Barriers to interprofessional healthcare teamwork-Fac Of Med.ppt

Post on 01-Jan-2016

190 views 0 download

Tags:

description

explain you

Transcript of Barriers to interprofessional healthcare teamwork-Fac Of Med.ppt

Aspek yang menghambat terciptanya Aspek yang menghambat terciptanya kelompok kolaborasi interprofesional kelompok kolaborasi interprofesional

kesehatankesehatan (Barriers to interprofessional healthcare (Barriers to interprofessional healthcare

teamwork)teamwork)

NURBEYTI NASUTIONNURBEYTI NASUTIONFaculty Of MedicineFaculty Of MedicineAndalas University Andalas University

Interprofessional Healthcare Teamwork

PENDAHULUAN• Dari 3 journal yang saya baca, yakni :1.Grant RW, Finnocchio LJ, and the California Primary

Care Consortium Subcommittee on Interdisciplinary Collaboration. (1995).Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide. San Francisco, CA: Pew Health Professions Commission, 1995.

2.The Conference Board of Canada.2012.Improving Primary Health Care Through Collaboration. Briefing 2— Barriers to Successful Interprofessional Teams. Canada:The Conference Board,Inc.

3.Guide to CollaborativeTeam Practice,2005, Ontario:Author

PENDAHULUAN (con’t) • Saya memilih jurnal yang no.1,Interdisciplinary

Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide, dengan alasan :

1.Topik besar yang saya angkat adalah tim kolaborasi kesehatan dan spesifiknya yaitu barrier yang ada atau terjadi dalam suatu tim kesehatan. Jurnal no.1 saya pikir adalah jurnal yang paling lengkap dan tepat untuk menjabarkan topik ini.

2.Jurnal kedua sebenarnya cukup lengkap dalam menjabarkan topik melalui pandangan yang berbeda tentunya, namun karena hanya boleh memilih 1, maka saya pikir no.1 masih tetap yang paling rinci dalam menjelaskan topik ini.

3. Jurnal no.3 menurut saya terlalu luas penjabarannya dan khusus untuk pembahasan barrier hanya berupa penjelasan sekilas. Namun, untuk pembentukan Tim kolaborasi kesehatan yang baik, jurnal ini perlu menjadi acuan.

PENDAHULUAN (con’t)

Barrier kolaborasi interprofessional

Barrier Dalam kolaborasi interprofesional

Interdisciplinary Collaborative Teams in Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Primary Care: A Model Curriculum and

Resource GuideResource Guide

Barrier pada level organisasi

• Kurangnya pengetahuan dan apresiasi terhadap peran profesional lainnya;

• Kebutuhan untuk membuat argumen menarik untuk membangun tim yang di dominasi oleh keputusan senior.

• Kurangnya penelitian/evaluasi hasil kolaborasi;• Kendala keuangan dan regulasi;• Masalah hukum dari lingkup praktek dan

kewajiban;• Penggantian struktur untuk berbagai profesi, • Struktur administrasi dan pendidikan hirarkis

yang mencegah kerjasama interprofessional.

Barrier pada level team

• Kurangnya pernyataan, pengukuran dan sharing tujuan yang jelas

• Kurangnya pelatihan dalam kolaborasi antarprofesi;

• Peran dan ambiguitas kepemimpinan;• Tim terlalu besar atau terlalu kecil;• Tim tidak terdiri dari profesional yang sesuai;• Kurangnya mekanisme yang tepat untuk

pertukaran informasi secara tepat waktu;• Kebutuhan orientasi bagi anggota baru;• Kurangnya kerangka kerja untuk penemuan

masalah dan resolusi;

Barrier pada level team (Cont’)

• Perbedaan dalam tingkat otoritas,kekuasaan, pendapatan, dan keahlian

• Kesulitan dalam melibatkan atau terjun ke masyarakat;

• Tradisi / budaya profesional, khususnya tentang hirarki;

• Kurangnya komitmen dari anggota tim;• Perbedaan tujuan masing – masing anggota tim;• Apatis dari anggota tim;• Pengambilan keputusan yang tidak memadai, dan• Konflik mengenai hubungan individu dengan klien.

Barrier pada lever individu sebagai anggota team

• Memisahkan kesetiaan dan komitmen antara disiplin tim dan disiplin sendiri/pribadi ;

• Adanya beberapa tanggung jawab atau jabatan yang dipegang oleh individu yang sama

• Adanya Sikap Kompetisi yang disertai kenaifan;• Penilaian atau prasangka pribadi yang melihat

berdasar Jenis kelamin, ras, atau kelas sosial• Adanya sikap gigih dan keras kepala dalam

mempertahankan argumen pribadi• Keengganan untuk menerima saran dari anggota

tim yang mewakili profesi lainnya, dan• Kurangnya kepercayaan dalam proses kolaboratif.

Barrier pada leader team• Terbiasa memikul tanggung jawab total sehingga

terdapat dominasi leader yang berlebihan di dalam tim.• Kegelisahan dalam membiarkan orang lain untuk

terlibat dalam pengambilan keputusan• Ketidaknyamanan dengan penilaian kinerja oleh

anggota tim dari latar belakang profesi yang berbeda;• Sulit memberi status legal pada keputusan yang dibuat

oleh orang lain• Kurangnya pengetahuan mengenai struktur Peraturan

dan Kepemimpinan yang kuat dalam mengelola dan me-manage tim.

• Kurangnya pendekatan pada setiap anggota tim karena merasa adanya jenjang atau derajat yang ia miliki sebagai leader dari tim.

OVERCOMING THE BARRIERS•Setuju dan fokus pada filosofi pemersatu

•Mengembangkan komitmen terhadap tujuan bersama dari kolaborasi;

•Belajar tentang profesi lainnya;•Menghormati keterampilan dan pengetahuanorang lain • '•Membangun sikap positif tentang profesi sendiri;•Mengembangkan kepercayaan antar anggota;•Bersedia untuk berbagi tanggung jawab dan Professional dalam bekerja

•Membentuk mekanisme untuk negosiasi dan re-negosiasi tujuan dan peran dari waktu ke waktu;

•Membangun metode untuk menyelesaikan konflik di antara anggota tim, dan

•Bersedia untuk bekerja terus-menerus untuk mengatasi hambatan.

References• Grant RW, Finnocchio LJ, and the California

Primary Care Consortium Subcommittee on Interdisciplinary Collaboration. (1995). Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide. San Francisco, CA: Pew Health Professions Commission, 1995.