Post on 14-Nov-2015
description
PRINSIP PRINSIP DALAM FARMAKOLOGIRamadhani RB,MKes
Mengapa diperlukanDasar Dasar Farmakologi (Farmakokinetik dan Farmakodinamik ) ?Therapeutics(the rational use of chemicals in the diagnosis, prevention and treatment of disease).
Obat memasuki tubuh ?
Nasib obat didlm tubuh ?
Hubungan antara kadar obat dlm tubuh dengan efek obat ?
Aturan regimentasi dosis ?
Interaksi obat ?
Pharmacokinetics
PharmacodynamicMedical pharmacology
PERMASALAHAN OBAT
1. Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan.Yaitu: Setiap efek yang tidak diduga dandimaksudkan akibat pemberian obat dengan dosis terapeutik. Respon respon yang tidak diinginkan antara lain:Alergi obat (hipersensitif)toleransiIdiosinkrasiakumulasi interaksi obatKetergantungan dll.
Faktor yang mempengaruhi insidens reaksi obat yang merugikan.
Jumlah obat (jenis). Makin banyak semakin besar kemungkinan efek samping (ES) yang terjadi.Jenis kelamin . (diduga wanita lebih bsnyak/sering minum obat)Usia (lansia, Anak anak dan neonatus modifikasi dosis)
Penyakit itu sendiri,mis: penimbunan digoxin pada pasien gagal ginjal atau sembarang obat pada pasien sirosis hati yang tertimbun karena seharusnya di metabolisir di hati tsb.Riwayat adanya asma , alergi terhadap makanan atau obat obat tertentu.Kemoterapi kanker.
Efek samping dapat terjadi akibat manaikkan dosis obat,mengganti cara pemberian obat atau memakai obat dengan merk dagang lain.Idiosinkrasi : efek abnormal obat terhadap seseorang,mis: morfin yang menyebabkan depresi pada orang tersebut malah menimbulkan eksitasi. Penyebabnya adalah faktor genetik abnormal.
9. Banyaknya obat yang beredar menyebabkan kemungkinan pemberian obat yang salah mis: * Chlorpropamide (obat anti diabet) dengan Chlorpromazine (obat anti psikosa) atau * Lanoxin (glikosida digitalis) dengan Laroxyl (antidepresan trisiklik), * Minomycin(antibiotika) dengan Mitomycin (obat sitotoksik).
Mudah didapatnya obat denga atau tanpa resep di toko obat.Kurangnya komunokasi dokter pasienPenyalah gunaan obat, penggunaan secara ilegal seperti merokok, halusinogen, obat penenang dan alkohol.Variasi genetik dari masyarakat yang mempengaruhi respon individual terhadap obat.
2. Penyebab Reaksi yang Tidak Diinginkan
Over dosis atau kelalaian.Alergi obatInteraksi obatPergeseran ikatan pada protein plasmaKesalahan pemberian obat.
Kesalahan pemberian obatSelain memberikan obat salah, juga bisa dengan merubah terapi obat yang direncanakan, mis: lupa memberi obat, memberi dua kali obat yang terlupa sebagai kompensasi, memberi obat yang benar pada waktu yang salah, atau memberi obat yang benar melalui rute yang salah.
3. KepatuhanFaktor ketidakpatuhan terhadap pengobatan :Kurang pahamnya pasien tentang tujuan pengobatan.Tidak mengertinya pasien tentang pentingnya mengikuti aturan pengobatan yang ditetapkan sehubungan dengan prognosisnya.Sukarnya memperoleh obat tsb di luar RSMahalnya harga obat.Kurangnya perhatian kepedulian keluarga yang mungkin bertanggung jawab atas pembelian atau pemberian obat itu kepada pasien.
Untuk itu sebelum pasien pulang kerumah, tim kesehatan harus yakin bahwa pasien mengetahui:Nama dan kekuatan obatnya.Kegunaan obat tsbJumlah obat untuk sekali minum (dosis tunggal)Jumlah total, berapa kali minum obat.Waktu obat itu harus diminum, misalnya berkaitan dengan makanUntuk berapa hari obat itu harus diminumRute pemberian obat
Perhatian khusus yang diperlukan oleh rute pemberian, mis: tetes mata, suppositoriaTindakan apa yang harus diambil bil;a lupa minum obat, khususnya digoksin, terapi anti koagulan.
4. Implikasi keperawatan KONSELING DASAR untuk pasien yang akan pulang mencakup penyuluhan hal berikut ini:
Bahwa Alkohol dikontraindikasikan (dilarang) bila sedang minum obat tertentu.Pantangan makanan tertentu( mis: hindari ekstrak daging, keju, buncis saat sedang minum obat obat golongan MAO-I )Obat non-resep yang dikontra indikasikan (misalnya : aspirin dan analgesik pengandung aspirin saat terapi dengan anti koagulan).
Jangan mengoperasikan mesin rumit, berbahaya atau mengendarai kendaraan pada terapi obat tertentu.(mis: anti histamin, sedatif/obat penenang).Efek samping apa yang diperkirakan akan muncul dan bagaimana mengatasinya.Memperbaiki kondisi penyimpanan obat yang dipakai.
Pharmacokinetics Studi pengaruh tubuh terhadap obat dan pergerakan obat didalam tubuh
PharmacodynamicStudi efek pengaruh obat terhadap tubuh
Pharmacokinetics Aspek KualitatifAbsorpsiDistribusiMetabolisme Eliminasi Aspek KuantitatipParameter Farmakokinetik (T , Vd, Cl, AUC)Farmakokinetik Populasi (PK PD Model)Regimentasi dosisTherapeutic Drug MonitoringInteraksi Obat - Obat
Pharmacodynamics Respon obat Reseptor dan Mekanisme Obat Kurva dosis efek Fenomena farmakodinamik
Pharmacology Hipotesis
Ada hubungan antara dosis konsentrasi obat dalam plasma efek farmakologi obat
Farmakologi Umum(dasar dasar farmakologi)PharmacokineticsPharmacodynamicsThe Right drugThe Right patientThe Right doseThe Right time The Right Response
prescribed doseadministered doseconcentration at sites of actionintensity of responses
Phases of Drug ActivityDesintegrasi dan disolusi obat
Absorpsi DistribusiMetabolisme Eliminasi Interaksi obat reseptor Efek Farmakologi
Efek TerapiEfek SampingEfek ToksikFase FarmasetikaFase FarmakokinetikaFase FarmakodinamikFase Farmakoterapi- Sources of individual variation*- drug interactions
genetics, physiology, pathophysiology, drug interactions
- medication errors- patient complianceadministered dose
pH = 1 - 3pH = 5 - 7disintegrationdisintegrationdisso-lutiondisso-lutionabsorptionintestinalmetabolismabsorptionhepaticmetabolismclearancefaecesPharmacological effectgastric emptying rateintestinal transit rateFASE FARMASETIKA(BIOFARMASI)
FASE FARMAKOKINETIKABSORPSIDISTRIBUSIiMETABOLISMEEKSKRESI
ABSORPSIMekanisme transport - Teori partisi pHRute Pemberian Obat dan BioavailabilitasFirst Pass EffectsFaktor- 2 yang mempengaruhi absorpsi
DISTRIBUSI OBATMEMBRANE PERMEABILITYBLOOD PERFUSION LIPID SOLUBILITYPH - PKaPLASMA PROTEIN BINDINGINTRACELLULAR BINDING
BIOTRANSFORMASI OBATMEKANISME BIOTRANSFORMASICyt P450INDUKSI METABOLISMEINHIBISI METABOLISMEFAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI BIOTRANSFORMASI
ELIMINASI OBATESKRESI OBAT LEWAT GINJALEKSRESI OBAT LEWAT EMPEDUFAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI OBAT
RUTE PEMBERIAN OBAT? Oral
Sublingual
RectalENTERAL Intravenous (IV) Intra-arterial (IA) Subcutaneous (SC) Intradermal (ID) Intramuscular (IM) Intraperitoneal (IP) Lungs (Inhalation) Skin (Topical)PARENTERALNose (Intranasal) Eye (Opthalmic) Ear (Otic) Vagina Urethra Urinary Bladder Intrathecal Epidural Directly Into Target Tissue
parenteralenteral
Tidak ada absorpsi
Ada proses absorpsi
PlasmaSkinBrainLiverMuscleCSFLungGutOral or rectalPercutaneousIntravenousIntramuscularIntrathecalInhalationPortalsystemMetabolismBiliarysystemPlacentaFoetusExpired airMilk, sweat
Breast,sweatglands
FaecesUrineAdministrationDistributionEliminationKidneyEliminationFat
HEARTGUTLIVERBODY
HEARTGUTLIVERBODY
HEARTGUTLIVERBODY
HEARTGUTLIVERBODY
HEARTGUTLIVERBODY
FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI BIOTRANSPORT Kecepatan pelepasan obat dari sediaan Ukuran dan bentuk molekul (BM dan chirality) Permeabilitas membran dari obat Kelarutan dlm lipid lipophilicity/hydrophobicity) Koefisien partisi Keadaan ionisasi Luas permukaan absorpsi Aliran darah menuju tempat pengabsorpsian Kerusakan obat pada/dekat tempat pengabsorpsian Ikatan obat dengan protein
KadarObat dalamPlasma(mcg/ml)Waktu (jam) Pemberian dosisDosis oralDosis intravena Bioavailability = (AUC oral/AUC iv) x 100Bioavailability
Tissue BindingLow Affinity, high capacity binding ProteinsAlbumin (e.g. phenytoin)1-acid glycoprotein (cationic Lidocaine)LipoproteinsSpecific binding Proteins (high affinity low capacity) Cortisol binding globulin, thyroid binding globulinFat, Nucleic Acids, Ligandin, Bones, Proteins in tissue
Plasma Proteins
ALBUMIN60% dari protein serum totalNormal serum concentration = 3.5-5.0 g/dlBM : 69,000Sintesa dikendalikan oleh oncotic pressure Primary binding protein untuk acidic drugs
Kadar albumin turun dalam keadaan :BurnsInflammationMalnutritionRenal diseaseCancerLiver diseaseNephrotic syndromeSurgery
Asam organikAfinitas terhadap albumin sangat kuatHarga Vd kecil ( mendekati volume plasma)
Kriteria obat pendesak (Displacer)
CONTOH INTERAKSI PENDESAKAN OBAT-PROTEIN
Obat pendesakObat yang didesakEfek farmakologiSulfonamidePhenylbutazonSalicylateTolbutamideHypoglycemicSulfinpyrazoneOxyphenbutazonPhenylbutazonWarfarinHemorrhageSulfonamideSalicylateMethotraxateBlood dyscrasiaClofibrateMefenamic acidCoumarinHypoprothrombinaemia/Hemorrhage
Disease state can change the number and affinity of binding proteinsAlbumin:CirrhosisBurns Renal failure, Textbook Page 120 (example: free phenytoin level )pregnancy -1-Acid glycoprotein: Surgery Myocardial infarction Crohns disease Arthritis
Metabolisme ObatMekanisme biotransformasiSistem Cyt P 450Induksi metabolismeInhibisi metabolismeFaktor-2 yg mempengaruhi metabolisme
Drug MetabolismPhase IMemecah molekul BM kecilInaktifasi atau aktifasi moleculesMembentuk molekul polarPhase IIMemecah molekul BM besarMempersiapkan molekul untuk ekskresi Detoksifikasi (Inaktifasi) molekulKadang kadang membentuk molekul metabolit genotoxic
Faktor faktor yang mempengaruhi metabolisme Faktor Genetic Umur SexUkuran dan fungsi Liver Circadian rhythmSuhu tubuh Nutritional factorsFaktor lingkungan Terpapar thd inducer dan inhibitor Penyakit hepar
Ekskresi obatRute ekskresi obatEkskresi lewat ginjalMekanisme ekskresi lewat ginjalFaktor-2 yg mempengaruhi ekskresi
Pada farmakokinetik aspek2 yang perlu diperhatikan yaitu: Absorbsi,Distribusi,metabolisme dan eliminasi Aspek aspek far din yang perlu diperhatikan Semakin besar dosis yang diberikan semakin (semakin besar konsentrasi obat dlm plasma, smkn tinggi efek farmakologis obat.Liver adalah mesin metabolik yang bekerja meng inaktivasi obat obat yang diserap dari GIT menuju keseluruh tubuh.Obat mell membran secar difusi pasif atau transport aktif.Cenderung mdh bila un-charged (un-ionized/lrt lemak)