Post on 10-Jul-2015
FLU SINGAPORE
HAND-FOOT-MOUTH DISEASE
NUGROHO TRISTAYANTO.S.Si, MM
DESKRIPSI
Flu Singapore sebenarnya merupakan
penyakit yang dikenal sebagai Hand,
Foot, and Mouth Disease (HFMD)
atau dalam bahasa Indonesia disebut
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
(PTKM).
Penyakit ini sudah ada di tahun 1957
di Toronto, Kanada. Sejak itu terdapat
banyak kejadian di seluruh dunia.
Dinamakan Flu Singapore karena saat
itu terjadi ledakan kasus dan kematian
akibat penyakit ini di Singapura
Hand-Foot-Mouth disease (HFMD)
adalah penyakit anak-anak yang
umum terjadi. Gejalanya berupa luka
pada mulut, demam, dan rash.
HFMD adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus RNA yang
masuk dalam famili Picornaviridae,
Genus Enterovirus.
Biasanya disebabkan oleh
coxsackievirus A16.
Sedangkan yang sering memerlukan
perawatan karena keadaannya lebih
berat atau ada komplikasi sampai
meninggal adalah Enterovirus 71.
HFMD yang disebabkan oleh
infeksi coxsackievirus A16
merupakan penyakit yang ringan.
Umumnya pasien dapat sembuh
setelah 7-10 hari tanpa
penanganan medis.
HFMD yang disebabkan oleh
enterovirus 71 menunjukkan
insiden penyakit neurologis
(sistem saraf) yang lebih tinggi.
Kasus encephalitis yang fatal
dapat terjadi pada penyakit yang
disebabkan oleh infeksi
enterovirus 71.
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada kelompok masyarakat yang padat
Anak-anak di bawah 10 tahun
Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus.
April 2009 di China dilaporkan 115.000 kasus dan 50 meninggal
Di Indonesia kasus HFMD dilaporkan terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya
Metrotvnews.com
Korban virus flu Singapore di
Depok, Jawa Barat, bertambah
tiga menjadi 11 orang, Kamis
(16/4). Semua korban adalah
anak-anak.
Cara Penularan
melalui jalur fekal-oral (pencernaan)
dan saluran pernapasan, yaitu dari
droplet (butiran ludah), pilek, air liur,
tinja, cairan vesikel (kelainan kulit
berupa gelembung kecil berisi cairan)
atau ekskreta.
Penularan kontak tidak langsung
melalui barang, handuk, baju,
peralatan makanan, dan mainan yang
terkontaminasi oleh sekresi itu.
Tidak ada vektor tetapi ada pembawa
(carrier) seperti lalat dan kecoa.
Masa Inkubasi 2 - 5 hari.
Penularan dari orang ke orang
terjadi setelah pasien penyakit ini
beranjak sembuh.
HFMD tidak ditransmisikan dari
binatang ke manusia.
MANIFESTASI KLINIK
Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari
Diikuti faringitis, anoreksia, dan gejala seperti flu, pada umumnya yang tak mematikan.
Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) pada bokong.
umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari
Gejala yang cukup berat
Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39oC.
Demam tidak turun-turun
Takikardia (denyut nadi menjadi cepat)
Takipnea, yaitu napas jadi cepat dan sesak
Anoreksia, muntah, atau diare berulang disertai dehidrasi.
Letargi, lemas, dan terus mengantuk
Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf cranial
Keringat dingin
Fotofobia (tidak tahan melihat sinar)
Ketegangan pada daerah perut
Halusinasi atau gangguan kesadaran
Komplikasi
Jarang terjadi, tetapi bila terdapat komplikasi harus segera ditangani.
Komplikasi penyakit ini adalah : Viral atau aseptik meningitis (radang
selaput otak)
Viral meningitis dapat menyebabkan demam, sakit kepala, leher dan punggung. Kondisi ini biasanya ringan dan dapat sembuh tanpa penanganan.
Ensefalitis (radang otak)
Dapat berakibat fatal.
Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (Polio-like illness)
Hilangnya kuku jari tangan dan kaki
Hanya bersifat sementara dan dan dapat sembuh tanpa pengobatan.
DIAGNOSIS
Sampel (Spesimen) dapat
diambil dari tinja, usap rektal,
cairan serebrospinal dan
usap/swab ulcus di
mulut/tenggorokan, vesikel di
kulit spesimen atau biopsi otak.
Isolasi virus dengan cara biakan
sel dengan suckling mouse
inoculation.
Setelah dilakukan Tissue
Culture, kemudian dapat
diidentifikasi strainnya dengan
antisera tertentu.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Deteksi Virus :
- Immuno histochemistry (in situ)
- Imunofluoresensi antibodi (indirect)
- Isolasi dan identifikasi virus.
2. Deteksi RNA
RT-PCR Primer : 5’CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 3’
5’ GGGAACTTCGATTACCATCC 3’ Partial DNA sekuensing (PCR Product)
3. Serodiagnosis
Serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada sel Vero. Uji ELISA sedang dikembangkan.
Sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis HFMD,
Pemeriksaan lab dilakukan untuk mengetahui apakah penyebabnya Coxsackie A-16 atau Enterovirus 71.
PENGOBATAN
HFMD merupakan self limiting disease
Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada.
Istirahat yang cukup, karena penurunan sistem imun
Dapat diberikan:
Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus
Extracorporeal membrane oxygenation.
Pengobatan simptomatik:
Antiseptik di daerah mulut
Analgesik misal parasetamol
Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam
Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan kekumuhan dan kepadatan lingkungan; kebersihan (Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan.
Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan HFMD untuk memotong rantai penularan.
Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana HFMD termasuk pelaksanaan.
Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda dan gejala HFMD.
NUGROHO
TRISTYANTO.S.Si , M.M
FLU BABI (SWINE FLU)
Pendahuluan
Flu babi = flu meksiko, hog flu, pig
flu, swine flu
Disebabkan oleh virus influenza A
subtipe H1N1 (Orthomyxoviridae)
Akan tetapi ditemukan juga virus
H1N2, H3N2, H1N7 pada hasil
isolasi mukus babi yang menderita
EPIDEMIOLOGI
Hingga 26/4, kasus flu babi dikonfirmasi terjadi diAmerika Serikat (91 kasus dengan satu kematian), Meksiko (26 kasus dengan tujuh kematian), Kanada(13 kasus), Selandia Baru (tiga kasus), Inggris (lima kasus), Israel (dua kasus), Spanyol (empat kasus), Austria (satu kasus), dan Jerman (tiga kasus).
Pada Rabu (29/4), kantor berita Xinhua melaporkanjumlah kematian 25 orang di Meksiko yang didugaberhubungan dengan flu babi, sementara 89 orangdirawat di rumah sakit dengan gejala serupa flu babi.
Hingga tanggal 30 April 2009 di Amerika terdapat 109 kasus positif flu babi,1 orang di antaranya meninggaldan masih ada kemungkinan terus bertambah
WHO telah memperingatkan kasus-kasus di Meksikodan Amerika Serikat berpotensi menyebabkanpandemi global dan menegaskan situasi ini serius
2007 endemik di babi Filipina
Kasus yang disertai kematian
Kasus tanpa kematian
Dicurigai
ETIOLOGI
Flu babi penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A subtipe H1N1 (Orthomyxoviridae)
virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase (N).
Peranan haemaglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi.
Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi.
Cara Penularan
Dapat ditularkan melalui binatang,
terutama babi. Dapat juga
penularan antar manusia.
Seperti flu biasa : Melalui udara
dan dapat juga melalui kontak
langsung dengan penderita
Virus flu babi umumnya menyebar
lewat ludah yang terempas ke
udara bebas gara-gara batuk atau
bersin.
Tidak menular jika kita memakan
daging babi yang telah dimasak
dan dibersihkan dengan baik
Diagnosa
Gejala klinis dan perubahan patologi
Diagnosis laboratorium :
1. Isolasi virus pada alantois telur ayamberembrio dan dilihat hemaglutinasi padacairan alantois
2. Serologi dengan memperlihatkanpeningkatan antibodi pada serum ganda(paired sera) yang diambil dengan selangwaktu 3-4 minggu (KRONIS)
digunakan uji haemagglutination inhibition (HI), Immunodifusi single radial dannetralisasi virus
Kenaikan titer 4x lipatnya sudah dianggapadanya infeksi
dapat juga menggunakan uji fluorescent antibody technique (FAT)
Pengobatan
oseltamivir atau zanamivir. Obat tersebut akan efektif
paling lama 48 jam setelah muncul gejala
Dosis pemberian oseltamivir :
Untuk dewasa dan anak ≥ 13 tahun : 2 kali 75 mg per hari,
selama 5 hari.
Untuk anak ≤ 1 tahun : 2 mg/kg BB, 2 kali sehari selama 5
hari
Dosis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan
sebagai berikut :
> 40 kg : 75 mg, 2 kali sehari
> 15 -23 kg : 45 mg, 2 kali sehari
> 23 - 40 kg : 60 mg, 2 kali sehari
≤ 15 kg : 30 mg, 2 kali sehari
Resisten terhadap amantadin dan rimantadin
Perawatan simptomatik
Pencegahan
vaksin untuk flu babi belum ada
Perilaku bersih :
Cuci tangan dengan bersihmenggunakan sabun
Tidur cukup
Aktif berolahraga fisik
Mengendalikan pikiran agar tidak stress
Minum banyak air
Makan makanan yang bernutrisi
Menjaga jarak dengan penderita
Daging harus dimasak matang, suhu700C akan membunuh virus itu.