Post on 05-Jul-2015
DATA COLLECTION
IN QUALITATIVE RESERACH:
LEARN FROM FIELD RESEARCH
CHARACTERISTICS
ALI DJAMHURI
THE MAJOR DOMAIN OF QUALITATIVE
RESEARCH DESIGN
• Miles and Huberman’s Domain (1994):– Participant observer
– Nonparticipant observer
– Interviewing
– Archival
• Creswell’s Domain (1994):– Ethnography
– Grounded Theory
– Case Studies
– Phenomenological Studies
• Marshall and Rossman’s Domain (1995):– Human Ethnography
– EcologicalPsychology
– Holistic Ethnography
– Cognitive Anthropology
– Ethnography of Communication
– Symbolic Interaction
• Political Domain:– Democratic Evaluation
– Neo Marxist Ethnography
– Feminist Research
– Participatory Research
THE UNDERLYING THEMES OF QUALITATIVE
RESEARCH
1. Qualitative research occurs in natural setting
2. Qualitative data derive from the participants’
perspective
3. Qualitative designs are flexible (i.e. Reflexive)
4. Instrumentation, observation methods, and modes of
analysis are not (so) standardized
5. All qualitative researchs are interpretive and grounded
THE MEANINGS OF DATA COLLECTION
• Data collection is a research stage when a researcher
tries to gather relevant data based on his/her research
design he/she has developed
• Not like in quantitative research tradition, in qualitative
one, it may be performed earlier than the research
proposal (data to support proposal writing) as well as at
post proposal stage and – even – during the (part of)
analysis of data is conducted
• Though not totally similar, some expert equalize this
stage with field research.
THE MEANINGS OF FIELD RESEARCH
• Field research is actually more as research orientation than as a collection of techniques. Thus it comprises both ways of gaining of knowledge and process of thinking.
• According to Schatzman and Strauss (1973) it is a way of doing research performed by ‘a resourceful, talented individual who has ingenuity, and ability to think on her feet while in the field’ (Neuman, 2000)
• The characteristics of Field Research:
– Natural setting oriented
– The objectives are for gaining social meanings and grasp multiple perspectives in natural setting
– Its core is in fieldwork that according to van Maanen (1982) seems to be like an art of involvement and detachment
STEPS IN FIELD RESEARCH
1. Flexibility
Play it by ‘ear’ and ‘quickly adjust to the growing
social situation’
It does not begin with a set of fixed methods to apply
or explicit hypothesis to test
2. Geting Organized in the Beginning
Apply auditing’s jargon “understand the client
business’ before you do audit through in-depth
reading, consultations, and others
FOCUSING IN FIELD RESEARCH
Field Research’s
Focus of Attention
Not relevant
Not Important
Amount of Time in the Field Site
All Details
in the Field
1. CHOOSING A SITE AND GAINING
ACCESS
A. Selecting a site
Where to observe
Gate keepers
B. Strategy for entering the site
Planning
Disclosure
C.Entering the field and Building Rapport
ENTERING THE SITE AND BUILDING RAPPORT
1. Entering the Field
Presentation of Self
Researcher as instrument
An Attitude of Strangeness
2. Building Rapport
Charm and Trust
Freeze Out
Understanding
RELATIONS IN THE FIELD
A. Roles in the Field
Preexisting versus
Created Roles
Limits on the Role
Chosen
Level of Involvement
Other Considerations
B. Learning the Ropes
Stress
Normalizing Social
Research
Acceptable Incompetent
C. Maintaining Relations
Social Relations
Conflict in the Field
Appearing
Interested
Social Breakdowns
View most sensitive events or informations
Affect events to reveal information.
Observe sensitive events. Ask for clarification
Passive observer, nonthreatening
Outsider looking for public information
Gain entry into setting.
THE ACCESS LADDER IN QUALITATIVE
RESEARCH
Duration in the Field Site M
em
be
r’s L
evel o
f trust
OBSERVING AND COLLECTING
DATA1. Watching and Listening
Observing
Listening
Argot
2. Taking Notes
Types of Field Notes Jotted Notes
Direct Observation Notes
Researcher’s Inference Notes
Analytic Notes
Personal Journal (Notes)
Maps and Diagram
Machine Recording Materials
Interview Notes
NORMAL TYPES OF QUESTIONS
IN A FIELD RESEARCH
Duration in the Field
Number of
Questions
Descriptive Structural Contrast
THEORY, SURFACE REALITY,
AND UNDERLYING STRUCTURES
Theory
About RealityResearcher’s
Observation
Visible
Surface Reality
Underlying
Social Reality
Invisible
(unseen):Below Surface
Structure
StructureStructure
Structure
EXAMPLES OF FIELD NOTES
Direct
Observation Notes
Inference Notes
Analytic Notes
Personal Journal
Hari Sabtu, 2
Oktober 2002, sore
hari. Saya ketemu
dia untuk pertama
kalinya.Mengenakan
pakaian casual, dia
langsung
menawarkan kepada
saya minuman yang
saya mau, kopi, teh
atau lainnya. Tak
lama kemudian dia
mulai ngobrol
tentang usahanya
yang dia bilang “kini
lebih maju dari
sepuluh tahun lalu
saat didirikan”
Budi,pemilikusaha itu,
mengesankan
orangnya ramah,
mudah bergaul, dan
suka membantu orang
lain.
Kemajuan usaha yang
kini dinikmati
dipandangnya lebih
sebagai buah dari
apa yang dia lakukan
kepada orang lain
Tampilan santai
dalam beberapa hal
tidak bisa menjadi
ukuran yang
menentukan
seseorang akan
berhasil atau tidak
dalammenjalankan
usaha.
Hubungan sosial
dalam banyak kasus
sangat berkontribusi
terhadap keberhaslan
seseorang
Sore itu sebenarnya
saya sedang nggak
ada mood untuk ke
lapangan karena
soal proposal yang
terlalu banyak harus
saya kembangkan
lagi. Namun karena
sisa masa studi
makin pendek, apa
boleh buat, saya
paksakan juga
menemui Pak Budi
agar riset segera
selesai
EMPAT BELAS TIPS DALAM MEMBUAT
CATATAN LAPANGAN (FIELD NOTES)
1. Buat field notes secepat mungkin seusai dari lapangan dengan perasaan bebas tak terbebani (jangan terlalu pedulikan kesalahan tata bahasa dsb.)
2. Untuk memudahkan pengarsipan dan penggunaannya, selalu memulai bikin catatan di halaman baru untuk setiap kali kunjungan ke lapangan
3. Gunakan Jotted Notes hanya sebagai catatan sementara pengganti mengingat-ingat. Perhatikan kata kunci, istilah, pameo,ungkapan khas dsb.
4. Gunakan ukuran batas tepi (margin) yang relatif lebar untuk memudahkan penambahan catatan jika diperlukan
5. Usahakan untuk mengetik catatan-catatan yang ada, dan arsipkan catatan menurut levelnya, tandai juga dengan kode dan tanggal.
6. Catat kejadian sesuai urutan kejadiannya, dan jangan lupa durasi waktunya
7. Buat catatan serealistik mungkin, selengkap mungkin, dan sekomprehensif mungkin
8. Catat juga pembicaraan-pembicaraan ringan yang terkait dengan hal-hal yang saat itu mungkin tampak sepele, namun belakangan terbukti sangat penting
EMPAT BELAS TIPS DALAM MEMBUAT
CATATAN LAPANGAN (LANJUTAN)
9. Gunakan tanda petik untuk ungkapan orisinal dari informan. Bedakan ungkapan asli dengan hasil paraphrasing (“....” dan ‘......’)
10. Jangan pernah menganggap rekaman wawancara dapat menggantikan sepenuhnya catatan lapangan
11. Masukan juga bahan-bahan lain seperti diagram, peta, sosiogram,flowchart dan sebagainya yang dapat dibuat untuk menggambarkan realitas lapangan. Jikaperlu bikin lembaran khusus (tersendiri) untuk menampung ungkapan-ungkapan emosional yang lebih mengungkapkan faktor “rasa” dan kejiwaan informan
12. Hindari sebisa mungkin kata-kata peringkasan yang bersifat penilaian. Contoh, daripada mengatakan ‘toiletnya nggak menarik” lebih baik mengatakan ‘toiletnya kotor dan bau karena lama tak dipakai’
13. Baca kembali catatan secara periodik dan tankap ide-ide baru yang muncul dari pembacaan kembali tersebut
14. Selalu usahakan memiliki catatan pendukung (back-up) untuk menghindari kesulitas saat terjadi kehilangan catatan utama
SURVEY VERSUS FIELD INTERVIEW
Survey Interview1. Jelas titik mulai dan selesainya
2. Standar yang sama diperlakukan untuk seluruh responden termasuk isi, format, dan urutan pertanyaannya
3. Interviewer harus dan berusaha mempertahankan netralitasnya sepanjang waktu
4. Interviewer hanya berperan mengajukan pertanyaan, sebaliknya responden hanya menjawab pertanyaan
5. Sekali wawancara hampir selalu dilakukan terhadap satu responden saja
6. Sipewawancara menggunakan bahasa formal, fokus, dan menghindari penggunaan kata-kata metaforik yang bisa menyimpangkan maksud
7. Pengggunaan pertanyaan tertutup sangat umum
8. Satu-satunya pihak yang mengendalikan wawancara adalah sipewawancara
9. Kontek sosial yang dijumpai saat wawancara biasanya tidak dianggap penting (tidak dipedulikan)
10. Pola komunikasi yang digunakan terstandar dengan seluruh prosedurnya
Field Research Interview1. Awalmulai dan akhir wawancara tak jelas.
Wawancara dapat diulang atau ditambah kapan saja
2. Pertanyaan dan urutannya disesuaikan dengan informan dan kontek situasi yang dihadapi
3. Sipewawancara menaruh minat terhadap respon yang diberikan informan sehingga dia cenderung menginginkan adanya tambahan elaborasi dari jawaban sebelumnya
4. Berlangsung seperti percakapan akrab (friendly conversation)
5. Bisa dilakukan dalam setting kelompok
6. Sering diselingi dengan jokes
7. Pertanyaan terbuka justeru yang lebih umum
8. Kedua belah pihak mengendalikan wawancara
9. Kontek sosial diangap penting
10. Dalam berkomunikasi, pewawancara menyesuaikan dengan bahasa dan budaya informan
TYPES OF NONPROBABILITY
SAMPLING
1. Haphazard (Accidental)
Sampling
2. Quota Sampling
3. Purposive Sampling
4. Snowball Sampling
5. Deviant Case Sampling
6. Sequential Sampling
7. Theoretical Sampling
Sampling
frame
Sampling
process
What you would
like to talk about
is population
characteristics
(attributes)
Population
What you actually
observe in the
data is sample’s
atributes
Sample
SAMPLING TYPES DEFINITION
Haphazard Sampling:Mendapatkan sembarang kasus /sampel dengan sembarang cara yang memenuhi keinginan peneliti
Quota SamplingMendapatkan sampel untuk masing-masingkelompok (kategori) sebanyak jumlah yangtelah ditetapkan sebelumnya yang mampumerefleksikan tingkat keragaman populasimelalui cara-cara haphazard (asal cocok)
Puposive SamplingMendapatkan sampel dari semua peluangyang mungkin yang memenuhi kriteriatertentu yang telah ditetapkan sebelumnyamelalui berbagai metode
Snow Ball SamplingMemperoleh sampel dengan memanfaatkanreferensi dari satu atau lebih sampel laindan demikian seterusnya
Deviant Case SamplingMendapatkan sampel yang secara substansial berbeda dengan pola umum yang adapada populasi (ini merupakan suatu jenis purposive sampling).
Sequential SamplingMendapatkan sampel dengan menambah terus jumlahnya sampai diyakini tidak tedapat lagi tambahan informasi penting lain yang bisa diperoleh (sering cara ini dilakukan dalam gabungan dengan cara sampling lain).
Theoretical SamplingMendapatkan sampel yang diyakini akan menampilkan karakteristik atau gambaran yang secara teoritis (menurut teori tertentu yang digunakan peneliti untuk membaca data) dipandang penting karena menjelaskan suatu setting tertentu
SOCIOLOGICAL FRIENDSHIP AND THE
SNOW BALL SAMPLING POSSIBILITIES