Jateng bebas pasung di 2012

Post on 20-Jun-2015

622 views 5 download

Tags:

Transcript of Jateng bebas pasung di 2012

JATENG BEBAS PASUNG DI 2012?

(Tinjauan Aspek Kesehatan Masyarakat)Sutopo Patria Jati

(FKM UNDIP)

Disampaikan dalam seminar Jateng Bebas Pasung Dinkes Prov Jateng 2012

Pasung mengapa perlu ditolong ?

• Stigma and discrimination;• Violence and abuse;• Restrictions in exercising civil and political

rights;• Exclusion from participating fully in society;• Reduced access to health and social services;

• Reduced access to emergency relief services;• Lack of educational opportunities;• Exclusion from income generation and

employment opportunities;• Increased disability and premature death.(Mental Health Development,WHO,2010)

Berapa kasus pasung?

• Menurut survei yang ada, yaitu dari Kementerian Sosial pada 2008, dari sekitar 650 ribu penderita gangguan jiwa berat di Indonesia, sedikitnya 30 ribu dipasung (http://jiwasosial.depsos.org/2011/01/25/23/)

• Menurut Riskedas 2007 sekitar 13.000-24.000 orang penderita gangguan jiwa di Indonesia yang dipasung oleh keluarganya.

• Sedangkan di Jawa Tengah berdasarkan data dari Kabupaten/Kota sampai dengan Juni 2011 tercatat tidak kurang 200 orang penderita gangguan jiwa dipasung. (http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/artikel/jateng_bebas_odmk_pasung2012.pdf)

Beban akibat pasung?

• Dissabiliiy Adjusted Life Years (DALY's) yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa sebesar 8,1 %. Angka ini jauh lebih tinggi dari pada dampak yang disebabkan penyakit TB (7,2%), Kanker(5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria (2,6%). (World Bank, 1995)

• Estimated 12.3% loss of productive days due to mental and neurological disorders (WHO, 2011)

Biaya untuk pencegahan?

• A defined package of cost-effective mental health care interventions - made up of com munity-based drug and psychosocial treatment for schizophrenia and bipolar affective disorder, plus primary care based pharmacological treatment of depression and anxiety - is estimated to cost US$ 3-4 per capita in low-income settings such as sub-Saharan Africa or South Asia, and up to US$ 7-9 in more middle-income regions (such as Latin America). (WHO, 2006)

Keluhan selama ini?

• Satu sama lain saling menunggu. Pihak kelurahan menunggu Puskesmas, Puskesmas menunggu RSJ dan RSJ menunggu Dinas Sosial. RSJ meski berulangkali telah memberitahu adanya kasus pasung di daerah tertentu, Dinas Sosial mengatakan masih sibuk dan banyak kerjaan lain yang harus diselesaikan. Atau tak ada anggaran, atau tak ada kendaraan, petugasnya lagi cuti, dsb (seorang profesional keswamas, 2010)

Tantangan ?

• Apakah stakeholders kunci yg sdh terlibat selama ini siap bermitra ? Siapa leading sector-nya?

• Bagaimana memberdayakan peran/kontribusi dari stakeholders kunci lain yg belum terlibat/belum siap bermitra?

• Apakah sdh muncul estimasi jumlah dan sumber resources yg cukup valid sesuai kebutuhan program ini ?

siapa stakeholders kunci dan bagaimana kontribusi mereka?

NO NAMA TUPOKSI / KONTRIBUSI ?

REALITAS ? SEBAIKNYA ?

1 KEMENKES

2 KEMENSOS

dst K/L LAIN ?

Bagaimana membuat kemitraan yg efektif dan inklusif?

• Puskesmas• RS

Kesehatan

Berapa biaya untuk intervensi bebas pasung?

• KEMENKES (JAMKESMAS) : ?– Rp. 90 ribu/hari utk 3 bulan pertama– Rp. 45 ribu/hari utk 3 bulan berikutnya– Pemberdayaan keluarga/masyarakat ?

• KEMENSOS : ?• DEPDAGRI: ?• DEPDIKNAS: ?• DEPAG: ?• K/L lain : ? • SWASTA: ?

Optimalisasi pembiayaan ?

Perlu benchmarking ?

maturnuwun