Post on 06-Jan-2016
description
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 1/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
610
PENGARUH DAYA LAMPU DAN LAMA IRADIASI ULTRAVIOLET TERHADAPKARAKTERISTIK SARI BUAH MURBEI (Morus alba L.)
The Effect of Lamp Power and Length of Ultravio let Irradiat ion on
Character ist ics of Mulberry (Morus alba L.) Juice
Resy Dwi Chintya1*, Fithri Choirun Nisa1
1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang
Jl. Veteran, Malang 65145*Penulis Korespondensi, Email: resychintya@yahoo.com
ABSTRAK
Iradiasi ultraviolet merupakan metode pasteurisasi pangan non-termal yang dapatdigunakan sebagai salah satu cara alternatif untuk mendapatkan produk sari buah murbeiyang awet dan masih kaya kandungan gizi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruhdaya lampu UV dan lama iradiasi UV terhadap sifat fisik, kimia, dan mikrobiologi sari buahmurbei. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok yang disusundua faktor dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu daya lampu UV dan faktorkedua yaitu lama iradiasi UV. Perlakuan terbaik adalah sari buah murbei daya lampu UV 30Watt dan lama iradiasi 60 menit.
Kata kunci: Iradiasi, Sari Buah Murbei, Ultraviolet
ABSTRACT
Ultraviolet irradiation is non-thermal processing methods as alternative food
processing techniques for mulberry juice with durable and high nutrient content. The aim ofthe research was to find out the effect of UV lamp power and UV irradiation length to the physical, chemical, and microbiology characteristic of mulberry juice. The research wasconducted with a Randomized Block Design which consisted of two factors and was done inthree replications. The first factor was UV lamp power while the second factor was thelength of UV irradiation. The best treatment of mulberry juice was on 30 Watt UV lamp powerand length of irradiated for 60 minutes.
Keywords: Irradiation, Mulberry Juice, Ultraviolet
PENDAHULUAN
Proses pengolahan sari buah umumnya melibatkan perlakuan panas. Pemanasanmerupakan teknologi pengolahan konvensional untuk mengurangi kontaminasi mikrobapada makanan terutama yang bersifat patogen. Proses pengolahan bahan pangan denganpemanasan dapat menimbulkan efek kurang menguntungkan terhadap mutu produk panganberupa penurunan kadar nutrisi dan kualitas sensoris. Oleh karena itu, industri pengolahanpangan terus mengembangkan alternatif teknologi pengawetan untuk meminimalkankerusakan yang diakibatkan oleh panas berlebihan [1]. Kandungan gizi dalam buah murbeirentan terhadap panas sehingga diperlukan proses pengolahan yang tidak menggunakanpanas (thermal) agar kandungan gizi tersebut tidak hilang atau rusak.
Iradiasi sinar ultraviolet merupakan salah satu metode pasteurisasi pangan non-termal yang dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan produk sari buahmurbei yang awet dan masih kaya kandungan gizi. Sinar ultraviolet adalah suatu energi
yang memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi ke dinding sel mikroorganisme danmampu mengubah komposisi asam nukleatnya. Absorbsi ultraviolet oleh DNA (atau RNA
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 2/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
611
pada beberapa virus) dapat menyebabkan mikroorganisme tersebut tidak mampumelakukan replikasi akibat pembentukan ikatan rangkap dua pada molekul-molekul pirimidin[2].
Keuntungan menggunakan sinar ultraviolet dibandingkan desinfeksi kimia yaitusangat efektif dalam membunuh sebagian besar bakteri patogen seperti E. coli, Giardia
Lamblia, dan Cristoporidium, tanpa bahan kimia, tidak beracun, tidak menghasilkan produksampingan yang beracun (significant nontoxic), tidak berbahaya pada kelebihan dosis,menghilangkan beberapa kontaminan organik, tidak memiliki emisi senyawa organik yangmudah menguap atau emisi udara beracun, tidak terjadi perubahan bau dan tidak berbaupada produk akhir, cukup dengan sedikit waktu kontak (detik atau menit) untuk desinfeksikimia, dan tidak memerlukan penyimpanan bahan berbahaya [3].
Lama penyinaran merupakan faktor penting dalam iradiasi UV. Selain lamapenyinaran, tingkat inaktivasi mikroorganisme juga merupakan faktor yang mempengaruhiiradiasi UV. Dengan demikian perlu dikembangkan proses pasteurisasi non-termal sehinggaproduk tidak mengalami banyak penurunan nilai gizi namun jumlah mikroba tetap menurunsehingga mempunyai daya simpan yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuilama penyinaran dan daya lampu yang digunakan agar diperoleh produk sari buah dengan
jumlah mikroba yang sedikit namun kandungan gizinya masih tetap terjaga.
BAHAN DAN METODE.
BahanBahan utama untuk penelitian ini adalah buah murbei matang yang diperoleh dari
Pasar Besar Malang. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sari buah murbei yaituair, gula pasir merk “Gulaku” dan asam sitrat merk “Gajah” yang diperoleh di Hypermart.Bahan yang digunakan untuk analisis total antosianin metode spektrofotometer yaitu larutanbuffer KCl (KCl dan akuades) dan larutan buffer Na asetat yang diperoleh dari CV. MakmurSejati.
Bahan untuk analisis total mikroba ialah PCA (Plate Count Agar), kapas, karet, tisumerk Paseo, kertas koran, dan pepton yang diperoleh dari CV. Makmur Sejati. Bahan yang
digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah larutan DPPH 0.2 mM dan etanol 95% yangdiperoleh dari Laboratorium Kimia dan Biokimia Jurusan Teknologi Hasil PertanianUniversitas Brawijaya.
Alat Alat yang digunakan dalam pembuatan sari buah murbei meliputi blender (Miyako),
pengaduk, kain saring halus, timbangan analitik (Denver Instrument M-310), termometer,panci stainless steel , sendok, baskom, dan kompor gas (Rinnai). Alat yang digunakan untukpasteurisasi yaitu 4 buah lampu UV-C 15 watt (Osram) dan wadah plastik. Sedangkan alatyang digunakan untuk analisis adalah erlenmeyer (Pyrex), beaker glass (Boro), tabungreaksi (Pyrex), pipet volume (Pyrex), pipet tetes, spatula besi, pH meter (Ezodo PL-600),stopwatch, timbangan analitik, autoclave (HL36AE), vortex , color reader (I-mhere), incubator(Binder), laminar air flow , colony counter (I-mhere), spektrofotometer UV-vis (Labomed),labu ukur 10 ml, labu ukur 100 ml, thermometer , kompor listrik, dan bola hisap.
Desain PenelitianPenelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok
dengan menggunakan 2 faktor. Faktor 1 yaitu daya lampu UV yaitu 30 dan 60 Watt,sedangkan faktor 2 yaitu lama iradiasi UV yaitu 30, 40, 50, dan 60 menit. Data dianalisisdengan menggunakan metode analisis ragam ( Analysis of Variant atau ANOVA) dilanjutkandengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuanterbaik dilakukan dengan metode De Garmo.
Tahapan PenelitianTahapan penelitian dilakukan dengan dua tahapan yaitu:
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 3/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
612
Pembuatan Sari Buah MurbeiLangkah pertama dalam proses pembuatan sari buah murbei yaitu buah murbei yang
telah matang disortasi dan dicuci dengan desinfektan alami. Kemudian diblansing uap airpanas pada suhu 60ºC selama 3 menit dan ditiriskan. Selanjunya, buah murbei ditimbang500 gram dan diblender. Pada saat diblender ditambahkan air (1:3 b/v), gula pasir (30%
b/v), dan asam sitrat (0.20% b/v). Setelah itu dilakukan penyaringan hingga diperoleh saribuah murbei tanpa ampas.
Perlakuan Iradiasi UltravioletSari buah murbei yang diperoleh dimasukkan ke dalam wadah plastik dengan
kedalaman 2 cm dari dasar wadah. Kemudian diiradiasi ultraviolet pada panjang gelombang254 nm dengan daya lampu 30 dan 60 Watt selama 30, 40, 50, dan 60 menit. Selanjutnya.sari buah murbei yang telah diiradiasi dikemas dalam botol kaca gelap.
Metode Analisis yang dilakukan pada sari buah murbei meliputi analisis fisik, kimia,
mikrobiologi, dan organoleptik. Analisis fisik adalah analisis warna [4]. Analisis kimia meliputi
analisis kadar antosianin [5], analisis aktivitas antioksidan [6], dan analisis pH [7]. Analisismikrobiologi yaitu analisis TPC [8]. Sedangkan analisis organoleptik [9] meliputi rasa, warna,dan aroma.
Prosedur Analisis1. Analisis Total Mikroba
Total mikroba atau Total Plate Count (TPC) dihitung dengan plate count method .Sebanyak 1 ml sampel dilarutkan dalam 9 ml pengencer dan dilakukan pengenceran hinggadiperoleh pengenceran 10-1, 10-2, 10-3. Untuk masing-masing pengenceran diambil 1 ml dandimasukkan dalam cawan petri yang kemudian dituangi PCA 15 ml. Kemudian petridigoyang-goyang sehingga tercampur rata dibiarkan membeku. Biarkan diinkubasi padasuhu 37°C selama 2 hari. Cawan petri yang kemudian dituangi Plate Count Agar (PCA) ± 15
ml. kemudian petri digoyang-goyang sehingga tercampur rata dan dibiarkan membeku.Biakkan diinkubasi pada suhu 370C selama 2 hari. Setelah diinkubasi pada suhu ruang,dihitung jumlah mikrobanya.
2. Analisis Aktivitas AntioksidanSampel sebanyak 1 ml ditambahkan 250 ml etanol 95%. Kemudian sampel dalam
etanol 95% dan divortex untuk melarutkan sampel dalam etanol 95%. Larutan tersebutdisentrifuse dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit untuk memisahkan ekstrakantioksidan dengan endapan. Kemudian sebanyak 1 ml larutan DPPH 0.2 mM dalam etanoldipersiapkan, kemudian 1 ml dari larutan ini ditambahkan dalam 4 ml ekstrak antioksidan(tingkat berkurangnya warna dari larutan menunjukkan efisiensi penangkapan radikalbebas). Lalu didiamkan 10 menit, kemudian diukur absorbansinya pada λ=517 nm. Aktifitasscavenger radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH denganmenggunakan persamaan : Aktifitas penangkapan radikal bebas = 100 x (1-A/B)Keterangan : A = Absorbansi sampel
B = Absorbansi kontrol
3. Analisis Kadar AntosianinMembuat larutan buffer KCl 0.025 M pH 1.0 dengan cara mencampurkan 1.86 gram
KCl dengan 980 ml akuades dalam beaker. Mengukur pH dan mengaturnya sampai 1.0dengan konsentrasi HCl yang sesuai. Dipindahkan dalam wadah 1 L dan ditambah akuadessampai 1 L. Untuk membuat larutan buffer Natrium asetat 0.4 M pH 4.5 dengan cara
mencampurkan 54.43 gram Natrium asetat dengan 960 ml akuades dalam beaker.Mengukur pH dan mengatur sampai pH 4.5 dengan konsentrasi HCl yang sesuai.Dipindahkan ke wadah 1 L dan ditambah akuades sampai 1 L. Menentukan faktor
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 4/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
613
pengenceran yang tepat untuk sampel dengan pengenceran menggunakan buffer KCl pH1.0 sampai absorbansi pada λ max masuk dalam kisaran linear dari spektrofotometer.Menyiapkan 2 sampel larutan, satu dengan buffer KCl pH 1.0 dan yang lain dengan buffer Na asetat pH 4.5. Diencerkan tiap-tiap sampel untuk menentukan faktor pengenceran.Kemudian mengukur absorbansi sampel pada λ max dan 700 nm. Menghitung absorbansi
sampel dengan rumus : A = ( λ- λ - (
λ- λ
Dimana : λ = menunjukkan serapan paling tinggi pada sampelλ = menunjukkan serapan Cyanidin-3-glukoside
Penentuan Total Antosianin dilakukan dengan :
Total Antosianin (ppm) =
x 1000
Dimana : ɛ = koefisien absorbsivitas = 26900 L/mol dinyatakan sebagai Cyanidin-3-glukoside
BM (berat molekul) Cyanidin-3-glukoside = 449.20 FP = faktor pengenceran
4. Analisis pHUntuk mengetahui nilai pH dilakukan dengan pH meter. Caranya yaitu Sampel yang
berbentuk larutan homogen yang tidak terlalu pekat dapat langsung diukur pH nya tanpaharus dilakukan pengenceran terlebih dulu. pH meter dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 4 dan pH 7, kemudian elektroda dibilas dengan akuades setiap mengganti buffer dandikeringkan dengan tisu. Elektroda dicelupkan pada sampel, set pengukuran pH. Dibiarkanelektroda tercelup beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil. Dicatat hasilpengukuran pH sampel dan harus diingat setiap kali mengganti sampel, elektroda dicucilebih dulu dengan akuades serta dikeringkan dengan tisu.
5. Analisis Warna
Sampel disiapkan dan Colour reader dihidupkan. Kemudian ditentukan targetpembacaan L, a*, b* dan diukur warnanya. Lalu skala warna dibaca dengan parameter L*untuk kecerahan (Lightness) dan a*, b* untuk nilai kromatisitas.
6. Uji OrganoleptikUji organoleptik dilakukan terhadap produk meliputi warna, aroma, dan rasa secara
panel test menggunakan uji sensoris kesukaan. Daftar pertanyaan dilakukan menurutHedonic Scale Scoring dan hasilnya dinyatakan dalam angka, yaitu 5 (sangat suka), 4(suka), 3 (biasa), 2 (tidak suka), dan 1 (sangat tidak suka ). Data diambil dari 20 panelisdengan jumlah sampel yang diuji sebanyak 9 sampel.
7. Pemilihan Perlakuan Terbaik
Untuk menentukan perlakuan terbaik digunakan metode indeks efektifitas De Garmodengan prosedur pembobotan sebagai berikut :a. Setiap parameter diberi bobot 0-1. Bobot yang diberikan sesuai dengan kepentingan
setiap parameter dalam mempengaruhi konsumen yang diwakili oleh panelis
Bobot =
Dimana : P = Nilai total setiap parameterT = Nilai total semua perlakuan
b. Nilai efektifitas (NE) dihitung dengan rumus :
NE =
Dimana : NE = Nilai efektifitas
Ntj = Nilai perlakuan terjelekNtb = Nilai perlakuan terbaikNp = Nilai perlakuan
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 5/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
614
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Total MikrobaTotal mikroba sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya lampu UV dan
lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa
perlakuan daya lampu dan lama iradiasi UV memberikan pengaruh terhadap total mikrobasari buah murbei yang dihasilkan. Dimana semakin besar daya lampu, total mikrobasemakin menurun dan semakin lama iradiasi, total mikroba juga semakin menurun. LampuUV 30 Watt memiliki nilai intensitas radiasi sebesar 78 m·Watt/cm²/s dan lampu UV 60 Watt
memiliki nilai intensitas radiasi sebesar 156 m·Watt/cm²/s. Tingkat inaktivasi mikroorganisme
tergantung pada dosis UV yang diberikan [10].
Gambar 1. Rerata Total Mikroba Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UV danLama Iradiasi UV
Bila mikroorganisme disinari oleh sinar ultraviolet, maka DNA dari mikroorganismetersebut akan menyerap energi sinar ultraviolet. Energi itu menyebabkan terputusnya ikatan
hidrogen pada basa nitrogen, sehingga terjadi modifikasi-modifikasi kimia. Hubungan inidapat menyebabkan salah baca dari kode genetik dalam proses sintesa protein, yang akanmenghasilkan mutasi yang selanjutnya akan merusak atau memperlemah fungsi-fungsi vitalorganisme dan kemudian akan membunuhnya [11].
2. Kadar AntosianinKadar antosianin sari buah murbei pada berbagai perlakuan daya lampu UV dan
lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Rerata Kadar Antosianin Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UVdan Lama Iradiasi UV
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa semakin besar daya lampu UV menyebabkankadar antosianin sari buah murbei semakin menurun, begitu pula dengan semakin lamawaktu iradiasi menyebabkan kadar antosianin sari buah murbei juga mengalami penurunan.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
T o t a l M i k r o
b a ( l o g C F U / m l )
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
0500
1000
1500
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
K a d a r A n t o s i a n i n ( p p m )
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 6/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
615
Hal ini disebabkan antosianin merupakan senyawa fenolik yang tidak stabil dan mudahrusak akibat cahaya sehingga berakibat pada penurunan kadar antosianin. Kerusakan danperubahan antosianin yang terjadi secara cepat melalui beberapa tahapan yaitu terjadinyahidrolisis pada ikatan glikosidik antosianin dan menghasilkan aglikon-aglikon yang labil,selanjutnya cincin aglikon tersebut akan terbuka sehingga terbentuk gugus karbinol dan
kalkon yang tidak berwarna [12].
3. Aktivitas Antioksidan Aktivitas antioksidan sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya lampu
UV dan lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rerata Aktivitas Antioksidan Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UVdan Lama Iradiasi UV
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa peningkatan daya lampu UV menyebabkanaktivitas antioksidan sari buah murbei semakin menurun, begitu pula dengan semakin lamawaktu iradiasi UV menyebabkan aktivitas antioksidan sari buah murbei juga mengalamipenurunan. Penurunan aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan kadar antosianin. Hal
ini sesuai dengan pernyataan bahwa antosianin mempunyai peran sebagai antioksidan. Antosianin dipercaya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia [13].
4. Nilai pHNilai pH sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya lampu UV dan lama
iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Rerata pH Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UV dan LamaIradiasi UV
Gambar 4 menunjukkan bahwa pH sari buah murbei memiliki kecenderungan
meningkat. Semakin tinggi daya lampu dan lama waktu iradiasi maka paparan iradiasi kebahan semakin tinggi sehingga menyebabkan asam-asam pada sari buah murbei yang tidak
0
20
40
60
80
100
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
A k t i v i
t a s A n t i o k s i d a n ( % )
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
33,13,2
3,33,43,53,63,73,8
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
N i l a i p H
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menitLama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 7/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
616
tahan cahaya iradiasi akan mengalami penurunan atau degradasi yang mengakibatkan nilaipH meningkat. Keasaman buah murbei dipengaruhi oleh kandungan asam yangmenyusunnya seperti asam-asam organik, salah satunya adalah kandungan asam askorbat,serta asam-asam lain. Dengan semakin berkurangnya kadar asam-asam yang terkandungdi dalamnya menyebabkan nilai pH pun semakin meningkat [14].
5. KecerahanNilai kecerahan sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya lampu UV
dan lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Rerata Nilai Kecerahan Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UV danLama Iradiasi UV
Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin besar daya lampu dan lamairadiasi UV pada sari buah murbei akan meningkatkan kecerahan sari buah murbei. Secaraumum, nilai L (derajat kecerahan) sari buah murbei) akan semakin meningkat selama waktu
iradiasi. Peningkatan nilai L ini disebabkan oleh terjadinya proses degradasi antosianinmenjadi kalkon yang tidak berwarna akibat pengaruh daya lampu UV dan selang waktuiradiasi [15].
6. Nilai ºHueNilai ºhue sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya lampu UV dan
lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Rerata Nilai ºHue Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UV dan LamaIradiasi UV
Pada Gambar 6 terlihat bahwa nilai ºhue pada sari buah murbei mengalami
penurunan. Menurunnya nilai ºhue dapat terjadi karena jumlah antosianin yang terdegradasisemakin banyak. Secara umum proses penyinaran UV juga mengakibatkan penurunan nilai
23
24
25
26
27
28
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
N i l a i K e c e r a h a n
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
212223
2425262728
Tanpa
Perlakuan
UV
Daya
Lampu UV
30 W
Daya
Lampu UV
60 W
Kontrol
N i l a i º H u e
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Tanpa Perlakuan UV
Pasteurisasi Termal 30 menit
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 8/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
617
a (derajat kemerahan) dan peningkatan nilai b (derajat kekuningan) pada sari buah murbei[16]. Penurunan nilai a ini disebabkan oleh peningkatan kecepatan transformasi strukturalkation flavilium yang berwarna merah menjadi kalkon yang tidak berwarna.
7. Nilai Kesukaan Rasa (Organoleptik)
Gambar 7. Rerata Nilai Kesukaan Rasa Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu UVdan Lama Iradiasi UV
Nilai kesukaan rasa yang diberikan oleh panelis terhadap sari buah murbei akibatperlakuan daya lampu dan lama iradiasi UV berkisar antara 3.55 –4.20 (suka). Rerata rasayang disukai oleh panelis adalah sari buah murbei yang menggunakan daya lampu yangrendah yaitu pada perlakuan penggunaan daya lampu UV 30 Watt. Pada perlakuan lamairadiasi UV tidak memberikan pengaruh yang besar untuk segi rasa. Semakin tinggi dayalampu UV, semakin rendah tingkat kesukaan panelis terhadap rasa sari buah murbei. Hal inidimungkinkan karena semakin tinggi daya lampu UV maka kadar asam sari buah murbeimenurun sehingga mengurangi rasa segar pada sari buah murbei. Pada umumnyakonsumen lebih menyukai bahan pangan atau makanan segar dari buah-buahan (sepertisari buah) yang antara rasa asam-manisnya lebih terasa di indera pengecap (lidah)sehingga kesan segar yang timbul akan lebih terasa [17].
8. Nilai Kesukaan Warna (Organoleptik)Nilai kesukaan terhadap warna sari buah murbei pada berbagai kondisi perlakuan daya
lampu UV dan lama iradiasi UV dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Rerata Nilai Kesukaan Warna Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya LampuUV dan Lama Iradiasi UV
Rerata nilai kesukaan panelis terhadap warna sari buah murbei akibat perlakuandaya lampu dan lama iradiasi UV berkisar antara 3.85 –4.10 (suka). Rerata warna yang
disukai oleh panelis terdapat pada sari buah murbei yang mendapat perlakuan daya lampuUV 30 Watt, sedangkan pada perlakuan lama iradiasi UV tidak memberikan pengaruh yang
0
1
2
3
4
5
Daya Lampu
UV 30 W
Daya Lampu
UV 60 W
Kontrol
N i l a i K e s u k a a n R a s a
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Pasteurisasi Termal 30 menit
0
1
2
3
4
5
Daya Lampu
UV 30 W
Daya Lampu
UV 60 W
Kontrol
N i l a i K e s u k a a n W a r n a
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 9/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
618
besar untuk segi warna. Warna sari buah murbei merupakan salah satu parameter yangpertama kali dilihat sebelum produk dikonsumsi.
9. Nilai Kesukaan Aroma (Organoleptik)
Gambar 9. Rerata Nilai Kesukaan Aroma Sari Buah Murbei Akibat Perlakuan Daya Lampu
UV dan Lama Iradiasi UV
Rerata nilai kesukaan aroma pada sari buah murbei akibat perlakuan daya lampudan lama iradiasi UV berkisar antara 3.50 –3.70 (suka). Rerata aroma yang disukai panelisadalah sari buah murbei yang menggunakan daya lampu UV yang rendah yaitu daya lampuUV 30 Watt. Namun perlakuan lama iradiasi UV tidak memberikan pengaruh yang signifikanterhadap aroma sari buah murbei yang dihasilkan. Semakin besar daya lampu UV, makakesukaan panelis terhadap aroma sari buah murbei cenderung menurun. Hal ini didugaberhubungan dengan kadar asam yang terkandung dalam sari buah murbei sehinggamenimbulkan aroma asam yang dapat menimbulkan kesan segar. Terjadinya penurunan jumlah panelis yang menyatakan suka terhadap aroma sari buah murbei disebabkan aromakhas murbei dan aroma asam yang telah berkurang akibat daya lampu dan lama iradiasi UV
sehingga kesan aroma segar menjadi menurun.
10. Perlakuan TerbaikPemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode indeks efektifitas De Garmo
yaitu dengan menggunakan uji pembobotan yang dilakukan oleh 20 panelis berdasarkantingkat kepentingan parameter produk sari buah murbei [18]. Berdasarkan hasil perhitungannilai produk dari parameter fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik, perlakuan terbaikdiperoleh pada sari buah murbei dengan daya lampu UV 30 Watt dan lama iradiasi UV 60menit. Hasil dari perlakuan terbaik kemudian dibandingkan dengan kontrol yaitu sari buahmurbei yang dipasteurisasi termal pada suhu 65ºC selama 30 menit. Hasil perbandinganperlakuan terbaik dengan kontrol dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Nilai Perlakuan Terbaik Sari Buah Murbei Dibandingkan KontrolParameter Perlakuan
TerbaikKontrol Uji T (5%)
TPC (log CFU/ml) 2.20 2.17 tn Aktivitas antioksidan (%) 85.90 71.98 *
Kadar antosianin (ppm) 987.45 617.29 *
pHKecerahan
ºHueWarna (organoleptik)Rasa (organoleptik)
Aroma (organoleptik)
3.4525.8325.664.053.85
3.65
3.73027.5023.673.403.18
3.40
*****
*Keterangan : * = berbeda nyata (α=0.05)
00,5
11,5
22,5
33,54
Daya Lampu
UV 30 W
Daya Lampu
UV 60 W
Kontrol N i l a i K e s u k a a n A r o m
a
Jenis Perlakuan
Lama Iradiasi 30 menit
Lama Iradiasi 40 menit
Lama Iradiasi 50 menit
Lama Iradiasi 60 menit
Pasteurisasi Termal 30 menit
7/17/2019 180-486-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/180-486-1-pb 10/10
Karakteristik Sari Buah Murbei – Chintya, dkkJurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.610-619, April 2015
619
SIMPULAN
Sari buah murbei perlakuan terbaik dari segi fisik, kimia, mikrobiologi, danorganoleptik diperoleh pada perlakuan daya lampu UV 30 Watt dan lama iradiasi UV 60menit. Sari buah tersebut memiliki karakteristik yaitu TPC 2.20 log CFU/ml ; aktivitas
antioksidan 85.90% ; kadar antosianin 987.45 ppm ; pH 3.45 ; kecerahan (L) 25,83 ; nilaiºhue 25,66, skor kesukaan terhadap rasa 3.85 (suka), warna 4.05 (suka), dan aroma 3.65(suka). Perlakuan kontrol sari buah murbei dengan hasil perlakuan terbaik memberikanpengaruh yang nyata (α=0.05) pada parameter kadar antosianin, aktivitas antioksidan,kecerahan, nilai ºhue, skor kesukaan terhadap rasa, warna, dan aroma.
DAFTAR PUSTAKA
1) Qin, J., Schoen F., Dim I. 1996. A Human Gut Microbial Gene Catalogue Established byMetagenomic Sequencing. Nature 464, 59 –65.
2) Lahlou M, Berrada R, Agoumi A, Hmamouchi M. 2000. The potential effectiveness ofessential oils in the control of human head lice in Morocco. Int J Aromather 10: 108 –123.
3) Giusti, M. M. and R.E. Wrolstad. 2010. Characterization and Measurement of Anthocyanin by UV-Visible Spectroscopy. John Willey and Sons. Inc. London.
4) Souri E, Amin G, Farsam H, Andaji S. 2008. The antioxidant activity of some commonlyused vegetables in Iranian diet. Fitoterapia ; 75: 585-588.
5) Yuwono, S.S. dan T. Susanto. 1998. Pengujian Fisik Pangan. Jurusan Teknologi HasilPertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
6) Fardiaz, S. 2003. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.7) Damanik, Heru. 2013. Rancang bangun alat pensteril air tambak sistem kontinyu
menggunakan radiasi ultraviolet. Skripsi. IPB. Bogor.8) Akbar, F. D. 2006. A Study on The Virulence of a Wild Type Strain & Ultraviolet Induce
Mutans of The Entopathogenic Fungus. Jilid 24. Penerbit Universitas KebangsaanMalaysia (UKM). Malaysia: 29.
9) Samsudin dan Khoiruddin. 2008. Ekstraksi, filtrasi membran dan uji stabilitas zat warnadari kulit manggis. Jurnal Fakultas Teknik . Universitas Diponegoro.
10) Khaldun M, Bahari I, Lieberaei R, Omar M. 2013. The effect of X-rays, UV, temperatureand sterilant on the survival of fungal conidia Microcyclus ulei , a blight of hevea rubber. JTrop Sci. 37: 92-98.
11) Passamonti, NY., Jacobsen, NK., Arumi I. 2008. Total phenolic contents in selected fruitand vegetable juices exhibit a positive correlation with interferon-g, interleukin-5, andinterleukin-2 secretions using primary mouse splenocytes. J Food Composition and Analysis 21 : 45 –53.
12) Liu, R.H. 2008. Health benefits of fruit and vegetables are from additive and synergisticcombinations of phytochemicals. J. Clin. Nutr. 78 (suppl.), 517-520.
13) Chen CC, LK Liu, JD Hsu, HP Huang, MY Yang dan CJ Wang. 2006. Mulberry extractinhibits the development of atherosclerosis in cholesterol-fed rabbits. Food Chemistry91(4).
14) Utomo, Deny. 2013. Pembuatan serbuk effervescent murbei (Morus Alba L.) dengankajian konsentrasi maltodekstrin dan suhu pengering. Jurnal Teknologi Pangan. Vol.5No.1.
15) Giusti, M.M. and R.E. Wrolstad. 2001. Characterization and Measurement of Anthocyanin by UV-Visible Spectroscopy. John Willey and Sons, Inc. London.
16) Hanum, W. 2000. Biological Effect of Ultraviolet Radiation. Cambridge University Press.Cambridge. UK. pp. 1-121.
17) Syafutri, MI., F. Pratama dan D. Saputra. 2006. Sifat fisik dan kimia buah mangga(Mangifera indica L.) selama penyimpanan dengan berbagai metode pengemasan.
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 17(1).18) De Garmo, E.D., W.G. Sullivan and J.R. Canada. 1984. Engineering Economy.Macmilan Publishing Company. New York.