Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas ... · PDF fileAwalnya kebijakan pembangunan...

Post on 10-Feb-2018

219 views 2 download

Transcript of Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas ... · PDF fileAwalnya kebijakan pembangunan...

Andrie Irawan, SH., MH

Fakultas Hukum

Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

*

*

*Kesehatan dlm kosnep duni internasional adalah a state of

complete physical, mental and social, well being and not

merely the absence of desease or infirmity

*Awalnya kebijakan pembangunan di bidang kesehatan sebatas

penyembuhan penderita, namun sekrang bergeser kepada

pembangunan kesehatan yg bersifat menyuluruh, terpadu dan

berkesinambungan yg mencakup:

*Promotif

*Preventif

*Kuratif

*rehabilitatif

*

*Hubungan dokter dg pasien merupakan

perjanjian, perjanjian yg dimaksud adalah

perjanjian terapeutik

*Perjanjian terapeutik adalah perjanjian antara

dokter dan pasien untuk menentukan atau

berupaya mencari terapi yg paling tepat untuk

kesembuhan pasien

*Kekhususan dari perjanjian ini timbul ketika

pasien datang ke tempat praktik dokter

*

*Perjanjian terapeutik jika dilihat dari sisi hukum perikatan adalah perjanjian inspanningsverbintensis bukan merupakan perjanjian resultaatverbintensis

*Penyimpangan perjanjian yg dilakukan oleh doktekr terhadap pasien dari dasar prosedur medis dapat dikatakan ingkar janji sebagaimana diatur dalam pasal 1239BW atau juga dapat mengajukan gugatan sebagaimana yg diatur dalam pasal 1365 dan 1366BW

*Jika terjadi pelanggaran terhadap pasal 359, 360 dan 361 KUHP maka ketentuan pidana dalam perjanjian terapeutik juga akan berlaku

*

*Aspek pidana dalam perjanjian terpeutik

tentunya memerlukan pembuktian dalam

upaya mencari kebenaran materiil

*Upaya dokter dalam melindungi dirinya dari

ancaman pidana dengan mengajukan medical

record pasien dan informed consent dari pasien

sebagai alat bukti

REKAM MEDIS / MEDICAL RECORD

Medical record adalah berkas yang berisikan

catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

pelayanan lain kepada pasien pada sarana

pelayanan kesehatan Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat

penyelenggaraan upaya kesehatan yang dapat

digunakan untuk praktik kedokteran atau

kedokteran gigi

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

MANFAAT REKAM MEDIS

1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan

pasien;

2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum,

disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan

penegakan etika kedokteran dan

kedokteran gigi;

3. Keperluan penelitian dan pendidikan;

4. Dasar pembayar biaya pelayanan

kesehatan;

5. Data stastitik kesehatan.

Informed consent

Peraturan Menteri Kesehatan No.

290/MenKes/Per/III/2008 tentang Pesetujun Tindakan

Medik • Dalam dunia kedokteran, biasanya untuk menghindari resiko

malpraktik, tenaga medis membuat exconeratic clausule

yaitu :

• Syarat-syarat pengecualian tanggung jawab berupa

pembatasan atau pun pembebasan dari suatu tanggung

jawab

• Dalam hal ini, bentuk dari exconeratic clausule adalah

informed consent/persetujuan tindakan medis (pertindik).

• Pertindik merupakan suatu izin atau pernyataan setuju dari

pasien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional

setelah memperoleh informasi yang lengkap, valid dan

akurat dipahami dari dokter tentang keadaan penyakitnya

serta tindakan medis yang akan diperolehnya.

Informed consent

Persetujuan Tindakan Medik (Informed

Concent) dapat terdiri dari :

1. Yang dinyatakan (expressed), yakni

secara lisan (oral) atau tertulis

(written)

2. Dianggap diberikan (Implied atau tocit

concent), yakni dalam keadaan biasa

(normal) atau dalam keadaan darurat

(emergency).

Expressed concent adalah persetujuan yang dinyatakan

secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih

dari prosedur pemeriksaaan dan tindakan biasanya.

Implied Concent adalah persetujuan yang diberikan pasien

secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Isyarat

persetujuan ini ditangkap oleh dokter dari sikap dan

tindakan pasien. Implied concent dalam bentuk lain

apabila pasien dalam keadaan gawat darurat dan

memerlukan penanganan secara cepat dan tepat

sementara keadaan tidak dapat memberikan

persetujuannya dan keluargapun tidak ada ditempat,

maka dokter dapat melakukan tindakan medis tertentu

yang terbaik menurut dokter

Jenis ini dapat pula disebut sebagai presumed consent.

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam Informed concent

1. Maksud dan tujuan tindakan medis tersebut;

2. Resiko yang melekat pada tindakan medis itu

3. Kemungkinan timbulnya efek samping

4. Alternatif lain tindakan medis itu;

5. Kemungkinan-kemungkinan (sebagai konsekuensi) yang

terjadi bila tindakan medis itu tidak dilakukan;

6. Dalam menjelaskan mengenai resiko perlu dikatakan

mengenai :

a. Sifat dan resiko tindakan

b. Berat ringannya resiko yang terjadi

c. Kemungkinan resiko itu terjadi

d. Kapan resiko tersebut akan timbul seandainya terjadi

*

*Untuk memidana seseorang belaku Asas Geen Straf Zonder Schuld

*Adanya kemampuan bertanggung jawab pada si pelaku (sehat jasmani dan rohani)

*Adanya hubungan batin antara si pelaku dengan perbuatannya baik dolus maupun culpa

*Tidak adanya alasan pemaaf yg dapat menghapus kesalahan

*

*Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

*UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen

*UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran

*UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

*UU No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan

*UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

*

*Malpraktek dlm KUHP tidak dikenal

*Malpraktek dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan “praktek kedokteran yang salah , tidak tepat ,menyalahi undang-undang atau kode etik“

*Malpraktek adalah pengobatan suatu penyakit atau perlukaan yg salah karena ketidaktahuan, kesembronoaan, atau kesengajaan kriminal

*Malpraktek dlm hukum kedokteraan berarti praktek dokter yg buruk

*Malpraketk dalam Dorland’s Medical dictionary adalah praktek yang tidak tepat atau yang menimbulkan masalah , tindakan medik atau tindakan operatif yang salah (improper or injurious practice inskillful and faulty medical or surgical treatment)

*mistreatment of patient, trough ignorance ,carelessness, neglect, or criminal intent (Malpraktek dlm Stedman’s Medical Dictionary)

*

*Malpraktek secara umum dlm Black Law

Dictionary adalah setiap sikap tindak

yang salah ,kurang ketrampilan dalam

ukuran yang tidak wajar (berlaku umum

utk profesi misal dokter, advokat dan

akuntan)

*Malpraktek dlm konteks ini adalah

malpraktek yg timbul antar hubungan

pasien dg tenaga medis

*

World Medical Association (WMA) (1992)

Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to

the standard of care for treatment of the patient’s condition,

or lack of skill or negligence in providing care to the patient,

which is the direct cause of an injury to the patient.

Berdasarkan definisi diatas, pemunuhan unsurnya sebagai berikut:

Tidak menggunakan standar pengobatan

Kelalaian dalam menangani penderita.

Mengakibatkan kecacatan pasien.

*

*Malpraktek Etik

*Malpraktek Perdata

*Malpraktek Administrasi

*Malpraktek Pidana

*

1. Unsur kesengajaan (Intentional) Professional

misconducts (Melakukan tindakan yang tidak benar)

2. Unsur Pelanggaran

Negligence (kelalaian)

Malfeasance (pelanggaran jabatan)

Misfeasance (Ketidak hati-hatian)

Lack of skill (Kurang keahlian)

*

Menahan-nahan pasien

Membuka rahasia kedokteran tanpa hak

Aborsi illegal

Euthanasia (Mempercepat kematian pasien)

Memberikan keterangan palsu

Melakukan praktek tanpa izin

*

Melakukan kelalaian sehingga

mengakibatkan kerugian pada pasien

Misal

Kesalahan pemeriksaan

Kekeliruan dalam memberikan penilaian penyakit

Salah menulis dosis resep

Kesalahan tindakan mis kesalahan operasi

*

Melakukan tindakan yang melanggar hukum

atau tindakan yang tidak tepat & layak

Misalnya

Melakukan tindakan pengobatan tanpa indikasi yang

jelas

Mengobati pasien dengan coba-coba tanpa dasar

yang jelas.

*

Melakukan pilihan tindakan medis yang

tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak

tepat (improper performance),

Misalnya : Melakukan tindakan medis

dengan menyalahi prosedur

*

Melakukan tindakan diluar kemampuan

atau kompetensi seorang dokter, kecuali

pada situasi kondisi sangat darurat.

Misal

Melakukan pembedahan yang bukan dokter

bedah

Mengobati pasien diluar spesialisasinya /

keahliannya