Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
1/21
INDUSTRIAL HYGIENE
BASIC HSE TRAINING
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
2/21
INDUSTRIAL HYGIENE
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
TABLE OF CONTENT
• DEFINISI
• KLASIFIKASI JENIS BAHAYA
• PHYSICAL HAZARD
- kebisingan- cahaya
- suhu
- radiasi
- vibrasi
• B IOLOGICAL HAZARD
• CHEMICAL HAZARD
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
3/21
DEFINISI
KESEHATAN KERJA INDUSTRIAL HYGIENE
PENGERTIAN Spesialisasi ilmu kedokteran yang
bertujuan agar pekerja
memperoleh derajat kesehatan
yanag setinggi-tingginya baik fisik,
mental maupun sosial denganusaha-usaha preventif maupun
kuratif terhadap gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerjanya
Spesialisasi dari ilmu hygiene yang
dengan mengadakan penilaian
faktor-faktor penyebab penyakit di
lingkungan kerja melalui pengukuran
yang hasilnya digunakan untuktindakan korektif serta preventif agar
pekerja terhindar dari bahaya akibat
kerja dan memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya
RUANGLINGKUP
Medis Teknis
SASARAN Tenaga Kerja Lingkungan Kerja
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
4/21
K LASIFIKASI JENIS BAHAYA
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
Physical Hazard
Biological Hazard
Chemical Hazard
Ergonomical Hazard
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
5/21
PHYSICAL HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
KEBISINGAN
TEKNIS
•Subtitusi alat
•Maintenance
•Barrier / peredam
ADMINISTRATIF
•Rotasi kerja
•Durasi waktu kerja•Training
APD /PPE
•Ear plug (8 -20 db)
•Ear muff (20 – 40 dB)
•Full helmet (40 – 50db)
Kepmenakertrans No. 13 tahun
2011
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
6/21
PHYSICAL HAZARD
LUMINASI / PENCAHAYAAN
Kepmenkes No. 1405 tahun 2002
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
7/21
PHYSICAL HAZARD
PENGELOLAANDAN
PENGENDALIANPeraturan Menteri
Perburuhan No. 7 tahun
1964
LUMINASI / PENCAHAYAAN
Warna cerah dinding / langit-langit
Terangi tangga / koridor / landaian / jalur evakuasi darurat
Hindari permukaan yang
mengakibatkan pantulan tak langsung
Jendela, dan kaca untuk masuk
cahaya min 1/6 luas total lantai kerja
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
8/21
PHYSICAL HAZARDSUHU
Panduan Umum HSE
PT Pertamina EP
KEBAUAN
Panduan Umum HSE
PT Pertamina EP
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
9/21
PHYSICAL HAZARD
RADIASI
perambatan atau pemancaran energi dari suatu sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan media atau
bahan penghantar tertentu DEFINISI
BERDASARTINGKAT
ENERGI
TERPANCAR
panjang gelombang lebih kecil daripada 1 x 10-9 meter,
contoh jenis radiasi ini adalah alpha, beta, sinar X, gamma,
dan neutron
panjang gelombang lebih besar daripada 1 x 10-9 meter,
contoh jenis radiasi ini adalah gelombang radio, microwave
NILAI BATAS
DOSIS paparan seluruh tubuh adalah 50 mSv (miliSievert) / tahun =
5000 mRem / tahun
masyarakat umum untuk seluruh tubuh adalah 5 mSv (500
mRem) / tahun.
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
10/21
PHYSICAL HAZARD
RADIASI
Darah, saluran pencernaan makanan,
organ reproduksi, sistem syaraf, mata, kulit,
tulang, kelenjar gondok, paru-paru, hati
dan ginjal
EFEK PADA
ORGAN DAN
JARINGAN
Radiodermatitis, katarak, sterilitas,sindroma radiasi akut
JENISPENYAKIT
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
11/21
PHYSICAL HAZARD
Kepmenaker No. 13 tahun
2011
VIBRASI
Note : 1 gram = 9.81 m/det 2
PENGELOLAAN
DAN
PENGENDALIANPeraturan Menteri
Perburuhan No. 7
tahun 1964
Gunakan peralatan dengan vibrasi rendah, misal alat
potong yg masih tajam agar lebih efisien
Rotasi pekerjaan dan atur durasi pekerjaan
Sirkulasi darah yang baik agar tubuh tetap hangat
dan kering
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
12/21
BIOLOGICAL HAZARD
potensi bahaya yang ditimbulkan oleh makhluk hidup sejenis
bakteri, virus, binatang, atau pun mikroorganisme lainnya
DEFINISI
Saluran pernafasan, mulut (makanan), kulit (bila terluka), gigitandan sengatan
MEKANISME
PENGENDALIAN
DAN
PENGELOLAAN
Medical check up berkala dan imunisasi
Rutin melakukan pembersihan lingkungan kerja,
terutama di ventilasi dan sistem pendingin
Fogging secara berkala
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
13/21
BIOLOGICAL HAZARD
Peraturan Menteri
Perburuhan No. 7 tahun 1964
pasal 6
PERUNDANGAN TERKAIT
PENGELOLAAN
MAKANAN,
RUANG MAKAN,
DAN KANTIN
Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. 03 tahun 1999
Surat Edaran Menakertrans No. 01 tahun 1979 tentang
Pengadaan kantin dan Ruang Makan
Surat Edaran DirJendBina Hubungan Ketenagakerjaan dan
Pengawasan Norma Kerja No. 86 tahun 1989
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
14/21
CHEMICAL HAZARD
MEKANISME
MASUK
DALAM TUBUHModul 18 HSE
Corporate PT
Pertamina Persero,
2010
KULIT
INGES
TION
(MULUT)
PERNA
FASAN
MATA
(UAP /
GAS)
• Kimia lemak terlarut
• Zat korosif
• Partikel < 10 mikron
paru-paru
• Partikel penyebab
asfiksia / kurangoksigen
MSDS / LDKB
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
15/21
CHEMICAL HAZARD
FAKTOR BAHAYA
KARSINOGENIK• Potensi mutagenitas / kanker
• Contoh : benzidine, benzene, formaldehyd 1
ACUTELY TOXIC• Penyakit akut kematian
•Contoh : Hydrogen cyanide, Dimethyl sulphate,Cyanogen Bromide, Sodium Azide
2
KOROSIF• Potensi karat
• Contoh : Hydrochloric acid, Sulphuric acid, Sodium
Hydroxyde
5
EXPLOTION
DANGER
• Potensi ledakan• Contoh : Diethyl ether, toluene
4
CHRONIC TOXICITY• Penyakit kronis
• Contoh : Mercury, Acrylamide, Acetonitrile,
Chloroform
3
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
16/21
HAZARD
FAKTOR BAHAYA &
PENGENDALIANNYA
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
17/21
HAZARD
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
18/21
CHEMICAL HAZARD
FAKTOR BAHAYA &
PENGENDALIANNYA
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
19/21
CHEMICAL HAZARD
FAKTOR BAHAYA &PENGENDALIANNYA
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
20/21
CHEMICAL HAZARD
FAKTOR BAHAYA &
PENGENDALIANNYA
8/17/2019 7. Industrial Hygiene
21/21