengguna jasa
(Firdaus, 2015).
Faktor utama tersebut karena pelayanan yang diberikan
berkualitas rendah sehingga belum dapat menghasilkan pelayanan yang
diharapkan pasien. Rumah sakit merupakan organisasi yang menjual jasa,
maka pelayanan yang berkualitas merupakan suatu tuntutan yang harus
dipenuhi. Bila pasien tidak menemukan kepuasan dari kualitas pelayanan
yang diberikan maka pasien cenderung mengambil keputusan tidak
melakukan kunjungan ulang pada rumah sakit tersebut.
7
RSUD Haji Kota Makassar merupakan salah satu Rumah Sakit
miliki Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang dalam beberapa
tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Status
RSUD Haji Kota Makassar adalah Rumah Sakit tipe B non pendidikan dan
saat ini tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang
prinsipnya adalah pelayanan berfokus pada mutu dengan tujuan
memuaskan kebutuhan pasien.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Rumah Sakit (RSUD
Haji, 2016) terdapat peningkatan kenaikan jumlah pemanfaatan pelayanan
rawat inap yaitu dari 5058 pasien per agustus 2016, terdapat 2124 pasien
non PBI atau sekitar 41% dari kesuluruhan pasien yang memanfaatkan
pelayanan rawat inap di RSUD Haji Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu untuk dilakukan
penelitian tentang kepatuhan membayar dan mutu pelayanan kesehatan
pasien BPJS Mandiri di RSUD Haji Kota Makassar.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan
membayar dan mutu pelayanan kesehatan pasien bpjs mandiri di
RSUD Haji Kota Makassar.
8
2. Tinjauan Khusus
a. Untuk melihat pengaruh pengetahuan terhadap kepatuhan
membayar pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota Makassar.
b. Untuk melihat pengaruh kelas sosial terhadap kepatuhan
membayar pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota Makassar.
c. Untuk melihat pengaruh motivasi terhadap kepatuhan membayar
pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota Makassar.
d. Untuk melihat pengaruh pengalaman masa lalu terhadap
kepatuhan membayar pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota
Makassar.
e. Untuk melihat pengaruh dukungan keluarga pembayaran terhadap
kepatuhan membayar pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota
Makassar.
f. Untuk melihat pengaruh kepatuhan membayar terhadap mutu
pelayanan kesehatan pasien bpjs mandiri di RSUD Haji Kota
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pengembangan kelimuan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif
terhadap pengetahuan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
kepatuhan membayar dan persepsi mutu pelayanan kesehatan
pasien bpjs mandiri.
9
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan wawasan dan
pengalaman peneliti dalam mempraktekkan teori yang didapat.
3. Bagi BPJS Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada BPJS
Kesehatan mengenai faktor yang menyebabkan peserta JKN tidak
teratur dalam membayar iuran serta dapat dijadikan sebagai salah
satu referensi dalam meningkatkan keteraturan pembayaran iuran
bagi peserta mandiri JKN.