Asuransi Kebakaran-Rev April '10.ppt

Post on 15-Dec-2015

42 views 11 download

Tags:

Transcript of Asuransi Kebakaran-Rev April '10.ppt

OLEH :DIWE NOVARA ST,AAAIK, QIP

Riwayat Pekerjaan :• Mei 2000 – Mei 2003

LG Philips Display Devices Indonesia ; Production Supervisor

• Mei 2003 – November 2006Staf Underwriter Divisi Oil & Gas, Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

• November 2006 – Oktober 2007

Fungsional Underwriter, Spesialis Teknik 1 (Satu) Divisi Oil & Gas, Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

• Oktober 2007 – April 2008Kepala Unit Teknik, KC. Jasindo Takaful Graha Adira Menteng

• April 2008 - Sekarang

Fungsional Underwriter, Spesialis Teknik 1 (Satu) Divisi Oil & Gas, Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

Contact :• Kantor

Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) , Divisi Oil & Gas Lantai 2

021 – 7987908 ext 1229

• RumahPerumahan Jatiwaringin Asri Blok F/3 No: 15 Pondok Gede 17411

• E-mail diwe@jasindonet.com

• Mobile Phone

08129639322

• StatusMenikah, satu istri dan 2 putera

Land Rig (Onshore)

Offshore Rig (Laut)

Swamp Rig

Kilang Cilacap LNG Badak

Kilang Cilacap

Fire

Blow Out

Kilang Cilacap LNG BadakFire

Kilang Cilacap LNG Badak

Blow Out Lapindo, Sidoarjo

PENDAHULUAN :

1. POSISI ASURANSI DALAM MANAJEMEN

RESIKO

SIKLUS MANAJEMEN RESIKO

RISK MITIGATION

TOTAL RISK REMAINING RISK SELF INSURED

TOTAL COST OF RISK ACTION

• Maintenance • Re- New Asset / Re-Technology • Safety Bonus Reward

• Premi (Biaya Tetap)

• SDM Yg Capable (Workshop, Taining & Kursus etc)

• Deductible Polis• Exclusion Polis

TOTAL COST

Perjanjian antara kedua belah pihak atau lebih, dengan dimana pihak penanggung (Perusahaan Asuransi) berjanji kepada Tertanggung dengan menerima Premi asuransi, untuk memberikan ganti rugi kepada tertanggung karena kerugian, kerusakkan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin terjadi akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang dipertangungkan.

Definisi Asuransi (UU No. 22 1992) :

2. Fungsi Asuransi Kebakaran

The Best Method for Transferring the Risk

Fungsi Premier

Dengan membayar sejumlah premi tertentu yang umumnya merupakan jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan kerugian yang mungkin terjadi, nilai kerugian tertanggung tersebut dapat dialihkan kepada penanggung

Kerugian karena kebakaran dialihkan kepada Penanggung, yaitu : kerugian karena kebakaran sesuatu yang seharusnya tidak terbakar yang memenuhi kriteria (Sudden & Un forseen)

Premi Asuransi VS HP Okupasi Nilai Rate Premi Premi

Pabrik Petrochemical 100,000,000,000Rp 0.1130% 113,000,000Rp Pabrik Perakitan Mobil 400,000,000,000Rp 0.0700% 280,000,000Rp

Rumah Tinggal 200,000,000Rp 0.0475% 95,000Rp Pabrik Sepatu 200,000,000,000Rp 0.2254% 450,800,000Rp

Asuransi VS Barang / Asuransi VS Barang / JasaJasa

Keterangan Barang Jasa AsuransiYang dibeli Barang Jasa Janji

Tujuan Barang Jasa Rasa AmanBiaya = Harga sama Sama Lebih KecilPenyerahan Langsung Langsung Tidak Langsung

Loss Prevention :

Perusahaan asuransi akan melakukan survey sebelum Resiko diaksepnya, dan apabila surveyor menemukan kondisi yang membahayan maka akan diberikan syarat untuk melakukan perbaikan agar dapat diterima permohonan penutupan asuransinya.

Surveyor mengharuskan Karyawan Pabrik harus mempunyai skill memadamkan api.

Surveyor mengecheck pemeliharaan Pompa Pemadan.

Surveyor akan memberikan saran pencegahan

Loss ControlDalam menentukan penyebab kerugian akan dilibatkan Pihak yang independent yaitu : Loss Adjuster, yang akan menelusuri dan menentukan sebab kerugian dan pada akhirnya akan merekomendasikan solusi agar tidak terjadi lagi. contohnya : Penggunaan Sprinkler dalam asuransi kebakaran.

Terdapat 2 Polis Asuransi Kebakaran :

1.Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) yang dikeluarkan oleh AAUI

2.Polis Property All Risk (PAR) berdasarkan Munich Re Wording

Saat ini,

Polis Standar Asuransi kebakaran Indonesia (PSAKI)

SejarahResiko Yang dijaminResiko yang tidak dijaminHarta Benda & Kepentingan yang dikecualikan

Prosedur Klaim

SejarahPada awalnya di Indonesia dikenal beberapa macam polis kebakaran antara lain :Polis kebakaran bursa Amsterdam, Polis fire office comitte (FOC) dan Polis kebakaran indonesia, selanjutnya Pemerintah merasa perlu untuk menertibkannya, yang ditandai dengan SK. Menkeu 216/KMK/011/1981 tertanggal 23 april 1981 yang mengatur mengenai Tarip standar asuransi kebakaran dan menetapkan polis standar kebakaran yang selanjutnya dikenal dengan Polis Standar Kebakaran Indonesia.Terus direvisi menyesuaikan dengan waktu, akhirnya versi terbaru dikeluarkan oleh AAUI tahun 2005 : Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia

Resiko Yang dijamin

Perusahaan Asuransi akan memberikan ganti rugi apabila kerugian disebabkan oleh sebab sebagai berikut :

Kebakaran yang terjadi karena kekurang hati-hatian atau kesalahan pelayan atau karyawan Tertanggung, tetangga, perampok atau sejenisnya, ataupun karena sebab kebakaran lain sepanjang tidak dikecualikan dalam Polis

Kebakaran

menjalarnya api yang timbul sendiri (self-combustion), hubungan arus pendek (short circuit) atau karena sifat barang itu sendiri (inherent vice).

Kebakaran Yg Diakibatkan Oleh :

kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain yang berdekatan yaitu kerusakan atau berkurangnya harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan karena air dan atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran, demikian juga kerugian yang disebabkan oleh dimusnahkannya seluruh atau sebagian harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu

Kebakaran

Kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir. Khusus untuk mesin-mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik dijamin oleh Polis ini apabila petir tersebut menimbulkan kebakaran pada benda-benda dimaksud.

Petir

Petir

Pengertian ledakan dalam Polis ini adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembangnya gas atau uap. Meledaknya suatu bejana (ketel uap, pipa dan sebagainya) dapat dianggap ledakan jika dinding bejana itu robek terbuka sedemikian rupa sehingga terjadi keseimbangan tekanan secara tiba-tiba di dalam maupun di luar bejana.

Ledakan

Jika ledakan itu terjadi di dalam bejana sebagai akibat reaksi kimia, setiap kerugian pada bejana tersebut dapat diberikan ganti rugi sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Kerugian yang disebabkan oleh rendahnya tekanan didalam bejana tidak dijamin oleh Polis.Kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pembakaran atau pada bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin.Dengan syarat apabila terhadap risiko ledakan ditutup juga pertanggungan dengan Polis jenis lain yang khusus untuk itu, Penanggung hanya menangggung kerugian akibat peledakan epanjang hal tersebut tidak ditanggung oleh Polis jenis lain itu.

Ledakan

Ledakan Besar

yaitu benturan fisik antara pesawat terbang atau segala sesuatu yang jatuh dari pesawat terbang dengan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

Kejatuhan Pesawat Terbang

Pesawat Jatuh

Pesawat Jatuh

yaitu asap yang berasal dari kebakaran harta benda yang dipertanggungkan pada Polis ini.

Asap

Resiko Yang Tidak dijamin

Perusahaan Asuransi tidak akan memberikan ganti rugi apabila kerugian disebabkan oleh sebab sebagai berikut :

kebakaran atau ledakan dari api yang timbul sendiri (self-combustion) atau hubungan arus pendek (short circuit) atau yang timbul dari sifat barang itu sendiri (inherent vice).

pencurian dan/atau kehilangan pada saat dan setelah terjadinya peristiwa yang dijamin Polis.

Secara langsung disebabkan oleh :

kesengajaan Tertanggung, kesengajaan pelayan

atau karyawan Tertanggung atau perbuatan yang disengaja oleh orang lain atas perintah Tertanggung

kebakaran hutan, semak, alang-alang dan gambutreaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada

radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio-aktif, tanpa memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar bangunan di mana disimpan harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan

segala macam bentuk gangguan usaha, gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

Secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau akibat dari :

Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja, Perbuatan Jahat, Huru-hara, Pembangkitan Rakyat, Pengambilalihan Kekuasaan, Revolusi, Pemberontakan, Kekuatan Militer, Invasi, Perang Saudara, Perang dan Permusuhan, Makar, Terorisme, Sabotase atau Penjarahan.Dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, dimana Penanggung menyatakan bahwa suatu kerugian secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko-risiko yang dikecualikan di atas, maka merupakan kewajiban Tertanggung untuk membuktikan sebaliknya.

Secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau timbul dari atau karena atau akibat dari risiko-risiko berikut kecuali bila ada penutupan perluasan jaminan khusus untuk risiko tersebut :

tertabrak kendaraan, asap industri, tanah longsor, banjir, genangan air, angin topan dan badai kebakaran hutan, semak, alang-alang dan gambut

biaya pembersihan

Secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau akibat dari :

Kecuali jika secara tegas dinyatakan lain dalam Ikhtisar Pertanggungan, Polis ini tidak menjamin :

barang-barang orang lain yang disimpan dan/atau dititipkan atas percaya atau atas dasar komisi & segala macam bahan peledak.

logam mulia, perhiasan, batu permata atau batu mulia. barang antik atau barang seni segala macam naskah, rencana, gambar atau disain,

pola, model atau tuangan dan cetakan;efek-efek, obligasi, saham atau segala macam surat

berharga dan dokumen, perangko, meterai dan pita cukai, uang kertas dan uang logam, cek, buku-buku usaha dan catatan-catatan sistem komputer;

Harta Benda & Kepentingan yang dikecualikan

Prosedur KlaimUntuk mendapatkan Ganti Rugi atau mempermudah proses klaim tertanggung harus melaksanakan prosedur sebagai berikut :

Tertanggung, sesudah mengetahui atau pada waktu ia

dianggap seharusnya sudah mengetahui adanya kerugian atau kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis ini , harus :

Segera memberitahukan hal itu kepada Penanggung dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan keterangan

tertulis yang memuat hal ikhwal yang diketahuinya tentang kerugian atau kerusakan itu dan jika keadaan memungkinkan, hendaknya surat keterangan itu disertai dengan pemberitahuan tentang segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang, rusak dan terselamatkan serta tentang sebab kerugian atau kerusakan sepanjang yang diketahuinya atau menurut dugaannya.

KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KERUGIAN ATAU KERUSAKAN

sedapat mungkin menyelamatkan dan menjaga harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan serta mengijinkan orang lain menyelamatkan dan menjaga harta benda dan atau kepentingan tersebut

memberikan bantuan sepenuhnya kepada Penanggung atau wakilnya atau pihak lain yang ditunjuknya untuk melakukan penelitian atas kerugian atau kerusakan yang terjadi ;

menjaga keselamatan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih bernilai.

Segala hak atas ganti-rugi menjadi hilang apabila ketentuan dalam pasal ini tidak dipenuhi oleh Tertanggung.

Pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan, Tertanggung wajib :

mengisi formulir laporan klaim yang disediakan

Penanggung dan menyerahkannya kepada Penanggung

menyerahkan Polis beserta berita acara atau surat keterangan mengenai peristiwa tersebut dari Kepala Desa atau Kepala Kelurahan atau Kepala Kepolisian Sektor setempat ;

menyerahkan laporan rinci dan selengkap mungkin tentang hal ikhwal yang menurut pengetahuannya menyebabkan kerugian atau kerusakan itu

memberikan segala keterangan dan bukti lain yang wajar dan patut , yang diminta oleh Penanggung.

Dalam hal Tertanggung menuntut ganti rugi berdasarkan Polis ini, Tertanggung harus :